Neraca Perdagangan Kembali Surplus, Sri Mulyani Minta Pelaku Ekspor Tak Terlena
Merdeka.com - Per April 2022, Indonesia kembali mencatat rekor baru ekspor dengan surplus neraca pembayaran sebesar USD 7,3 Miliar. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan agar tidak terlena dengan kinerja ekspor yang terus tumbuh dalam dua tahun berturut-turut selama proses pemulihan ekonomi ini.
"Sebagai bendahara negara saya menyampaikan, dibalik kelihatan Indonesia baik-baik saja menikmati berbagai hal tadi pertumbuhan yang pulih, mobilitas masyarakat, neraca pembayaran yang bagus, kita bisa terus berharap ini kita jaga terus. (Namun) di luar sana global economic environment tidak baik-baik saja," kata Sri Mulyani pada Webinar Perempuan Tangguh dalam Ekspor Berkelanjutan Road to W20 : Setara Bangkit Bersama, dikutip di Jakarta, Minggu (22/5).
Saat ini, dunia dihadapkan pada kondisi yang berubah sangat cepat. Terlebih lagi pada kondisi geopolitik yang mewarnai perubahan lingkungan global yang dapat menciptakan fragmentasi global.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dalam menghadapi pergeseran global fragmentation, kemampuan kita untuk menjaga kinerja ekonomi terutama dari ekspor itu merupakan salah satu bentuk dari ketahanan ekonomi," terangnya.
Untuk itu, dia berharap Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai institusi yang mendukung pembiayaan ekspor harus paham mengenai konteks global ini. LPEI diminta untuk memberikan dukungan rill dan coaching kepada seluruh eksportir.
Selain itu, LPEI juga diharapkan dapat menjadi institusi yang memberikan bacaan mengenai kesempatan maupun risiko. Termasuk memberikan instrumen solusi baik dari sisi keuangan, teknis, pembiayaan, hingga penjaminan.
"Saya berharap LPEI selalu bisa menerjemahkan suatu perubahan environment global menjadi suatu tools yang bisa dipakai oleh para eksportir kita, memahami baik peluang maupun tantangan, peluang maupun risiko. Sehingga eksportir kita selalu bisa mengantisipasi," ungkapnya.
Untuk itu, Pemerintah sangat mendukung ekspor nasional melalui berbagai instrumen antara lain pajak, bea cukai, kawasan berikat, kawasan ekonomi khusus, program UMi, KUR, dan lainnya. Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, dan Special Mission Vehicle Kemenkeu saling bersinergi dan berkolaborasi menjaga kinerja ekspor.
"Hadirnya negara dalam arti positif menjadi suatu keharusan pada saat dunia menghadapi kompetisi yang sangat luar biasa," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca Selengkapnya