El Salvador Bagi-Bagi 5.000 Paspor Gratis Untuk Pekerja Asing, Ini Profesi yang Dibutuhkan
Presiden El Salvador, Nayib Bukele membagikan 5.000 paspor gratis kepada orang asing yang memiliki keahlian untuk mendongkrak perekonomian negara.
Langkah ekstrem ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian nasional melalui investasi asing.
El Salvador Bagi-Bagi 5.000 Paspor Gratis Untuk Pekerja Asing, Ini Profesi yang Dibutuhkan
El Salvador Bagi-Bagi 5.000 Paspor Gratis Untuk Pekerja Asing, Ini Profesi yang Dibutuhkan
El Salvador menawarkan 5.000 paspor cuma-cuma bagi pekerja terampil luar negeri. Presiden El Salvador, Nayib Bukele bahkan menjamin memberikan segala kemudahan untuk mereka.
Langkah ekstrem ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian nasional melalui investasi asing.
Melansir CNN, profesi yang mendapatkan alokasi paspor terbanyak yaitu ilmuwan, insinyur, dokter, seniman, dan cendikiawan.
El Salvador juga akan membantu relokasi mereka dengan menghapuskan pajak dan tarif atas 'pemindahan keluarga dan aset' seperti peralatan, perangkat lunak, dan kekayaan intelektual.
Melalui akun X miliknya, Presiden Bukele menulis kontribusi kelompok tersebut akan berdampak besar pada masa depan negara Amerika Tengah tersebut.
Langkah-langkah ekstrem bukan kali pertama dilakukan negara ini. El Salvador telah mengalami berbagai reformasi radikal dan seringkali kontroversial di bawah kepemimpinan presiden yang berhaluan kuat.
Pada tahun 2021, El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bersama dengan dolar Amerika Serikat.
Namun, Dana Moneter Internasional (IMF) telah berulang kali merekomendasikan agar negara tersebut membuang mata uang kripto, dengan alasan risiko termasuk volatilitas yang tinggi.
Menurut laporan Reuters, tahun lalu dewan legislatif menyetujui undang-undang migrasi yang dimaksudkan untuk mempercepat pemberian kewarganegaraan kepada orang asing yang mendukung program pembangunan sosial dan ekonomi dengan menyumbangkan Bitcoin.
Presiden Bukele juga mengawasi tindakan keras yang brutal dan banyak dikritik terhadap kejahatan, yang menurutnya telah meningkatkan keamanan secara signifikan.
Namun para penentangnya mengatakan tindakan tersebut telah mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia berskala besar, termasuk penahanan massal dan dugaan penyiksaan di penjara.
merdeka.com