Pemerintah Dapat Jatah 5 Kursi di Manajemen Vale, Febriany Eddy Tetap Jadi Direktur Utama
Keputusan ini didapat pemerintah karena sudah rampungnya proses divestasi saham Vale.
Keputusan ini didapat pemerintah karena sudah rampungnya proses divestasi saham Vale.
Pemerintah Dapat Jatah 5 Kursi di Manajemen Vale, Febriany Eddy Tetap Jadi Direktur Utama
Pemerintah Dapat Jatah 5 Kursi di Manajemen Vale, Febriany Eddy Tetap Jadi Direktur Utama
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah mendapat jatah 5 posisi di manajemen dalam PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Keputusan ini didapat pemerintah karena sudah rampungnya proses divestasi saham Vale.
Erick menjelaskan, jatah 5 posisi itu terdiri dari 3 komisaris, termasuk Komisaris Utama. Kemudian, menentukan posisi Direktur Utama, dan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) atau Human Resources (HR).
Erick mengatakan, sebagai bagian keberlanjutan atas operasional Perusahaan, Kementerian BUMN dan MIND ID, tetap akan menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama Vale Indonesia setelah kesepakatan divestasi diselesaikan.
“Tentu kami melihat keberlanjutan sebagai hal yang penting, kami yakin bahwa komitmen kami dan VCL dalam mengelola PT VI ini sama,"
ucap Erick usai penandatanganan kesepakatan Divestasi Saham Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2).
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Bale Canada Limited (VCL) juga punya porsi penentuan posisi di manajemen Vale Indonesia.
Keduanya yakni Direktur Operasional dan pejabat yang mengatur aspek Environmental, Sustainability, dan Governance (ESG).
Kami telah bersepakat bahwa VCL akan menunjuk Direktur operasional dan juga Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan ESG," kata Tiko, sapaan akrabnya.
Dia menjelaskan, langkah ini untuk memastikan proses yang sudah dijalankan oleh Vale Indonesia bersama dengan berbagai prinsipnya bisa dilanjutkan.
"Ini menegaskan bahwa kami tetap ingin agar standard ESG yang selama ini menjadi komitmen VCL tetap dipertahankan, termasuk juga praktek pertambangan terbaik yang selama ini sudah ditunjukkan oleh PT VI,” tambah Tiko.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan ada kesepakatan untuk melakukan kontrol bersama dalam operasional PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Langkah ini jadi kesepakatan usah divestasi 14 persen saham ke Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID.
Diketahui, rampungnya proses divestasi ditandatangani oleh MIND ID, Vale Canada Limited, dan Sumitomo Metal Mining. Dengan begitu, MIND ID resmi menggenggam 34 persen saham di Vale Indonesia.
“Harga saham yang disepakati sebesar Rp3.050 per lembar saham. MIND ID akan bersama-sama dengan VCL mengendalikan PT Vale Indonesia karena ini sifatnya kontrol bersama atau joint control over corporation,”
ujar Erick.
Erick mengatakan, proses joint control ini disepakati sejak November 2023 lalu.
Ini tertuang dalam Heads of Agreement yang salah satunya menyatakan bahwa MIND ID dan VCL akan melakukan joint control atas pelaksanaan kegiatan usaha PT Vale Indonesia.