Klaim asuransi akibat banjir bisa sampai Rp 3 triliun
Merdeka.com - Banjir tahun ini lebih besar ketimbang banjir tahun 2007 lalu. Banjir yang telah menyerang di sebagian besar wilayah Jakarta ini telah menelan banyak korban, baik nyawa maupun benda. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan kerugian banjir kali ini bisa mencapai Rp 3 triliun.
Tak hanya rumah dan mobil, toko serta pabrik pun menelan getirnya banjir yang meluber hingga pusat kota. Kira-kira, berapa besar klaim asuransi yang diajukan kepada perusahaan akibat banjir ini?
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat telah banyak nasabah asuransi yang melayangkan klaim ke perusahaan asuransi pasca banjir yang telah surut. Dari klaim tersebut, terdapat beberapa barang yang diasuransikan seperti mobil, barang, rumah, mesin-mesin maupun pabrik.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
Namun, lanjut dia, tak semua polis asuransi tersebut melindungi bencana banjir. Biasanya, asuransi tersebut hanya melindungi bencana kebakaran. "Maka untuk klaim seperti ini kami harus lihat, apakah asuransi mereka termasuk bencana banjir atau tidak," ujar dia kepada merdeka.com, Selasa (22/1).
Meski begitu, menurut perkiraan dia, klaim asuransi banjir tahun ini akan lebih besar dibanding tahun 2007 lalu. "Banjir tahun ini lebih parah dibanding tahun 2007. Sekarang beberapa daerah yang dulu tidak terkena banjir, kena juga," kata dia.
Tahun 2007 lalu, klaim yang dicairkan oleh perusahaan asuransi mencapai Rp 2,1 triliun. Tahun ini, dia memperkirakan maksimal hingga Rp 3 triliun. "Semoga tidak lebih," kata dia. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah total tertanggung BRI Life lebih dari 19 juta jiwa, dengan total pembayaran klaim dan manfaat terealisasi sebesar Rp2,88 trilun.
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSelain tornado, bencana alam yang juga mengakibatkan kerugian besar terhadap ekonomi adalah gempa bumi dan tsunami di Jepang 2011.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyampaikan hasil audit, dari Rp271 triliun menjadi Rp300,003 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asuransi di Indonesia melaporkan data klaim kesehatan yang menunjukkan bahwa ISPA merupakan penyakit dengan jumlah pengajuan klaim tertinggi.
Baca Selengkapnya