Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Covid-19 Hemat Belanja Negara Hingga Rp612,5 Miliar

Pandemi Covid-19 Hemat Belanja Negara Hingga Rp612,5 Miliar Menkeu Sri Mulyani. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah banyak menghemat anggaran setelah memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan tugas-tugas negara. Salah satunya melalui implementasi New Way Of Working (NWOW) dan menuntut pengelolaan anggaran sesuai prinsip value for money.

"Kami mencapai Rp 612,45 miliar efisiensi belanja birokrasi untuk tahun anggaran 2020 sampai dengan tahun 2022 karena kita mengadaptasi mengubah cara kerja ini, ini karena tadi new way of working dan pengendalian belanja birokrasi," kata Sri Mulyani dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Jakarta, Kamis (9/6).

Banyaknya rapat yang dilakukan secara daring atau online mampu memangkas anggaran belanja. Berbagai rapat yang semula dilakukan secara fisik, kini bisa dilakukan dengan menggunakan software yang kolaboratif. Bahkan Kementerian Keuangan dapat melakukan efisiensi hingga mencapai Rp 161,7 miliar pada belanja untuk software, penggunaan media, dan efisiensi anggaran.

Implementasi aplikasi NADINE (Naskah Dinas Elektronik) di lingkungan Kementerian Keuangan sejak tahun 2020 berdampak sangat signifikan terhadap penurunan kebutuhan supplies, ATK, serta biaya pengiriman surat dinas/pos. Untuk belanja TIK dengan dilakukan konsolidasi dan merancang kembali sistem perencanaan penganggaran.

Konsolidasi dari perangkat TIK di seluruh unit eselon I dari mulai pengadaan dan yang lain-lain menyebabkan kemampuan margin dan untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik dan dengan biaya yang lebih kompetitif. "Konsolidasi belanja TIK di tingkat Kementerian Keuangan menghasilkan optimalisasi anggaran hingga mencapai mendekati Rp 70 miliar," imbuhnya.

Selain itu, penggunaan aplikasi ini berdampak pada adanya efisiensi SDM/pegawai. Sehingga SDM yang sebelumnya melakukan pekerjaan administrasi persuratan dapat dioptimalisasikan untuk penyelesaian pekerjaan yang lebih strategis.

"Dari sisi anggaran, dengan adanya implementasi aplikasi NADINE ini terdapat efisiensi sebesar Rp 132,72 miliar," kata dia.

Adanya pandemi juga mendorong percepatan Implementasi ruang kerja masa depan di Kementerian Keuangan, yang berupa Activity Based Workplace (ABW), satellite office, flexible working space (FWS), dan flexible working arrangement (FWA). Pada awal implementasinya di tahun 2021, kebijakan ini berdampak positif terhadap efisiensi penggunaan ruang kerja dan penurunan kebutuhan sewa gedung kantor sebesar Rp 14,35 miliar.

Saat ini, pihaknya menggunakan sistem penggajian yang share service secara tersentralisasi. Tujuan sentralisasi dari gaji dan tukin yang dibayarkan akan mendapatkan pengelolaan belanja pegawai dan meminimalkan potensi kekurangan belanja pegawai di satker tertentu.

"Jadi ini semuanya based on database dari SDM di Kementerian Keuangan yang tersentralisasi di Sekretariat Jenderal untuk seluruh satker kita," kata dia.

Hal inilah yang menyebabkan efisiensi biaya pengelolaan belanja pegawai mencapai Rp 9,46 miliar. Sebab jumlah satuan kerja dan jumlah untuk mengurus pengajiannya menjadi sangat bisa diminimalisir.

Dia menambahkan Kementerian Keuangan menerapkan kebijakan skala prioritas pengalokasian anggaran, khususnya belanja modal. Prioritas belanja modal lebih diarahkan pada pemenuhan TIK strategis, kontrak tahun jamak, serta belanja modal yang mendukung pelaksanaan tusi utama. Sehingga adanya kebijakan ini maka pengalokasian anggaran dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani: Kementerian Lembaga Jangan Hanya Aktif Minta Anggaran, Tapi Juga Mau Rawat Aset Negara
Sri Mulyani: Kementerian Lembaga Jangan Hanya Aktif Minta Anggaran, Tapi Juga Mau Rawat Aset Negara

Kementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024

Sri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Luhut: Pemerintah Belanja Lewat E-Katalog Tembus Rp50 Triliun
Luhut: Pemerintah Belanja Lewat E-Katalog Tembus Rp50 Triliun

Belanja lewat e-katalog, pemerintah mampu menekan biaya operasional sebesar 40 persen.

Baca Selengkapnya
Ini Isi Aturan Sri Mulyani yang Pangkas Biaya Perjalanan Dinas Kementerian Hingga 50 Persen
Ini Isi Aturan Sri Mulyani yang Pangkas Biaya Perjalanan Dinas Kementerian Hingga 50 Persen

Terdapat tujuh poin yang disampaikan dalam surat edaran efisiensi anggaran dinas tersebut.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Antisipasi Penurunan Kinerja APBN Terdampak Perlambatan Ekonomi Global
Sri Mulyani Antisipasi Penurunan Kinerja APBN Terdampak Perlambatan Ekonomi Global

Sri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun

Pendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya
BPKP Lapor ke Jokowi Sudah Selamatkan Uang Negara Rp78,68 Triliun
BPKP Lapor ke Jokowi Sudah Selamatkan Uang Negara Rp78,68 Triliun

Sepanjang tahun 2020 hingga 2024 ada Rp78,68 triliun uang negara yang diselamatkan.

Baca Selengkapnya
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?

Dalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun

Bendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.

Baca Selengkapnya