Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Irak Larang Penggunaan Dolar AS, Pelanggar Bakal Didenda 1 Juta Dinar

Irak Larang Penggunaan Dolar AS, Pelanggar Bakal Didenda 1 Juta Dinar dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemerintah Irak mengeluarkan larangan penggunaan mata uang dolar AS (USD) untuk transaksi pribadi dan bisnis mulai 14 Mei 2023. Larangan ini sebagai bagian dari tren 'de-dolarisasi' yang berkembang dan penurunan pengaruh ekonomi Washington secara keseluruhan.

"Larangan itu diberlakukan pada 14 Mei dan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal Irak, Dinar," tulis Kementerian Dalam Negeri Irak dikutip melalui thecradle.co di Jakarta, Rabu (17/5).

Pemerintah menambahkan, larangan penggunaan USD ini juga dirancang untuk mengurangi kesenjangan antara nilai tukar resmi pemerintah dan nilai tukar yang ditawarkan oleh pasar gelap, yang terus berfluktuasi dan mengakibatkan lonjakan harga.

Orang lain juga bertanya?

"Dinar adalah mata uang nasional di Irak. Komitmen Anda untuk bertransaksi di dalamnya alih-alih mata uang asing meningkatkan kedaulatan dan ekonomi negara," tulis Kementerian Dalam Negeri Irak.

Kementerian menambahkan bahwa siapa pun yang berurusan dengan mata uang selain mata uang lokal akan dikenakan hukuman hukum dengan membayar denda hingga kurungan penjara. Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun yang mencoba merusak dinar dan ekonomi Irak.

Menurut Jenderal Hussein Al-Tamimi dari Direktorat Kejahatan, pelanggar janji ini akan dipaksa membayar denda mulai 1 (satu) juta dinar Irak. Selain itu, pelanggar berulang juga dapat dikenakan hukuman penjara.

"Jika pelanggar mengulanginya, dia akan menghadapi hukuman penjara hingga satu tahun ditambah denda keuangan satu juta dinar Irak. Dalam kasus pelanggaran ketiga, hukuman itu akan berlipat ganda, dan kami akan menyerahkan izin usaha," tambah pejabat itu.

Saat ini, mata uang USD atau Dolar AS sudah langka di pasar resmi negara itu sebagai akibat dari langkah-langkah yang baru-baru ini diberlakukan oleh Washington untuk mengendalikan pergerakan dolar di Irak. Sementara pemerintahan baru Mohamed Shia al-Sudani telah bergerak cepat untuk menahan kejatuhan finansial, kebijakan AS ini telah menimbulkan perdebatan di Irak tentang manfaat de-dolarisasi.

Anggota parlemen Irak dan anggota Komite Keuangan di Dewan Perwakilan Irak, Hussein Mouanes, mengatakan kepada The Cradle dalam wawancara eksklusif awal bulan ini bahwa Irak telah dan terus menjadi budak dolar AS. Bahkan kekuatan ekonomi setiap negara bergantung pada kekuatan mata uangnya.

"Jelas bahwa Irak secara ekonomi didominasi oleh AS, dan pemerintah kami tidak benar-benar mengontrol atau memiliki akses ke uangnya sendiri. Kami percaya bahwa sangat penting untuk menjauh dari hegemoni dolar, terutama karena dolar telah menjadi alat untuk menjatuhkan sanksi terhadap negara. Sudah waktunya bagi Irak untuk mengandalkan mata uang lokalnya," tambahnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Imbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Makin Terpuruk Pasca Libur Panjang Lebaran
Imbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Makin Terpuruk Pasca Libur Panjang Lebaran

Usai libur panjang lebaran, Rupiah makin terpuruk akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Serangan Balasan Israel ke Iran Bakal Buat Kurs Rupiah Anjlok
Waspada, Serangan Balasan Israel ke Iran Bakal Buat Kurs Rupiah Anjlok

Serangan balasan Israel terhadap Iran juga diperkirakan mengerek harga jual emas.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya

Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Akibat Serang Israel Pakai Rudal Balistik, Mata Uang Iran Anjlok ke Level 705.000 Rial per USD
Akibat Serang Israel Pakai Rudal Balistik, Mata Uang Iran Anjlok ke Level 705.000 Rial per USD

Nilai tukar Rial Iran (IRR) anjlok usai Iran serang Israel dengan rudal balistik pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang
Indonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang

Konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya