Menghitung Penghematan Subsidi BBM Jika Pertalite Dibatasi
Esther pun membeberakan hasil kajian Indef tahun 2023 terkait pembatasan pertalite dengan berbagai opsi dan skenario.
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti, menilai wacana Pemerintah terkait pembatasan pertalite dinilai akan menghemat anggaran fiskal. Namun di sisi lain bisa menurunkan daya beli masyarakat dan perekonomian semakin terkontraksi.
"Kalau kita cermati lagi, ini akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan perekonomian akan semakin terkontraksi," kata Esther Diskusi Publik online bertajuk: Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat, Kamis (12/9).
Esther pun membeberakan hasil kajian Indef tahun 2023 terkait pembatasan pertalite dengan berbagai opsi dan skenario. Pertama, jika semua mobil pelat hitam dibatasi menggunakan pertalite, maka anggaran fiskal yang bisa dihemat itu sekitar Rp34,24 triliun.
Opsi kedua jika hanya mobil saja yang dibatasi, pemerintah bisa menghemat sekitar Rp32,14 triliun. Opsi ketiga, jika penggunaan pertalite dibatasi untuk mobil dengan kapasitas maksimal 60 liter per hari, maka anggaran fiskal bisa dihemat sekitar Rp17,71 triliun.
Pembatasan Pertalite untuk Mobil Mewah
Ada juga opsi keempat, jika hanya mobil yang dibatasi itu lebih dari 1.400 cc alias mobil-mobil besar yang mewah. Maka anggaran fiskal bisa dihemat sekitar Rp14,81 triliun.
Menurutnya, dari semua opsi tersebut yang paling adil dan mudah dalam implementasinya yakni pembatasan pertalite hanya untuk mobil saja.
"Nah, dari berbagai opsi tersebut, maka kita melihat bahwa akan ada penghematan fiskal. Tapi bagaimana dengan kemudahan implementasinya dan keadilannya?," kata Esther.
"Nah, kemudahan implementasinya, kalau dibandingkan opsi 1, 2, 3, dan 4, maka yang paling mudah adalah opsi 2, di mana tadi hanya mobil saja yang dibatasi," sambungnya.
Kendati demikian, permasalahan akan timbul dengan opsi pembatasan pertalite untuk mobil saja, yakni angkutan umum juga akan terbatasi. Mereka tidak bisa menggunakan BBM jenis pertalite. Sehingga opsi kedua juga tingkat keadilannya tetap rendah.
"Tetapi keadilannya sangat rendah, karena kan kalau hanya mobil saja, bisa saja angkutan umum, mobil transportasi publik, itu juga ikut terbatasi," kata Esther.
Jangan Ada Dulu Pembatasan Pertalite
Lebih lanjut, meskipun pembatasan pertalite akan menghemat anggaran fiskal, menurut Esther kebijakan tersebut tidak tepat jika dilakukan sekarang. Mengingat, kondisi daya beli masyarakat sedang menurun.
"Kalau kita lihat bahwa opsi pembatasan pertalite ini ke depannya, tentu tidak tepat saat ini, " kata Esther.
Sebagaimana diketahui, kondisi kelas menengah saat ini sedang tertekan. Angkanya pun mengalami tren penurunan. Sehingga, Indef menilai pembatasan Pertalite tidak tepat jika diterapkan dalam waktu dekat.
"Kita lihat bahwa kelas menengah juga jumlahnya menurun. Nah, alangkah baiknya jika policy ini seharusnya dipertimbangkan lagi," pungkasnya.