Jokowi punya pekerjaan sembuhkan penyakit akut birokrasi
Merdeka.com - Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK) masih akan berhadapan dengan persoalan struktural dalam birokrasi pemerintahan. Permasalahan tersebut mulai dari tumpang tindihnya aturan dan kebijakan, kentalnya politik birokrasi, obesitas birokrasi dan pemborosan hingga korupsi yang menggerogoti sistem pemerintahan.
Ada dua solusi yang ditawarkan yakni penataan kelembagaan dan pembenahan sumber daya manusia. Namun, kedua langkah tersebut diharapkan tidak hanya sekadar janji di atas kertas tetapi diupayakan dalam sebuah gerakan sosial.
Reformasi birokrasi berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antar fungsi-fungsi pemerintahan, melibatkan jutaan pegawai dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
-
Bagaimana modus korupsi menteri Jokowi? Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
-
Kapan menteri Jokowi korupsi? Ia pun divonis 3 tahun penjara oleh majelis hakim Tipikor Jakarta.
-
Bagaimana modus korupsi Bansos Jokowi? 'Modusnya sama sebenernya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
"Penataan lembaga perlu diperbaiki termasuk kerangka institusionalnya. Ketika solusi memerlukan waktu dan konsolidasi terus menerus, upaya lain yang bisa dilakukan memperjelas prosedur operasional dalam pemerintahan dan menjalankan fungsi koordinasi," ujar wakil menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Eko Prasodjo saat membuka RB summit di Jakarta, Selasa (9/9).
Pembenahan profesionalitas dan integritas aparatur sipil negara harus segera berjalan. Rambu pengawasan hingga pemberian reward and punishment sebenarnya sudah diatur dalam UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Eko mengaku pemerintahan baru harus mengubah pola pikir dan budaya kerja birokrasi yang umumnya dipenuhi oleh hal-hal yang dianggap lumrah.
"Menyembuhkan penyakit birokrasi yang akut dan memperbaiki mutu pelayanan membutuhkan manajemen perubahan yang konsisten," kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim independen RB Nasional, Erry Riyana Hardjapamekas mengatakan, kedua solusi tersebut nampaknya sangat berat dilakukan oleh pemerintahan baru. Sebab, pelaksanaannya tidak hanya bergantung pada birokrat dan teknokrat saja.
"Reformasi birokrasi terlampau penting untuk diserahkan hanya kepada birokrat, masyarakat perlu terlibat bukan cuma sebagai pengguna layanan birokrasi, tapi juga sebagai pembayar pajak yang aktif mendukung perbaikan birokrasi," jelas Erry. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaASN harusnya mengurus hal penting seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan masalah kemiskinan.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo menginginkan agar masalah ini dibenahi. Karena prosedur birokrasi kerap dilanggar.
Baca SelengkapnyaJokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaPembuatan ribuan aplikasi instansi pemerintah menelan anggaran hingga Rp6,2 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca Selengkapnya