Buntut delay, serikat pilot siap bongkar borok Lion Air

Merdeka.com - Serikat Pekerja Asosiasi Pilot Lion Group (APLG) siap memaparkan secara terbuka berbagai permasalahan di maskapai milik Rusdi Kirana, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo. Mengingat, insiden keterlambatan penerbangan beberapa hari lalu semakin menegaskan adanya persoalan kronis dalam manajemen Lion Air.

"Serikat pekerja meyakini bahwa insiden tersebut secara langsung maupun tidak langsung berkorelasi dengan permasalahan ketenagakerjaan yang sedang dihadapi para pilot saat ini," kata Capt. Eki Adriansjah, Ketua SP-APLG dalam siaran pers, Selasa (2/8).

Dia menambahkan, pihaknya berpandangan bahwa pengelolaan industri penerbangan seyogyanya mengikuti kaidah tata kelola perusahaan yang baik dan menaati seluruh regulasi berlaku. Namun, itu tidak tercermin dalam praktik manajemen Lion Air, khususnya dalam aspek ketenagakerjaan.

"Untuk itu SP-APLG menyerukan kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk dapat menyikapi persoalan ini secara serius."

Sebagai informasi, saat ini, perselisihan hubungan industrial antara SP-APLG dan manajemen Lion Air tengah dimediasi Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta. Ini setelah upaya penyelesaian bipartit yang ditawarkan SP-APLG tidak mendapat respon positif dari manajemen Lion Air.

Pertemuan tripartit rencananya akan dilangsungkan besok, Rabu (3/8).

"SP-APLG juga sudah menyampaikan laporan ke Komisi IX DPR dan sudah mendapatkan jadwal Rapat Dengar Pendapat Umum bersama manajemen Lion Air," katanya.

"Tetapi karena pihak manajemen tidak datang, maka Komisi IX DPR akan menjadwalkan ulang agenda RDPU setelah masa reses."