Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendag soal Industri Bulu Mata Purbalingga PHK 600 Pekerja: Nanti, Saya Lihat Dulu

Kemendag soal Industri Bulu Mata Purbalingga PHK 600 Pekerja: Nanti, Saya Lihat Dulu Bulu Mata Palsu PMA Korsel di Purbalingga. ©2019 Istimewa

Merdeka.com - Produsen bulu mata palsu asal Korea Selatan (Korsel) di Purbalingga menghadapi persaingan sengit dari China. Ekspor bulu mata palsu Purbalingga kian berkurang. Imbasnya pemutusan hubungan kerja (PHK) telah terjadi, di mana 600 pekerja salah satu pabrik kehilangan pekerjaannya.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana mengaku belum dapat berkomentar banyak.

"Nanti dulu. Saya lihat dulu dong. Industrinya apa kayak bagaimana," kata dia saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (11/10).

Dia mengatakan perlu melihat lebih jauh terkait berita tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan apa saja penyebab turunnya kinerja bisnis perusahaan. "Kan nggak bisa lihat kalah karena apa kan kalau saya nggak tahu industrinya bagaimana," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, produsen bulu mata palsu asal Korea Selatan (Korsel) di Purbalingga menghadapi persaingan sengit dari China. Ekspor bulu mata palsu Purbalingga kian berkurang. Imbasnya pemutusan hubungan kerja (PHK) telah terjadi, di mana 600 pekerja salah satu pabrik kehilangan pekerjaannya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan produksi bulu mata di China lebih banyak. Di mana, produktivitas tenaga kerja China 9 kali lebih tinggi dari Purbalingga.

Dampak tak terelakkan, di tengah situasi pasar yang melemah, perusahaan mau tidak mau harus mengurangi karyawan agar usahanya tetap berjalan. Hal ini disampaikan usai kunjungannya ke PT Indokores Sahabat, PT Hyup Sung, PT Sun Chang Indonesia, ketiganya merupakan perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) dari Korea Selatan. Serta satu perusahaan pabrik rambut Bintang Mas Triyasa (BMT) yang merupakan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).

"Beberapa perusahaan PMA bahkan sudah mulai melirik usaha di luar negeri seperti Kamboja, dengan situasi yang kondusif dan upah serta produktivitas tenaga kerjanya lebih baik," ujarnya saat mengunjungi sejumlah pabrik rambut di Purbalingga, Kamis (10/10).

"Kami berharap semua pihak untuk ikut situasi agar lebih baik, dan permintaan kembali pulih. Jika ada permasalahan, diselesaikan dengan baik dan musyawarah sesuai ketentuan regulasi ketenagakerjaan," tambahnya.

Perusahaan Alami Stagnasi

Pemilik PT Indokores Sahabat, Hyung Don Kim, mengakui perusahaan tengah alami stagnasi kinerja. Jika pasaran lesu, dia memprediksi perusahaan hanya bisa bertahan 5-10 tahun. Kim menambahkan, kompetitor bulu mata palsu yang bersaing ketat dari Purbalingga yakni dari China.

"Dari sisi bahan baku, kami mengandalkan dari India dan China. Bahan baku rambut sintetis dari Indonesia kualitasnya kurang bagus, bahkan banyak dicampur bahan lain. Ada juga bahan baku rambut sintetis yang sambungan," kata Kim.

Sementara, pemilik PT Hyup Sung Indonesia, Song Hyung Keun mengakui, produksi bulu mata palsu di perusahaannya menurun tajam seiring dengan permintaan pasar yang menurun karena bersaing dengan China. Biasanya rata-rata produksi per bulan 1,3 juta buah, namun saat ini menurun hingga 30 persen.

Dari sisi harga, bulu mata palsu China juga lebih murah. Sedang sisi kualitas juga sudah menyerupai produk rambut Purbalingga yang dikerjakan secara manual.

"Mau tidak mau, kami harus mengurangi jumlah karyawan dari 1.900 orang menjadi 1.300 orang. Oleh karenanya, kami mengistilahkan, untuk menyelamatkan perusahaan harus memotong ekornya dulu, daripada badannya ikut termakan. Caranya dengan mengurangi karyawan dan meningkatkan produktivitas pekerja (bulu mata palsu) serta inovasi produk," kata Song.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aturan Impor Berubah-ubah, Menteri Agus: Pengusaha Industri Jadi Bingung dan Takut Bangkrut
Aturan Impor Berubah-ubah, Menteri Agus: Pengusaha Industri Jadi Bingung dan Takut Bangkrut

Seluruhnya merupakan pengaturan barang impor yang berubah dalam waktu 6 bulan saja.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Belum Mau Revisi Aturan Ini Meski Dituding Jadi Penyebab PHK Massal
Pemerintah Belum Mau Revisi Aturan Ini Meski Dituding Jadi Penyebab PHK Massal

Melalui aturan ini, ada beberapa barang kategori tekstil dan produk tekstil yang masuk Indonesia dengan mudah.

Baca Selengkapnya
Keputusan PHK Buruh Sritex Diputuskan dalam 3 Pekan
Keputusan PHK Buruh Sritex Diputuskan dalam 3 Pekan

Pihak Sritex berharap Bea Cukai dan kurator bergerak cepat terkait izin bahan baku agar pabrik bisa kembali produksi.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
PDIP Jatim Beri Perhatian Agar Industri Kerajinan Kulit Sidoarjo Tidak Redup
PDIP Jatim Beri Perhatian Agar Industri Kerajinan Kulit Sidoarjo Tidak Redup

Beberapa pekan lalu, Kantor DPD PDIP Jawa Timur didatangi kelompok pengrajin Industri Tas dan Koper (Intako) kulit, Tanggulangin Sidoarjo.

Baca Selengkapnya
11.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Kena PHK Gara-Gara Aturan Baru Kementerian Perdagangan
11.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Kena PHK Gara-Gara Aturan Baru Kementerian Perdagangan

Tercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru

Jokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk

Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Tangis Pekerja Pecah, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Karyawan Sritex
Tangis Pekerja Pecah, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Karyawan Sritex

Noel menyatakan bangga atas sikap patriotik dan optimistis dari seluruh pekerja dan perusahaan Sritex.

Baca Selengkapnya
Aturan Mendag Dituding Jadi Penyebab Pailitnya Sritex, ini Pembelaan Budi Santosa
Aturan Mendag Dituding Jadi Penyebab Pailitnya Sritex, ini Pembelaan Budi Santosa

Permendag baru diberlakukan bulan Mei lalu, sehingga tidak mungkin dalam waktu singkat perusahaan sebesar Sritex pailit.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023

Pemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya