Canggihnya Baju Pramugari, Dipesan Khusus dan Tak Mudah Terbakar

Merdeka.com - Aturan larangan pramugari menggunakan jilbab saat bertugas menuai kontroversi. Ini berawal saat maskapai penerbangan Garuda Indonesia mendapat masukan dari komisi VI DPR RI agar merevisi aturan seragam awak kabin, sehingga para pramugari Muslim dapat mengenakan jilbab mereka sesuai tuntunan syariat Islam.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga angkat bicara terkait adanya maskapai penerbangan di Indonesia yang melarang pramugari mengenakan jilbab saat bertugas.

"Jadi kalau ada larangan berjilbab agak aneh, saya kira kita cek lagi, perlu diteliti itu," kata Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu (4/2).

Terlepas dari kontroversi tersebut, tahukah Anda bahwa warna-warni seragam pramugara dan pramugari maskapai penerbangan dipesan dan dibuat dengan kain khusus. Meski secara tampilan terlihat selayaknya bahan pakaian biasa, namun bahan yang digunakan khusus dipesan langsung perusahaan ke pabrik tekstil.

"Seragam awak kabin dan atributnya ini dirancang sesuai memenuhi aspek-aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan," kata Corporate Communications Lion Air Group, Danang Mandala Prihantorosaat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (8/2).

Danang menjelaskan seragam awak kabin menggunakan bahan khusus yang pemilihannya sangat ketat. Bahan yang digunakan harus memenuhi kualifikasi dari aspek standar keselamatan.

"Untuk seragam bahan yang digunakan tidak mudah terbakar dan pemilihan bahan ini sangat ketat. Melalui beberapa pengujian dari aspek standar keselamatan," kata Danang.

Salah satunya bahan yang digunakan tidak mudah terbakar. Hal ini sebagai antisipasi dalam keadaan darurat seperti untuk memadamkan api.

"Aspek keselamatan ini desainnya untuk menghadapi kondisi-kondisi darurat dan pramugari/pramugara bisa difungsikan secara cepat dan tepat," kata dia.

Meski begitu, bahan untuk seragam awak kabin juga harus bisa membuat penggunanya tampil prima karena harus berhadapan dengan banyak orang. Selain pemilihan bahan, desainnya juga disesuaikan dengan tugas-tugas para awak kabin pesawat.

Termasuk pemilihan corak dan warna yang dirancang khusus. “Karena corak dan motif ini tidak bisa sesuka hati. Pemilihan warna juga jadi pertimbangan sebagai identitas perusahaan,” sambungnya.

Maka dari itu, biasanya maskapai penerbangan memesan langsung bahan untuk seragam awak kabin ke pabrik tekstil. Proses pesanan ini pun dilakukan dengan cara kerja sama antar perusahaan.

"Kita kerjasama dengan pengusaha tekstil untuk pengadaannya," pungkas Danang.