Mengenal E-Dinar Coin alternatif alat pembayaran yang makin populer
Merdeka.com - Popularitas cryptocurrency baru yaitu E-Dinar Coin semakin melejit di pasar uang elektronik dunia. Sejak dikembangkan mulai September 2016, jumlah anggota komunitasnya telah mencapai lebih dari setengah juta orang dan terus bertambah setiap harinya. E-Dinar Coin ini sendiri lebih dari sekadar cryptocurrency biasa karena komunitas ini dibangun berasaskan metode 'dari rakyat untuk rakyat'. Tim pengembang EDC Community pun terus gencar mempopulerkan E-Dinar Coin hingga mencapai 1 miliar pengguna di akhir tahun ini.
E-Dinar Coin dikembangkan oleh tim dari Amerika, Eropa, serta tim dari Cina yang berafiliasi dengan Alibaba. Pendirinya terdiri dari kumpulan profesional keuangan terbaik, yaitu tenaga ahli Blockchain dunia, programer online game profesional , Investor terkemuka, karyawan bank, pemimpin bisnis besar, Peer-to-peer, P2P - Bursa - varietas peer to peer sistem, serta jajaran analis keuangan.
Kelebihan Menggunakan E-Dinar Coin
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana proses pengembangan Rupiah Digital? Setelah penerbitan White Paper, BI akan menempuh rangkaian pengembangan secara interatif dan bertahap. Tahapannya dimulai dengan menggalang pandangan publik terhadap desain Rupiah Digital.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Apa itu Dirham? Mata uang Deureuham atau Dirham adalah mata uang emas pertama dan dinobatkan sebagai Dirham tertua.
-
Dimana koin emas ditemukan? Arkeolog menemukan lima koin emas yang berasal dari masa kekuasaan Justinian Agung (483-565) di Debnevo, desa terbesar di Kotamadya Troyan di Bulgaria utara.
-
Di mana koin emas ditemukan? Dari Abad ke-3 SM Dilansir laman Arkeonews, arkeolog yang menggali situs Tophet, Kartago, mengumumkan temuan kumpulan persembahan untuk ritual itu.
Pengembang E-Dinar Coin memilih menggunakan algoritma DPos dalam pelaksanaan pertambangan dengan tujuan tertentu. Algoritma cryptocurrency yang dipilih ini dapat mengalokasikan unit baru secara proporsional berdasarkan perhitungan saldo akhir di dompet dengan algoritma tertentu. Dengan demikian koin yang dihasilkan dari pertambangan dialokasikan langsung ke dompet peserta, artinya setiap pemegang akun dapat mengontrol produksi koin secara independent.
Menurut cara yang digunakan E-Dinar Coin, semua peserta diwajibkan untuk bersama-sama bertanggungjawab atas proses, seperti pengurangan atau peningkatan pertumbuhan, peningkatan produksi atau peningkatan popularitas. Siapapun yang memiliki aset berupa E-Dinar Coin adalah pemilik sistem terdistribusi baru berdasarkan teknologi Blockchain.
E-Dinar Coin juga dapat diakses oleh warga biasa yang menggunakan smartphone paling sederhana sekalipun. Bandingkan dengan Bitcoin yang menggunakan sistem kerja Pow yang memerlukan pengeluaran sejumlah besar listrik sehingga dinilai buruk bagi lingkungan. E-Dinar Coin sendiri bertujuan untuk melawan polusi udara dan air dengan cara melakukan investasi dalam proyek perkotaan, sistem kerja cryptocurrency-nya merangsang produksi energi bersih.
Kini para pengembangnya telah menandatangani kesepakatan awal kerjasama dengan OneraSystems, salah satu pengembang pembangkit listrik tenaga surya di Mesir untuk memfasilitasi pelaksanaan aktivitas sistem E-Dinar Coin menggunakan tenaga surya. Proyek ini juga sedang membahas kerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF).
Kelebihan Sistem Cryptocurrency E-Dinar Coin
Kebanyakan sistem cryptocurrency memiliki kode sendiri yang dapat diakses oleh domain publik. Hal ini memungkinkan user untuk secara mandiri dapat memeriksa integritas dari kode serta membantu pengembang dalam mengidentifikasi kekurangan. E-Dinar Coin juga memberikan akses penuh kepada partner pertukaran cryptocurrency. Apalagi untuk saat ini hanya tiga organisasi keuangan di dunia yang dapat menyediakan mata uang hingga miliar. Satu miliar dollar, satu miliar Euro dan yang ketiga E-Dinar Coin.
Bisa membayangkan bagaimana cara mentransfer satu miliar dollar? Selain membutuhkan waktu transfer yang lama dengan metode perbankan, bayangkan juga kesulitan yang akan dihadapi jika mentransfernya dengan menggunakan alat transportasi. Tetapi jika ingin mentransfer 1 miliar E-Dinar Coin, semua kerumitan itu dapat diatasi hanya dalam waktu transfer kurang dari lima menit.
Misi Jangka Panjang E-Dinar Coin
Saat ini tugas utama pendiri E-Dinar Coin adalah untuk membuat lebih banyak orang di dunia mengetahui proyek yang sangat menjanjikan ini. Misi proyek ini sendiri adalah untuk mengubah dunia menjadi lebih baik dengan gerakan 'people action', mereka yang akan bertindak, tidak hanya bicara saja. Inilah arti sesungguhnya inovasi yang dikembangkan oleh E-Dinar Coin, bekerjasama menjadikan dunia menjadi lebih baik.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang E-Dinar Coin kunjungi websitenya di sini. (mdk/aik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang kuno berpotensi menjadi instrumen investasi yang menarik.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia bersama beberapa bank sentral di dunia sedang mengkaji untuk mengembangkan Rupiah Digital atau sering dikenal dengan CBDC.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaE-Meterai elektronik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan meterai tempel.
Baca SelengkapnyaWeb3 adalah generasi ketiga dari teknologi web yang berfokus pada desentralisasi, keamanan, dan privasi pengguna.
Baca SelengkapnyaPT Pos Indonesia bersinergi dengan Bursa Komoditi (perdagangan emas digital) dalam penguatan pengembangan ekosistem digital ekonomi syariah melalui Pospay Gold.
Baca SelengkapnyaDengan mesin ini, maka uang koin bisa tak lagi disepelekan.
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca SelengkapnyaE-meterai adalah meterai dalam bentuk elektronik yang lebih praktis.
Baca SelengkapnyaLangkah ini dinilai semakin menguatkan kepercayaan regulator terhadap potensi pertumbuhan dan pentingnya aset kripto dalam pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital di Indonesia semakin pesat. Hal itu tercatat dalam laporan tahunan BI 2021.
Baca Selengkapnya