Ekonomi Kawasan Eropa Diprediksi Tumbuh Nol Persen di 2023
Merdeka.com - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi negara di Eropa hanya tumbuh nol persen sepanjang tahun 2023. Perekonomian Eropa makin melemah 1,9 poin secara persentase.
Hal ini tidak terlepas dari krisis energi yang terjadi pasca invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina. Termasuk akibat kebijakan pengetatan moneter yang terjadi di luar perkiraan.
"Pada tahun 2023, pertumbuhan kawasan Eropa diperkirakan nol persen karena gangguan pasokan energi yang sedang berlangsung," dikutip dari Laporan Proyeksi Ekonomi Global Edisi Januari 2023, Jakarta, Rabu (11/1).
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Apa yang terjadi pada Uni Soviet? Misi Krikalev bertepatan dengan keruntuhan dramatis Uni Soviet.
-
Apa yang ditemukan di Ukraina? Dalam publikasi baru-baru ini yang diterbitkan oleh Neue Zürcher Zeitung (NZZ) dari Swiss, para peneliti menggambarkan reruntuhan menakjubkan dari apa yang mungkin merupakan 'kota terbesar di dunia', yang saat ini hanya dapat dilihat melalui bayangan udara dan pecahan tembikar yang berserakan.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
Bank Dunia memperkirakan berbagai aktivitas ekonomi di Eropa masih akan terkontraksi di paruh pertama tahun 2023. Baru di akhir tahun ini kondisi diprediksi akan stabil.
Begitu juga dengan tingkat inflasi. Bank Dunia memperkirakan akan kembali moderat karena kondisi pasar kerja yang membaik dan harga energi mengalami penurunan.
Tak hanya Eropa, krisis energi dunia membuat perekonomian di sejumlah negara maju melemah di tahun 2023. Bank Dunia juga meramalkan pertumbuhan ekonomi di Jepang melemah hingga tinggal 1 persen di tahun 2023. Artinya pertumbuhan ekonomi Jepang melanjutkan perlambatan yang terjadi di tahun 2022.
"Pertumbuhan diperkirakan akan melambat lebih lanjut menjadi 1 persen pada tahun 2023, bersamaan dengan perlambatan di negara maju lainnya," kata dia.
Hal yang sama juga dialami Amerika Serikat. Negara yang dipimpin Joe Biden ini hanya akan tumbuh 0,5 persen di tahun 2023.
"Pertumbuhan diproyeksikan melambat menjadi 0,5 persen pada tahun 2023 turun 1,9 poin persentase di bawah perkiraan sebelumnya," kata Bank Dunia.
Rendahnya ekonomi di Amerika Serikat itu menjadi yang terlemah sejak tahun 1970. Bahkan lebih rendah dari kondisi ekonomi Negeri Paman Sam ini mengalami resesi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaJika perang berlanjut hingga tahun 2025, maka pertumbuhan ekonomi Israel akan stagnan hanya sebesar 0,2 persen.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini menjadi yang terbesar sejak pemerintah Jerman mengurangi insentif untuk kendaraan listrik pada Desember tahun lalu
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaEkonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.
Baca Selengkapnya