Indonesia Kini Punya Bank Emas, Masyarakat Bisa Simpan Emas di Sini
Kehadiran bullion bank atau bank emas, kata Erick, dapat mempercepat hilirisasi komoditas emas.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut bahwa disetujuinya PT Pegadaian (Persero) menjadi bank emas membuat Indonesia tidak hanya menjadi produsen emas, tetapi juga memiliki tempat penyimpanan emas baik bagi masyarakat maupun pemerintah.
"Kita tidak hanya negara yang produksi emas, tapi juga punya reserve emas, nantinya di masyarakat ataupun di pemerintah," ujar Erick di Jakarta, Kamis.
Kehadiran bullion bank atau bank emas, kata Erick, dapat mempercepat hilirisasi komoditas emas. Hal ini terkait juga dengan adanya kolaborasi antara PT Antam Tbk dengan PT Freeport Indonesia untuk mengolah emas batangan di Indonesia.
Sistem yang dibentuk antara Freeport dan Antam akan membuat cadangan emas cukup untuk dijadikan tabungan emas masyarakat.
"Makanya waktu itu saya bilang untuk mempercepat hilirisasi, ya kita dorong bullion bank yang selama ini juga kita tidak punya. Ternyata kita urus disambut baik dengan OJK dan lain-lain," ucapnya.
Erick juga mendorong pihak swasta untuk ikut mendaftarkan izin untuk melakukan usaha bank emas. Sebab, selama ini Indonesia tidak memiliki tempat penyimpanan emas meski menjadi negara penghasil emas.
"Kita dorong semua karena reserve emasnya biar tidak hanya di pemerintah, tapi di masyarakat juga punya reserve emas gitu," ujar Erick.
Izin OJK
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat bernomor S-325/PL.02/2024 menyetujui Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyatakan bahwa sudah dua tahun pihaknya berupaya untuk mendapatkan izin usaha bulion, dan kini Pegadaian menjadi perseroan pertama yang berhasil mendapatkan izin usaha tersebut di Indonesia.
Dia mengatakan bahwa selama ini komoditas emas memang menjadi inti bisnis perseroan melalui usaha gadai.
"Sudah 123 tahun Pegadaian hadir di tengah masyarakat, dengan berbagai improvement dan penyediaan berbagai produk gadai maupun nongadai. Gadai sebagai core bisnis, 90 persen masih didominasi oleh gadai emas," ujarnya.