Ground handling dibekukan, Lion Air pastikan tak ganggu pelayanan
Merdeka.com - Lion Air menegaskan, pembekuan sementara ground handling, tidak akan mengganggu aktivitas operasional layanan maskapai. Lion Air bakal menjalankan kegiatan jasa tata operasi di darat dengan sumber daya manusianya sendiri.
"Dalam peraturan penerbangan kita bisa juga self handling," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Kantornya, Jakarta, Kamis (19/5).
Edward menegaskan dalam dunia penerbangan di belahan dunia manapun jadi hal lumrah penanganan ground handling dari maskapainya sendiri. "Kalau self handling airlines sendiri itu bisa dilakukan," katanya.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa itu self-management? Self-management adalah kemampuan untuk mengelola perilaku, pikiran, dan emosi secara sadar dan produktif. Pendeknya, ini adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri secara efektif dan efisien.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Sebelumnya, Edward memprotes batas waktu 5 hari yang diberikan Kemenhub untuk mengganti penanggung jawab ground handling. Menurutnya, tidak mudah memindahkan infrastruktur ground handling.
Seperti diketahui, seluruh penumpang maskapai penerbangan Lion Air dari Singapore pada Selasa (10/5) lalu, dengan nomor penerbangan JT 161 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, lolos dari pemeriksaan baik Imigrasi maupun Bea Cukai.
Informasi didapat, pesawat yang tiba sekitar pukul 19.30 WIB itu keluar melalui terminal 1 domestik, bukan terminal Internasional. Hal itu jelas mengaitkan seluruh penumpang yang masuk ke Indonesia itu menjadi ilegal.
"Seharusnya ketika penumpang turun dari pesawat langsung diantar atau diarahkan menuju kedatangan internasional di Terminal 2. Namun terjadi miskomunikasi di antara pengemudi bus ground handling maskapai (Lion Air) sehingga penumpang justru diantar ke kedatangan domestik di Terminal 1," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Agus Hariyadi.
Direktur Operasional dan Airport Service Lion Air Daniel Putut Adi Kuncoro mengatakan pihaknya akan memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan alih daya untuk layanan ground handling. Daniel memaparkan penanggung jawab ground handling di Bandara Soekarno-Hatta adalah perusahaan di luar Lion Air.
Dia memilih akan memutuskan kontrak dengan perusahaan tersebut karena bus dan sopir yang dipekerjakan bukan karyawan maskapai itu.
Kementerian Perhubungan masih memperbolehkan perusahaan jasa ground handling bermasalah yang dikontrak Lion Air untuk dipakai hingga sanksi berlaku mulai 24 Mei 2016.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaPendiri Sriwijaya Air Hendry Lie terlibat kasus korupsi izin tambang timah bersama Harvey Moeis, suami dari Sandra Dewi.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini belum pernah dilakukan sebelumnya dalam industri penerbangan di China.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKondisi AirAsia Indonesia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta yang terdampak gangguan IT CrowStrike.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaIrfan menegaskan perusahaannya selalu mematuhi aturan pemerintah. Sehingga tidak benar bila disebut menaikkan harga.
Baca Selengkapnya