Jokowi: Indonesia Peringkat ke-6 Negara dengan Startup Terbanyak di Dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, perkembangan ekonomi digital Indonesia terus menggembirakan. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat keenam dunia sebagai negara dengan jumlah perusahaan rintisan atau startup terbanyak di dunia.
"Kita berada dalam peringkat keenam negara dengan jumlah startup terbesar di dunia," ujarnya dalam acara Festival Keuangan Digital Indonesia 2023 di Jakarta, Senin (8/5).
Jokowi mencatat, jumlah startup di Indonesia secara keseluruhan mencapai 2.400 unit. Hal ini didukung oleh jumlah pengguna internet yang besar mencapai 76,8 persen dari total penduduk Indonesia.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
"Dan Indonesia bisa terus berperan sebagai pemain utama di Asia potensi untuk tumbuh semakin maju," ungkapnya.
Jokowi memproyeksikan, nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD 130 miliar di 2025. Nilai ekonomi digital ini akan melompat tajam menjadi USD 315 miliar pada 2030 mendatang.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kementerian/lembaga (K/L) hingga pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi pembayaran berbasis digital. Di sisi lain, K/L dan pemda juga diminta tetap untuk memperkuat sisi keamanan pembayaran digital untuk perlindungan terhadap konsumen.
"Kunci untuk terus tumbuh dan berkembang adalah inovasi dan kepercayaan. Inovasi dalam penyediaan sistem pembayaran berbasis digital serta keamanan dan perlindungan masyarakat," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi prihatin peran Indonesia masih minim dalam industri teknologi global.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya