Curhat Mahasiswa Indonesia Kuliah di Israel, Mahal dan Sulit Dapat Beasiswa
Dalam satu tahun biaya pendidikan di Technion Israel berkisar USD 15.000 atau setara Rp 238 juta.
Meski tidak mendapatkan beasiswa dari Technion, Deo masih bisa menekan biaya pengeluaran pendidikan.
Curhat Mahasiswa Indonesia Kuliah di Israel, Mahal dan Sulit Dapat Beasiswa
Curhat Mahasiswa Indonesia Kuliah di Israel, Mahal dan Sulit Dapat Beasiswa
Pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan minat warga negara Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di negara penganut Yahudi tersebut.
Thadeo Arlo, seorang mahasiswa asal Indonesia yang merupakan mahasiswa dari Universitas Technion, Israel mengatakan bahwa biaya pendidikan di Israel amat mahal. Kesempatan mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan beasiswa pun sangat kecil.
"Beasiswa sebenarnya banyak diberikan dari Technion, tapi karena Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel jadi sangat kecil sekali opportunity untuk kita bisa mendapatkan beasiswa," kata Deo saat wawancara melalui akun YouTube Fakta Israel, Selasa (24/10).
Meski tidak mendapatkan beasiswa dari Technion, Deo masih bisa menekan biaya pengeluaran pendidikan. Sebab, pihak kampus memiliki program yang bisa membantu mahasiswa internasional dengan cara memberikan potongan harga.
Program yang tersedia yaitu bantuan finansial dan program ambassador. Untuk bantuan finansial, mahasiswa internasional dapat potongan harga atau diskon dengan harus memenuhi ketentuan atau syarat yang dijadikan standar oleh kampus.
Program selanjutnya adalah program ambassador yaitu mahasiswa internasional harus mempromosikan Technion ke negara asal.
"Potongan harganya tidak sama ada yang 80 persen ,70-50 persen, yang jelas bantuan finansial cukup membantu," ucapnya.
Deo menyampaikan, tanpa mengikuti program finansial yang disediakan universitas, dia merasa biaya yang akan dihabiskan akan sangat besar.
Empat tahun lalu, atau tahun 2019-2020, ketika dia pertama kali menginjakan kali di Israel, dalam satu tahun biaya pendidikan di Technion berkisar USD15.000 atau setara Rp238 juta.
Di Universitas Technion, Deo merupakan mahasiswa jurusan teknik mesin. Awalnya, dia ingin mengambil aerospace , hanya saja materi yang diberikan menggunakan bahasa Ibrani.
Deo bercerita, bisa dikatakan dia adalah mahasiswa minoritas di Israel. Alasannya, tidak banyak mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia kuliah di Israel. Meski demikian, Deo tetap berbaur dengan mahasiswa Israel dan mahasiswa internasional lainnya.
merdeka.com
Bahkan, dia bersama rekannya asal London mampu memperoleh juara dua dalam sebuah perlombaan start-up. Hadiah yang diterima yaitu uang tunai.
Uang tersebut kemudian dia manfaatkan untuk mengembangkan bisnis start-up berupa platform media sosial yang berbasis di Israel dan London.