Kecelakaan Kereta Api Maut di India Akibat Kesalahan Sistem Sinyal
Merdeka.com - Peristiwa kecelakaan kereta maut di India menghebohkan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Mengingat, banyaknya jumlah korban yang meninggal dunia maupun luka-luka akibat kecelakaan kereta penuh penumpang tersebut.
Mengutip media setempat, NPR, kecelakaan diduga akibat kesalahan dalam sistem pensinyalan elektronik yang menyebabkan kereta api salah berpindah jalur dan menabrak kereta barang. Tercatat, sebanyak 275 penumpang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka dalam insiden kecelakaan kereta api maut tersebut.
"Penggelinciran di India timur yang menewaskan 275 orang dan melukai ratusan lainnya disebabkan oleh kesalahan dalam sistem pensinyalan elektronik yang menyebabkan kereta api salah berpindah jalur dan menabrak kereta barang, kata para pejabat," tulis NPR dikutip di Jakarta, Senin (5/6).
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
Pejabat Senior Perkeretaapian India, Jaya Verma Sinha mengatakan, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sinyal diberikan kepada Coromandel Express berkecepatan tinggi untuk berjalan di jalur jalur utama. Akan tetapi sinyal tersebut kemudian berubah, dan kereta malah memasuki jalur melingkar yang berdekatan di mana itu menabrak sebuah barang yang sarat dengan bijih besi.
"Tabrakan itu membalikkan gerbong Coromandel Express ke trek lain, menyebabkan Yesvantpur-Howrah Express yang masuk dari sisi berlawanan juga tergelincir," katanya.
Adapun kereta penumpang yang mengangkut 2.296 orang tidak melaju terlalu kencang. Kereta yang membawa barang sering diparkir di jalur lingkar yang berdekatan sehingga jalur utama aman untuk kereta yang lewat.
Verma mengatakan akar penyebab kecelakaan itu terkait dengan kesalahan dalam sistem pensinyalan elektronik. Dia mengatakan penyelidikan terperinci akan mengungkapkan apakah kesalahan itu manusia atau teknis.
Sistem interlocking elektronik adalah mekanisme keselamatan yang dirancang untuk mencegah pergerakan yang saling bertentangan antar kereta. Ini juga memantau status sinyal yang memberi tahu pengemudi seberapa dekat mereka dengan kereta berikutnya, seberapa cepat mereka bisa pergi dan keberadaan kereta stasioner di lintasan.
"Sistem ini 99,9 persen bebas dari kesalahan. Tapi 0,1 persen kemungkinan selalu ada kesalahan," kata Verma.
Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan pada hari Sabtu dan berbicara dengan petugas penyelamat. Dia juga mengunjungi rumah sakit untuk menanyakan tentang yang terluka, dan berbicara dengan beberapa dari mereka.
Modi mengatakan kepada wartawan bahwa dia merasakan sakitnya para korban kecelakaan. Dia mengatakan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk membantu mereka dan menghukum dengan tegas siapa pun yang dianggap bertanggung jawab.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan tragis kereta di India kembali memakan korban jiwa dan luka parah.
Baca SelengkapnyaInsiden ini menewaskan sedikitnya 2 orang penumpang dan menyebabkan 20 lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaKesepuluh gerbong tersebut ada yang terbalik hingga ringsek. Selain 30 orang tewas musibah itu juga telah melukai lebih dari 80 orang.
Baca SelengkapnyaTepat 19 Oktober 1987 silam. Dua kereta terlibat tabrakan dasyat di perlintasan Bintaro.
Baca SelengkapnyaTiga orang dinyatakan meninggal dunia. Lalu, dua orang penumpang mobil meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro 1987 menjadi evaluasi perkeretaapian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan detik-detik mencekam tabrakan kereta api Turangga dan Commuterline Bandung
Baca SelengkapnyaTabrakan KA Turangga dan Bandung Raya di Cicalengka menimbulkan duka di awal tahun 2024. Simak reaksi warganet di Twitter dan penjelasan resmi dari pihak KAI.
Baca SelengkapnyaTerdapat perbedaan sistem blok antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka, sehingga menyebabkan kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan skenario evakuasi korban tewas yang terjepit kereta api Turangga usai tabrakan dengan kereta api lokal Bandung.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi pagi tadi di petak Stasiun Cicalengka Kecamatan Cicalengka.
Baca Selengkapnya