Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenangan Trump dan semakin kecilnya ukuran tempe di Indonesia

Kemenangan Trump dan semakin kecilnya ukuran tempe di Indonesia Barack Obama bertemu Donald Trump. ©REUTERS/Kevin Lamarque

Merdeka.com - Perlahan dalam sepekan terakhir, harga kedelai impor yang menjadi bahan baku makanan tradisional, tempe, merangkak naik. Persoalan itu dirasakan perajin tempe di Desa Pliken Kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah.

Seorang ibu rumah tangga di Purwokerto, Evi mengeluhkan mengecilnya ukuran tempe.

"Katanya sih karena harga kedelai naik. Tapi semakin ke sini kayanya semakin mengecil ya, walau harganya tidak naik," ucapnya, Minggu (12/11).

Sementara itu, seorang perajin tempe Desa Pliken, Sumarman mengemukakan kenaikan sudah dirasakan sejak sepekan terakhir. "Sekarang harga (kedelai impor) nya mencapai Rp 7.250 per kilogram, padahal biasanya hanya Rp 6.900 per kilogram," katanya.

Bahkan, dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, harga kedelai sudah mulai tak menentu.

"Seperti kemarin (Jumat, 11/11), harga kedelai waktu pagi hari masih Rp 7.150 per kilogram. Tetapi, saat saya beli di hari yang sama, sehabis Maghrib, harganya sudah Rp 7.250 per kilogram," ujarnya.

Padahal, dia mengemukakan dalam satu hari butuh sekitar 47 kilogram kedelai untuk bahan dasar pembuatan tempe. "Kalau untuk Desa Pliken ada sekitar 568 perajin yang dalam seharinya butuh kedelai hingga 13 ton," ucapnya.

Kondisi tersebut, jelasnya, membuat perajin harus mengeluarkan dana lebih dengan memotong keuntungan yang diterima per harinya. "Sekarang kami harus menambah dana ekstra termasuk beli daun dan plastik untuk membungkus tempe. Selain itu, kami harus mengecilkan ukuran tempe dan takarannya dikurangi," ujarnya.

Dia mengemukakan, jika harganya dinaikan dapat menyebabkan pembeli tidak membelinya. "Misal, harga tempe bungkus Rp 250 per bungkus kami naikkan, bisa-bisa tidak ada yang beli," ujarnya.

Diakuinya, kenaikan harga kedelai impor dipengaruhi menguatnya mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Sejak terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden negara Paman Sam, mata uang Rupiah terus melemah.

Menurut yahoofinance, Jumat (11/11), Rupiah berada di kisaran Rp 13.200-an terhadap USD atau turun dibanding penitipan sebelumnya di angka Rp 13.100-an. Sumarman mengakui, kenaikan Dolar terhadap Rupiah bisa menjadi faktor utamanya.

"Kalau dulu kan, ada tuntutan supaya bea masuk kedelai impor ditiadakan. Nah, sekarang sudah tidak ada lagi (bea masuk kedelai impor), tetapi kok masih naik harga kedelainya," ucapnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Kenaikan Harga Kedelai Akibat Rupiah Melemah Memberatkan Para Pengusaha Tempe dan Tahu
FOTO: Kenaikan Harga Kedelai Akibat Rupiah Melemah Memberatkan Para Pengusaha Tempe dan Tahu

Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jerit Perajin Tahu Imbas Mahalnya Harga Kedelai di Tengah Kenaikan Dolar AS, Terpaksa Perkecil Ukuran
FOTO: Jerit Perajin Tahu Imbas Mahalnya Harga Kedelai di Tengah Kenaikan Dolar AS, Terpaksa Perkecil Ukuran

Kenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.

Baca Selengkapnya
Harga Tahu dan Tempe Bakal Naik, Ini Biang Keroknya
Harga Tahu dan Tempe Bakal Naik, Ini Biang Keroknya

Kondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.

Baca Selengkapnya
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh

Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana

Baca Selengkapnya
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mendag: Perdagangan Indonesia Justru Meningkat saat Donald Trump Jadi Presiden AS
Mendag: Perdagangan Indonesia Justru Meningkat saat Donald Trump Jadi Presiden AS

Mendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.

Baca Selengkapnya
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta

Di salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.

Baca Selengkapnya
Harga Barang Turun, BPS Catat Deflasi Juni 2024 Capai 0,08 Persen
Harga Barang Turun, BPS Catat Deflasi Juni 2024 Capai 0,08 Persen

komoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Makin Sulit, Warga AS Ogah Beli Udang karena Mahal
Ekonomi Makin Sulit, Warga AS Ogah Beli Udang karena Mahal

Kondisi ini pun membuat masyarakat di Negeri Paman Sam tersebut semakin selektif dalam memilih produk pangan. Termasuk membeli udang yang dianggap mahal.

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Sejak 400 Tahun Lalu, Begini Perjalanan Tempe hingga Jadi Makanan Sejuta Umat
Sudah Ada Sejak 400 Tahun Lalu, Begini Perjalanan Tempe hingga Jadi Makanan Sejuta Umat

Simak perjalanan panjang tempe hingga jadi kuliner favorit di tanah air!

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya