Jokowi Desak Persyaratan KUR Dipermudah, Ini Jawaban Bank BRI
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendorong relaksasi persyaratan kredit usaha rakyat (KUR) terus dilakukan, untuk mendongkrak kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tenggelam akibat pandemi Covid-19.
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari mengatakan, selama ini salah satu kendala yang dihadapi calon debitur untuk mengajukan KUR terkait jaminan atau agunan sebagai persyaratan kredit.
"Permudah itu kan yang selama ini kita terjemahkan khususnya terkait dengan agunan," kata Supari di Jakarta, dikutip Jumat (3/9/2021).
-
Bagaimana BRI mendorong pertumbuhan kredit UMKM? Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Kenapa KUR BRI penting untuk UMKM Bojonegoro? 'Selain bunganya rendah, persyaratannya juga mudah,' tuturnya. Dia menggunakan pinjaman modal dari BRI untuk membeli mesin produksi dan membuat kemasan premium.
-
Apa upaya OJK untuk mendukung kemajuan UMKM? Kebijakan itu antara lain, , antara lain mendorong UMKM memanfaatkan pendanaan Pasar Modal melalui Securities Crowdfunding (SCF), serta bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyediakan program kredit pembiayaan melawan rentenir yang dikhususkan untuk UMKM dan perempuan pelaku UMKM.
-
Apa yang BRI dukung untuk UMKM? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia dimana Amerika Serikat menjadi salah satu negara tujuan ekspor utama.
-
Bagaimana BRI mendukung UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.
Kendati begitu, skema penyaluran KUR tanpa agunan telah disesuaikan sejak Juli lalu. Terhitung sejak 1 Juli 2021, batas atas KUR tanpa agunan dinaikan dari semula Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta.
"Isu tentang agunan, KUR super mikro sampai dengan Rp 10 juta itu tanpa agunan, KUR mikro di atas Rp 10 juta sampai Rp 50 juta tanpa agunan, KUR kecil di atas Rp 50 juta sampai Rp 100 juta tanpa agunan," terang Supari.
"Yang di atas Rp 100 juta sesuai dengan penilaian dan kebijakan bank penyalur masing-masing," dia menambahkan.
Supar menilai, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat saat ini jadi poin terpenting dalam mendongkrak penyaluran KUR. Sebab, masih ada masyarakat yang lebih tertarik untuk melakukan kredit di non-lembaga keuangan dengan pertimbangan pencairan uang lebih cepat.
"Masyarakat lebih senang ke pelepas uang. Oleh karena itu Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) sudah membangun layanan-layanan yang bisa setara dengan layanan pelepas uang atau rentenir," ungkapnya.
Menyikapi kasus tersebut, Supari coba meyakinkan bahwa BRI bersama dengan bank BUMN lain telah memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang kuat untuk memperluas penyaluran KUR ke berbagai daerah.
"BRI punya agen yang hampir 500 ribu, BNI punya agen, Bank Mandiri punya agen, BTN juga punya agen. Belum lagi para RM (relationship manager) yang tersebar," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan akses terhadap modal dapat menghambat pertumbuhan dan pengembangan usaha yang potensial.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa aspek syarat untuk UMKM dalam mendapatkan hapus tagih.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaAnggaran subsidi KUR tersebut setara dengan membangun sebanyak 40 unit waduk.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaBank BRI paling besar menyalurkan pembiayaan UMKM, porsinya mencapai 83 persen.
Baca SelengkapnyaMenkuop UKM Teten Masduki menegaskan, penghapus tagihan macet ini untuk mendukung pemberian akses pembiayaan kembali kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta restrukturisasi kredit terdampak pandemi kembali diperpanjang sampai tahun 2025.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya