Lukminto, Pendiri Sritex yang Putus Sekolah Hingga Sukses Buat Seragam Tentara NATO
Merdeka.com - PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menjadi pabrik tekstil Indonesia yang patut diapresiasi. Pabrik yang didirikan Lukminto pada tahun 1968 ini pernah mendapatkan mandat untuk membuat seragam pasukan tentara negara-negara di bawa North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Lukminto tumbuh di keluarga pedagang. Di masa remaja, Lukminto terbiasa berdagang di Pasar Klewer, Solo Jawa Tengah. Namun, di tahun 1966, usai Gerakan 30 September, saat zaman orde baru melarang segala apapun yang beratribusi China dilarang, Lukminto terpaksa berhenti dari SMA Chong Hua Chong Hui.
Putus sekolah, Lukminto pun mengikuti jejak sang kakak Ie Ay Djing berdagang di Pasar Klewer. Orang tua Lukminto saat itu memberikan modal sebesar Rp100,000. Nilai yang sangat besar pada zamannya.
-
Apa yang dilakukan pengusaha tersebut untuk anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Kenapa pengusaha itu menyekolahkan anaknya di sekolah mahal? Terlebih, pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan anaknya.'Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,' tulis Hilman dalam keterangan videonya.
-
Dimana sekolah anak pengusaha itu? Dalam video tersebut, Hilman Gumilar ditemani sang istri dan sopirnya datang ke sekolah sang anak bernama Boy untuk berkunjung. Sang anak yang saat itu sedang menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah berasrama yang sangat mewah.
-
Bagaimana Si Kantan menjadi kaya? Benar adanya, bambu-bambu tersebut dijual dengan harga selangit, membuat diri Si Kantan jadi kaya raya.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Dari modal itu, Lukminto membeli kain di Semarang dan Bandung, dan menjualnya kembali di Pasar Klewer. Hasil kerja yang ulet membuat bisnis Lukminto berkembang.
Dia mampu membeli dua kios di Pasar Klewer, untuk menjual beragam produk tekstil. Di tahun 1968, Lukminto pun membangun sebuah pabrik tekstil di Sukoharjo dengan nama UD Sri Rejeki Isman (Sritex).
Dirikan Pabrik
Pada tahun 1982, Sritex mendirikan pabrik Weaving. Lukminto terus melebarkan sayap bisnisnya dengan memperbesar pabrik dan produksi hingga menjadi perusahaan tekstil yang terintegrasi secara vertikal.
Pada tahun 1994, Sritex mulai mengerjakan seragam pesanan pasukan negara-negara di bawah NATO. Sritex berhasil mengantongi sertifikat dari organisasi pakta pertahanan Atlantik Utara itu sehingga pesanan pun mulai berdatangan. Hingga kini, Sritex telah membuat pakaian militer untuk lebih dari 33 negara.
Lukminto menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 Februari 2014 di Singapura. Kerajaan bisnisnya kini dikelola anak sulungnya bernama Iwan Lukminto.
Selama masa pandemi Covid-19, Sritex juga memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD). Perusahaan ini juga memiliki cabang bisnis selain tekstil yaitu hotel di Yogyakarta dan Bali, Holiday Inn adalah salah satunya.
Sritex juga merupakan perusahaan yang dipilih sebagai pemasok merchandise Asian Games tahun 2018 yang digelar di Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok pria yang dinilai lahir dari keluarga tajir padahal pernah jualan di pasar.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membanggakan kesuksesan mereka sebagai pemilik usaha fesyen yang sukses di Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKehidupan pasutri ini di rantau sudah terbilang serba cukup, tapi mereka memilih menjual seluruh aset demi bisa berkumpul dengan keluarga
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaAyahnya bernama Bonar Pandjaitan dan ibunya bernama Siti Frida Naiborhu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Baca Selengkapnya