Incar investor Australia, Banten bangun kawasan industri Rp 16,9 T
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama pemerintah Provinsi Banten sepakat membangun kawasan industri yang mencakup pelabuhan dan pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 3x450 MW. Nantinya, kawasan tersebut berdiri di areal seluas 700 hektare di ujung sungai Cisadane, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis Azhar mengatakan, kerja sama ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan asli daerah di Provinsi Banten.
"Nilai investasinya diperkirakan mencapai USD 1,3 miliar atau Rp 16,9 triliun," ujar Azhar saat acara 'Penandatangan Kerjasama Banten Global Development (BGD) dan Australia Indonesia Business Council (AIBC)' di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Senin (10/10).
-
Dimana lokasi Bendungan Pucang Gading? Bendungan ini mengontrol debit air dari Ungaran yang mengarah ke daerah Semarang bagian timur.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Di mana kawasan potensial untuk investasi di Jakarta? Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
-
Dimana Bendungan Pamayaran berada? Lokasinya terletak persis di tengah-tengah batas wilayah antara Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan dan Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal.
-
Mengapa Bendungan Pucang Gading dibangun? Banjir di Kota Semarang sebenarnya sudah sering terjadi sejak era Hindia Belanda. Oleh karena itu dibangunlah beberapa pintu air atau bendungan.
-
Di mana lokasi Waduk Kembangan? Letak Waduk Kembangan berada di Desa Kembangan, Karangmalang, Sragem.
Menurutnya, MoU ini sekaligus menjadi kerangka hukum untuk mendatangkan belasan investor Australia untuk berinvestasi di Provinsi Banten. "Di kawasan industri ini diharapkan investor-investor asing utamanya dari Australia akan membenamkan modalnya," ucap Azhar.
Pada kesempatan sama, Kepala BKPM Provinsi Banten Babar Suharso menambahkan, kerja sama ini merupakan momentum penting bagi pembangunan infrastruktur daerah. Sehingga ke depan pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan APBD saja.
"Penting bagi tulang punggung di daerah tidak hanya andalan anggaran pemerintah tapi justru diperlukan pelaksanaan investasi asing dan dalam negeri. Banyak potensi yang dikembangkan saat ini sudah ada inisiasi untuk investasi kawasan Utara Banten," tambah Babar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang
Baca SelengkapnyaTak hanya asing, ketertarikan pun datang dari para investor dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPelabuhan ini diharapkan mampu menunjang pembangunan serta memperlancar logistik di kawasan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaDalam kerja sama ini, Wanxinda tidak lagi membangun pabrik sendiri di negara tujuan investasi.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaBendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan sekitar 3.100 hektare lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaRosan menyebut nilai investasi Wavin di KIT Batang mencapai Rp825 miliar. Adapun, serapan terhadap tenaga kerja mencapai 170 tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaKunjungan kerja yang dilakukan oleh investor asal China itu sebagai ketertarikan untuk menjalani hubungan kerja sama dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBendungan ini juga akan membantu meningkatkan intensitas tanam dan produktivitas lahan pertanian
Baca SelengkapnyaDari Total anggaran yang dibutuhkan, APBN hanya akan membiayai 20 persen saja.
Baca Selengkapnya