Curhat Nasabah Jiwasraya: Kita ini Orang Tua, Penuh dengan Penyakit
Merdeka.com - Salah satu korban Jiwasraya, Puspita, menyampaikan keluhan dirinya dan para korban gagal bayar polis di dewan perwakilan rakyat (DPR). Puspita mengaku telah menunggu satu setengah tahun tanpa kejelasan. Dia masih memperjuangkan dananya pada polis tersebut bisa dikembalikan ke nasabah.
Puspita, selaku staf administrasi forum korban Jiwasraya, mengatakan banyak orang tua yang menjadi korban gagal bayar polis. Hal tersebut disampaikan dalam FGD fraksi Nasdem yang menghadirkan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko dan Stafsus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga.
"Kita menunggu dan menunggu tanpa menerima apapun juga. Kebetulan saya adalah admin Forum Korban Jiwasraya, yang anggota kita 50-60 persen itu adalah di atas 60 tahun, seperti saya," kata Puspita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1).
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Bagaimana klaim asuransi Kirana Plus diproses? Klaim dan Proses Pembayaran dalam 14 Hari Jika terjadi musibah tak terduga yang mengakibatkan Tertanggung meninggal dunia, pihak BRI Life akan memberikan keputusan klaim sekaligus memproses pembayarannya dalam 14 hari kerja, terhitung sejak dokumen klaim diterima dengan lengkap di kantor pusat.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan DJP? Beberapa nomor dan website tersebut digunakan untuk beragam modus penipuan yang menyasar para wajib pajak.
-
Siapa yang meminta tebusan di kasus PDNS 2? Masyarakat Indonesia tengah heboh karena sikap pemerintah yang tidak bisa memulihkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya yang di retas oleh ransomware LockBit Brainchiper.
Puspita mengatakan, para korban lelah harus menunggu lama penyelesaian polis ini. Dia mengatakan, banyak korban merupakan orang tua dengan penyakit.
"Kalau disuruh menunggu lama, kita kehilangan energi, kita capek. Sudah satu setengah tahun. Member kita adalah orang yang tua, yang penuh dengan penyakit. Bukan orang-orang yang sehat. Kita ini bukan konglomerat loh. Member kita ada 300 orang, 10 persen di atas 70 tahun. Bayangin," ucapnya.
Dia berharap pemerintah memprioritaskan penyelesaian kasus Jiwasraya. Puspita tak mau memusingkan masalah hukum yang berjalan. Dia hanya minta dana tersebut bisa kembali. "Saya tidak mengerti, panja atau pansus. Bagi saya yang penting, uang member kita, yang seluruh Jiwasraya dikembalikan negara ke kita," ucapnya.
Dia pun mengungkapkan mengapa ada banyak nasabah di Jiwasraya. Sebab, banyak pihak yang menilai produk Jiwasraya aman. "Pertama, asuransi, jadi kalau ada apa-apa dengan kita langsung cair. Anak kita, keluarga kita, bisa langsung menggunakan dana ini. Jadi, lebih aman dari deposito. Itu masih naik turun perolehannya, ini tidak, ini sudah fix," ucapnya.
Jiwasraya Mulai Lakukan Pendataan untuk Bayarkan Cicilan Polis
Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, mengatakan pihaknya akan melakukan pembayaran polis secara mencicil kepada nasabah. Targetnya pembayaran akan mulai dilakukan kuartal I 2020.
"Intinya bahwa penyelesaian akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan profit yang diterima. Setiap profit yang diterima akan kita pakai untuk menyelesaikan kewajiban secara bertahap," ujarnya.
Saat ini, Jiwasraya tengah melakukan pendataan nasabah. Setiap nasabah akan mendapatkan penanganan yang terbaik. "Tentu ini akan ada mekanisme, kita akan profile nasabah-nasabahnya seperti apa dan kemudian kita cari solusi yang terbaik bagaimana. Mengalokasikan secara bertahap dari profit yang masuk."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jadi problemnya kita mesti voting setuju bahwa tidak bisa melakukan penuntutan apapun kepada tim likuidasi Wanaartha," kara kata Christian
Baca SelengkapnyaPublik sanksi pengelolaan dana Tapera transparan jika berkaca dengan kasus-kasus korupsi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIbu muda itu mengaku anaknya diambil paksa mantan suami pada 7 September 2022 silam.
Baca SelengkapnyaBabinsa di Garut Serka Jujun menceritakan kisah inspiratifnya membantu warga desa binaannya yang tidak mampu berobat karena BPJS menunggak.
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia mengeluhkan sulitnya bertemu darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaAda 73 keluarga korban yang menuntut restitusi. Permohonan itu sendiri diajukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Baca Selengkapnya