Lewat Diklat, PPSDM Geominerba Ajak Masyarakat Antisipasi Bencana Gempa & Tsunami
Merdeka.com - Indonesia perlu melakukan langkah mitigasi bencana untuk menghadapi ancaman bencana alam seperti gempa bumi tsunami. Mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko cedera dan kematian masyarakat atau timbulnya korban jiwa.
Selain itu juga mitigasi bencana untuk mengurangi kerusakan dan kerugian ekonomi, termasuk infrastruktur yang mungkin ditimbulkan. Di Indonesia, gempa bumi menjadi ancaman bencana alam terbesar. Itu mengingat letak Indonesia yang berada di antara tiga lempeng. Ketiganya yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Ancaman gempa bumi terbesar di hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia, baik kecil maupun besar. Hanya di Kalimantan bagian barat, tengah, dan selatan, sumber gempa bumi tidak ditemukan.
-
Dimana gempa terjadi? Gempa dahsyat mengguncang Maroko pada Jumat malam lalu menewaskan lebih dari 2.000 jiwa dan melukai ribuan lainnya.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Di mana pusat gempa Bali? Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault. Di wilayah Gianyar getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk melintas pada siang hari. Selain itu, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Di mana gempa di Bali terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
PPSDM Geominerba sebagai lembaga diklat pemerintahan sektor geologi, mineral, dan batubara ikut ambil bagian memberikan pemahaman terkait dengan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Melalui pendidikan dan pelatihan masyarakat dapat mengantisipasi dan terhindar dari korban bencana gempa bumi dan tsunami yang bisa terjadi kapan saja.
Terpilih sebanyak 23 orang masyarakat umum mengikuti Diklat Penyuluh Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang diselenggarakan selama empat hari (16-20 Agustus 2021) secara online.
Para peserta akan dibekali materi seperti: Pengenalan Bencana Gempa Bumi, Pengenalan Bencana Tsunami, Mitigasi Bencana Gempa Bumi, Mitigasi Bencana Tsunami, dan Teknik Penyuluhan.
Diklat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi dan mengurangi risiko bencana, perlunya pembekalan berupa pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat setempat. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
gempa bumi yang mengguncang Lombok tidak berpotensi tsunami
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 5,3 guncang wilayah pesisir Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu, (20/3) sore
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.37 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaDalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca Selengkapnya"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata BMKG.
Baca Selengkapnya