Dikabarkan Bangkrut, Maskapai MYAirline Bakal Refund Tiket Pesawat yang Sudah Dipesan untuk Penerbangan 2024
Total pengembalian dana berkisar RM22 juta atau sekitar Rp66 miliar.
Total pengembalian dana berkisar RM22 juta atau sekitar Rp66 miliar.
Dikabarkan Bangkrut, Maskapai MYAirline Bakal Refund Tiket Pesawat yang Sudah Dipesan untuk Penerbangan 2024
Maskapai MYAirline Bakal Refund Tiket Pesawat yang Sudah Dipesan untuk Penerbangan 2024
Maskapai asal Malaysia, MYAirline akan melakukan pengembalian dana (refund) terhadap 125.000 tiket yang sudah terjual.
Total pengembalian dana berkisar RM22 juta atau sekitar Rp66 miliar.
"Insya Allah, kami akan memproses semua pengembalian dana dan pembayaran gaji karyawan kami tahun ini. Ini terdiri dari total 125.000 penumpang, atau sekitar RM22 juta (tiket yang dibeli)," demikian pernyataan Pejabat Akuntan sementara, Datuk Seri Azharuddin Rahman, dikutip The Star, Selasa (17/10).
Azharuddin mengatakan, pengembalian dana baru akan dilakukan ketika maskapai menerima pendanaan baru dari investor barunya.
"Kesejahteraan staf tetap menjadi prioritas utama kami. Segera setelah pendanaan diperoleh, kami akan memprioritaskan pembayaran wajib dan gaji staf bulan September," katanya.
Dia mengungkapkan MYAirline tidak memiliki rencana darurat untuk menyelesaikan masalah keuangannya. Sehingga, perusahaan tidak dapat menentukan batas waktu kapan dapat kembali beroperasi.
"Kami memahami rasa frustrasi semua orang. Kami tidak menyangka hal ini akan terjadi. Kami kecewa dengan penarikan investor kami dan itu terjadi pada 11 Oktober pukul 16.30," ujarnya.
Sebenarnya kata Azharuddin, para investor telah mendatangi manajemen perusahaan beberapa hari sebelumnya dan melakukan pembahasan secara intensif.
Namun para investor hanya mengatakan ‘tidak ada kesepakatan’ dan meninggalkan manajemen MYAirline dalam kesulitan keuangan.
"Situasi ini muncul karena kurangnya rencana darurat kami, ditambah dengan penarikan investor pada menit-menit terakhir," ucapnya.
Dia juga menegaskan MYAirline tidak melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak kepada para karyawan.
Terkait dengan Air Service License (ASL), Azharuddin mengatakan, MYAirline akan diperpanjang pada pertengahan November dan pihaknya sudah mengajukan permohonan perpanjangan.Selain itu, pihaknya juga belum menerima surat resmi terkait pembekuan izin tersebut. Azharuddin mengatakan MYAirline mengakui kekurangan komunikasinya dengan Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM) dan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM).
Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan kegagalan maskapai tersebut untuk berhubungan dengan pihak berwenang dan penumpang secara tepat waktu sebelum memutuskan untuk menghentikan sementara operasinya.
"Tindakan mendadak tersebut dilakukan karena kepedulian yang tulus terhadap keselamatan penumpang dan karyawan kami dalam penerbangan yang beroperasi mulai Rabu malam hingga Kamis dini hari," kata Azharuddin.
"Kami mengakui bahwa beberapa penumpang pada penerbangan selanjutnya sudah berada di bandara, dan ini merupakan kelalaian kami," kata dia.
Seperti diketahui, MYAirline menghentikan operasionalnya secara mendadak pada Kamis 12 Oktober 2023. Kondisi ini ditengarai MYAirline mengalami kesulitan finansial.
Mengutip malaymail, pihak dari maskapai MYAirline menyampaikan langkah ini merupakan keputusan yang amat sulit. Maskapai baru akan kembali beroperasi setelah ada restrukturisasi dan rekapitalisasi.
"Kami sangat menyesal dan meminta maaf atas keputusan ini yang berdampak terhadap penumpang setiap kami, dan pegawai serta rekan kerja yang berdedikasi terhadap maskapai,".
Keputusan MYAirline yang menghentikan operasional secara mendadak menuai kritik dari Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke. Dia meminta manajemen MYAirline untuk menemuinya dan menjabarkan masalah yang sedang dihadapi.
Meski sebelumnya, media lokal Malaysia melaporkan maskapai bertarif rendah tersebut diyakini akan segera mendapatkan investor baru.
Kemungkinan hal itu datang dari putra Perdana Menteri Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg, Abang Abdillah Izzarim Abang Abdul Rahman Zohari.
Kesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu, dengan alasan kesehatan.
Akibat keputusan maskapai yang berhenti beroperasi sementara secara mendadak, sekitar 5.000 penumpang terlantar. Sebanyak 39 penerbangan lokal dan satu penerbangan menuju Thailand dibatalkan