Ingin tinggal di apartemen, ini biaya bulanan yang harus dipertimbangkan
Merdeka.com - Saat ini, tinggal di apartemen sudah menjadi pilihan masyarakat di perkotaan. Letak apartemen yang strategis memberikan kemudahan akses saat hendak bepergian ke tempat rekreasi manapun.
Meski demikian, jika dihitung-hitung, biaya yang dihabiskan untuk tinggal di apartemen jauh lebih mahal kalau dibandingkan dengan tinggal di perumahan atau rumah tapak. Untuk itu, sebaiknya Anda ketahui terlebih dahulu beberapa rincian biaya bulanan yang perlu dikeluarkan.
Berikut 6 hal yang harus diperhatikan sebelum tinggal di apartemen, dikutip Cermati.
-
Gimana cara hitung biaya rumah pertahun? Menurut laporan bulan Juni yang disampaikan oleh Zillow dan Thumbtack, satu unit rumah dapat menghabiskan biaya USD14,155 juta per tahun, yakni setara dengan Rp221,74 miliar, jumlah tersebut belum termasuk dengan biaya perawatan, dan sebagainya.
-
Apa saja biaya yang harus disiapkan untuk sewa rumah? Ada beberapa cost atau biaya yang perlu disiapkan bagi yang ingin mencari rumah sewa. Yang pertama tentu saja uang sewa. Sebagian induk semang ada yang hanya meminta uang sewa bulanan atau tahunan saja. Tapi, kini sudah mulai banyak juga pemilik rumah yang meminta deposit sebagai jaminan yang harus dibayarkan sebelum menempati rumah.
-
Apa saja yang perlu diperhitungkan dalam utilitas rumah? Saat Anda memiliki rumah sendiri, Anda harus memperhitungkan berbagai utilitas dan membayar sendiri semua tagihannya.
-
Bagaimana cara menghitung biaya dekorasi rumah? Dekorasi rumah juga bergantung pada ukuran rumah. Semakin besar rumah yang Anda beli, semakin besar kemungkinan Anda akan membutuhkan lebih banyak perabot.
-
Apa yang perlu diperhatikan sebelum menentukan harga rumah? Namun ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum menetapkan harga properti tersebut.
-
Apa contoh biaya tambahan beli rumah? Menurut perencana keuangan bersertifikat, Vince Darling, kebanyakan pembeli rumah hanya berfokus pada biaya pokok dan suku bunga pembayaran hipotek tanpa memperhitungkan biaya lainnya.
Biaya pemeliharaan
Biaya pemeliharaan dapat meliputi biaya pemeliharaan gedung, keamanan, kebersihan, dan merawat taman. Jumlah biaya pemeliharaan ini tergantung dari jenis apartemen dan luas dari apartemen yang dibeli.
Apabila rincian biaya yang dikenakan sebesar Rp 300.000/5 m2 dan luas apartemen 30 m2, maka jumlah yang harus dibayar sebesar Rp 1,8 juta per bulan. Biaya pemeliharaan ini bisa dibayarkan setiap bulan, tiga bulan sekali, atau enam bulan sekali, tergantung dari penghuni apartemen.
Biaya listrik, air, telepon
Nominal yang dibayar sesuai dengan arus listrik yang dipakai. Tapi, ada juga developer yang menyamaratakan biaya listrik bagi seluruh penghuni di apartemen. Kisaran biaya yang dibayarkan biasanya Rp350.000 per bulan.
Jumlah ini berbeda di setiap unit apartemen. Alangkah baiknya untuk menanyakan total biaya listrik, air, dan telepon terlebih dahulu sebelum memilih dan menetap di suatu apartemen.
Biaya internet
Biaya internet bukan tanggung jawab dari pihak developer, melainkan penghuni juga perlu membayarnya. Sebab, pemasangan atau pelepasan internet kabel tergantung dari keperluan orang yang tinggal di apartemen.
Pemasangan internet di kamar tentunya akan menambah biaya. Jumlah minimal yang biasa dikeluarkan berkisar Rp150.000. Biaya ini pun tergantung lagi pada kecepatan internet yang dipilih, semakin besar kecepatannya maka semakin mahal biayanya.
Biaya parkir per bulan
Jajaran mobil yang diparkirkan di apartemen tidaklah gratis. Penghuni apartemen pasti mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk dapat menikmati layanan parkir di gedung tersebut.
Biaya ini pun lagi-lagi tergantung dari jenis area parkir yang dipilih. Kalau area parkir semakin luas dan eksklusif, maka biaya yang dibayar pun jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan parkir reguler atau yang biasa.
Biaya fasilitas umum
Fasilitas di apartemen jauh lebih lengkap dan tentunya dapat memanjakan setiap penghuninya. Akan tetapi, tidak semua fasilitas tersebut dapat digunakan secara gratis. Ada beberapa fasilitas yang harus dibayar terlebih dahulu sebelum digunakan, misalnya saja ruang meeting.
Fasilitas yang disediakan oleh developer pun hanya bisa digunakan oleh penghuni saja. Sementara pengunjung dari luar tidak diperbolehkan menikmati fasilitas tersebut karena tidak memiliki akses masuk yang resmi.
Biaya cicilan
Anda harus mempertimbangkan biaya cicilan yang harus dibayar saat tinggal di apartemen. Jumlah cicilan tergantung dari kesanggupan finansial masing-masing orang. Pada umumnya, pihak bank atau developer akan meminta cicilan sebesar 30 persen dari total gaji yang diterima setiap bulan.
Apabila jumlah penghasilan sebesar Rp 10 juta, berarti total cicilan per bulan menjadi Rp 3 juta. Semakin besar jumlah cicilan yang dibayar, semakin cepat pula kredit apartemen akan lunas.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada sejumlah pengeluaran yang perlu diperhatikan saat ingin memiliki rumah.
Baca SelengkapnyaUMR Jakarta 2024 ditetapkan hanya sebesar Rp5.067.381. Artinya, masih terdapat selisih keuangan yang cukup tumpang antara pendapatan dan pengeluaran.
Baca SelengkapnyaMembeli rumah masih jadi impian banyak orang. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaSebelum membuat pilihan untuk menyewa atau membeli, pelajari semua faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPeraturan tersebut mengharuskan para pekerja mengikuti kepesertaan Tapera.
Baca SelengkapnyaPengeluaran terbesar lainnya ada di komoditas operasional kendaraan seperti bensin.
Baca SelengkapnyaUntuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca SelengkapnyaViral biaya hidup di IKN lebih mahal dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWulan berusaha keras untuk mendapatkan haknya dalam menagih pembayaran renovasi rumah yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPadahal, besaran UMP 2024 di DKI Jakarta hanyalah Rp 5,06 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaNilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca Selengkapnya