Kisah Sukses Sunandar, Dulu Dagang Sandal Keliling Kini Ekspor Produk ke Thailand
Merdeka.com - Menjajal pasar ekspor tidak selalu bermodal besar. Tanpa menyewa fasilitas studio profesional, Sunandar mampu menjual sandal dagangannya ke pasar Thailand.
Pria yang tinggal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu sejak lama berdagang sandal keliling. Saat masih berdagang keliling, dia hanya mampu menjual beberapa pasang sepatu sandal.
Keuntungan yang didapat dari sepasang sandal hanya Rp10.000. Sunandar memutar otak agar bisa menghasilkan banyak uang.
-
Bagaimana caranya santri bisa jadi pengusaha? Hendi menjelaskan bahwa proses pengadaan pemerintah saat ini sudah tidak rumit seperti yang dikira banyak orang. Hal itu karena LKPP saat ini mendorong metode E-Purchasing untuk bisa dikedepankan. 'Cara untuk menayangkan produk di E-Katalog hanya dua tahap saja, cukup minta akun di LPSE setempat untuk login di portal e-Katalog terus tinggal menayangkan produk yang mau ditawarkan lalu kasih harganya. Intinya jika ingin menjadi santripreneur harus semangat, karena peluangnya terbuka lebar sekali,' katanya.
-
Kenapa pedagang Solo merasakan keuntungan? Selain itu, kemenangan Timnas atas Turkmenistan ini juga menjadi berkah bagi para pedagang yang berjualan di Stadion Manahan Solo dan sekitarnya.
-
Bagaimana Vanda meraih kesuksesan di Lazada? Berbekal pengalaman berbisnis di Lazada dan pelatihan online serta offline yang diikuti bersama komunitas penjual, Vanda berhasil meraih kesuksesan luar biasa di kategori olahraga dan outdoor.
-
Bagaimana Si Kantan menjadi kaya? Benar adanya, bambu-bambu tersebut dijual dengan harga selangit, membuat diri Si Kantan jadi kaya raya.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Bagaimana penjual onde-onde ini sukses? Saat azan berkumandang ketika tengah berjualan, dirinya akan bergegas untuk menjalankan kewajiban sebagai umat muslim tersebut.'Asal tidak tinggalin salat, kalau lagi melayani pembeli terus azan ya saya tinggal. Alhamdulillah pembeli mengerti dan mau gimana, orang yang ngasih rame atau sepinya ini Allah,' kata dia.
Hingga akhirnya, dia membuka toko online di sebuah platform e-commerce. Toko itu dia beri nama mqstar. Keputusan Sunandar membuka toko online menjadi pintu masuk baginya untuk meningkatkan penjualan.
Agar dagangannya menarik pengunjung, Sunandar memanfaatkan atap rumah, dengan properti sederhana menjadi mini studio foto. Produk-produk tersebut ditata sedemikian rupa untuk menghasilkan foto terbaik.
Meskipun hanya menggunakan kamera handphone, namun pemilihan angle yang baik mampu menghasilkan foto yang menarik. Cara itu pun telah membuahkan hasil.
Sejak membuka lapak di e-commerce, Sunandar kebanjiran pesanan dari pasar Thailand. Kini hampir setiap hari, Sunandar bisa menjual ratusan sepasang sepatu sandal. Bahkan hingga ke luar negeri. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang awalnya hanya dianggap sebagai gadis kampung kini hidup serba mewah dan mampu membeli berbagai barang impiannya.
Baca SelengkapnyaSuparno, warga Tulungagung Jawa Timur ini tak menyerah saat bisnisnya gagal. Ia beralih jualan empon-empon. Hasilnya, baru setahun ia bisa beli mobil cash.
Baca SelengkapnyaFokus pada bidang yang nggak biasa, seller Lazada yang satu ini berhasil meraih kesuksesan.
Baca SelengkapnyaJudi online bisa membuat seseorang lupa diri, bahkan banyak yang tidak sadar kalau sudah dirugikan.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBisnis tanam pepaya Califoria merupakan sebuah ketidaksengajaan.
Baca SelengkapnyaPernah bangkrut akibat judi online, pemuda ini kini bangkit berjualan colenak dan sudah memiliki banyak cabang.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaUMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca Selengkapnya