Kisah Anak Petani Sukses Jadi Produsen Sepatu & Kantongi Harta Rp187 Triliun
Merdeka.com - Sepatu kets, proBisnis yang dikembangkan Zhang Congyuan sudah berusia lebih dari tiga dekade. Di awal usahanya, dia tidak bahkan tidak mampu membeli pabrik.
Dia mengambil pilihan untuk mengubah peternakan babi miliknya menjadi sebuah pabrik. Siasatnya berhasil, perusahaannya yang bernama Huali Industrial Group ini telah meraup sejumlah keuntungan lebih dari Rp187,33 triliun.
Melansir dari SCMP, Huali telah me jadi produsen sepatu kets sebanyak 180 juta pasang untuk produsen besar. Dari Nike, Converse, dan Vans.
-
Siapa yang memulai usaha ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Hewan apa yang bisa jadi kaya? Hewan opo sing iso sugih? He wan to be milionare.
-
Hewan opo sing iso sugih? Hewan opo sing iso sugih? He wan to be milionare.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Kenapa Babi ngepet mencari kekayaan? Boomgaard menyampaikan bahwa cerita ini menjadi cermin bagi sejumlah pandangan penduduk setempat terhadap kekayaan, perempuan, dan kekotoran.
Tak hanya itu, akibat dari permintaan yang semakin meningkat, nilai saham yang dimiliki pun ikut naik sebesar 162 persen sejak go public di Shenzhen pada April 2021 lalu. Hal tersebut mendorong Zhang selaku pendiri perusahaan masuk ke daftar orang terkaya di Taiwan.
Dengan kekayaan bersih yang dia terima, Zhang sekarang lebih kaya dibandingkan Terry Gou pemilik Foxconn Technology yang membuat iPhone untuk Apple.
Ini dapat dijadikan sebagai contoh gambaran dari pengusaha asal Taiwan yang mampu menghasilkan banyak uang. "Saya dibesarkan di sebuah pedesaan dan hanya mengelola perusahaan kecil," ujar Zhang atau yang dikenal dengan Chang Tsung-yuan.
Pada sebuah konferensi pers bersama pebisnis Taiwan lainnya, dia menceritakan sendiri bagaimana awal mula bisnisnya mulai dikembangkan hingga mencapai titik ini. "Selama beberapa dekade terakhir, saya hanya menempatkan semua fokus saya pada pembuatan sepatu," jelasnya.
Perjalanan Hidup
Lahir dari keluarga petani di Taiwan pada 1948 membuatnya tetap berambisi untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dengan mengambil jurusan pertanian. Saat itu, Zhang memulai kariernya dengan bekerja di pabrik untuk memproduksi sepatu wanita.
Hasil dari kerjanya di tabung sedemikian rupa agar dapat mewujudkan tujuannya dengan memiliki perusahaan sendiri. Pada 1980-an, dari uang yang berhasil dikumpulkan membuahkan beberapa usaha alas kaki di daerah Taiwan dan Guangdong, China selatan.
Tidak berhenti sampai disana, pada 1990, Zhang kembali berinovasi dengan mendirikan Liangxing Industrial dan sudah go public di Hongkong pada 1995. Nama perusahaan lalu diganti menjadi Symphony Holdings.
Akhirnya, perusahaannya yang berdiri hingga kini (Huali), ia dirikan pada 2004 di sebuah kota daratan China dekat Hong Kong. Saat itu, usaha yang dijalankan dilakukan bersama keluarganya dengan membeli aset dari Symphony pada 2014 untuk mengembangkan perusahaan barunya.
Perkembangan bisnis yang ia lakukan membuatnya berhenti menjadi direktur Symphony pada tahun yang sama saat Huali didirikan. Ekspansi perusahaan pun akhirnya dilakukan dengan menargetkan pasar Vietnam, Myanmar, dan Republik Dominika.
Prospek Perusahaan
Prospek perusahaan yang dijalankan dinilai memiliki perkembangan yang menuju arah positif. Pernyataan tersebut ditegaskan oleh seorang analis di Industrial Securities Shanghai Zhao Shuli.
"Saya mengharapkan bahwa Nike dapat mengalihkan lebih banyak pesanan ke perusahaan tersebut dalam jangka waktu menengah," papar Shuli.
Meskipun demikian, selama musim pandemi yang menghantam setiap sektor perekonomian, membuat setiap pebisnis manapun harus mengubah model bisnis yang dijalankan agar tetap sustainable. Jika tidak, bisnis yang dijalankan akan kalah dengan pandemi yang ada.
Menanggapi hal tersebut, Zhao mengatakan bahwa lingkungan konsumen global memang dilanda pandemi pada 2020, selama ini ia telah mencoba mempertahankan kapasitas dan pengiriman yang stabil.
Upaya tersebut salah satunya ditujukan untuk mempertahankan jumlah keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan. “Lokasi pabrik globalnya membantu mencapai pertumbuhan laba yang lebih baik daripada rekan-rekan industri lainnya,” tambah Zhao.
Pada situs resminya Huali, laporan pendapatan yang diterima perusahaan dipublikasikan dan hasilnya menunjukkan angka sebesar Rp30,26 triliun pada 2020. Kemudian, pada 2021 laba bersih yang diterima naik 8 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp27,37 triliun.
Namun, terlepas dari apa motif perusahaan memublikasikan keuntungan bersih yang diterima, Zhao menyatakan bahwa situasi pandemi dan ketergantungan perusahaan pada klien-klien besar tertentu dapat menghambat pertumbuhan perusahaan. "Saya hanya akan terus melakukan hal-hal yang saya kuasai," tutupnya.
Reporter: Caroline Saskia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha sapi asal Madura, Hayatun sukses mempunyai rumah mewah dan mobil, ia meraup keuntungan ratusan juta perbulan.
Baca SelengkapnyaSetiap bulan, dia menyisihkan gaji yang ia dapat untuk membeli seekor sapi. Hal itu terus dia lakukan hingga usia 18 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang peternak kambing kini sukses bisa bayar utang dan beli tanah usai mengalami kerugian berbisnis lada.
Baca SelengkapnyaSapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang pemuda 17 tahun yang berhasil raup untung Rp100 juta per bulan dari berjualan sayur.
Baca SelengkapnyaTabungan orang tua Ilham bahkan ludes untuk menyuntikan modal usahanya.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaHeru mengelola lahan sebesar 1 hektar. Lahan tersebut dibelikan orang tua Heru untuk dikeloanya.
Baca Selengkapnya