Pemerintah datangkan 50.000 ton daging impor amankan stok Ramadan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan stok daging aman sampai Lebaran mendatang. Saat ini pemerintah memiliki stok daging mencapai 40.000 ton dan akan ditambah menjadi 50.000 ton melalui impor.
"Kita impor dengan melihat situasi harga di pasar. Yang jelas 40.000 sudah siap, itu setara dengan 200.000 ekor sapi. Ini besar sekali. Ini daging sapi dan daging kerbau yang penting proteinnya," kata Menteri Amran di Kantornya, Jakarta, Senin (27/3).
Nantinya, lanjut Menteri Amran, rencana impor 50.000 ton akan diambil dari beberapa negara, seperti Meksiko, Spanyol, Selandia Baru dan India. Terpenting, pertimbangan pemerintah ialah harga murah.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Kenapa daging alot? Kandungan protein yang padat di dalamnya memang membuat daging alot saat dimasak.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Bagaimana hukum menjual daging kurban untuk penerima? Apabila penerima merasa bahwa mereka tidak membutuhkan seluruh daging yang mereka terima, mereka diperbolehkan menjualnya dan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk keperluan mereka yang lain.
"Dari negara mana yang harganya terendah itu yang akan diambil. Tujuannya kita datangkan impor dari beberapa negara adalah untuk menekan harga agar konsumen menikmati harga yang murah," tuturnya.
Hingga Ramadan datang, dirinya memperkirakan kebutuhan akan konsumsi daging mencapai 30.000 ton. Maka dari itu, dia pede hingga menjelang Ramadan stok aman.
"Tapi itu harus antisipasi harga bergejolak. Lebih baik kita antisipasi dari awal. Kita lanjutkan rencana impor kemarin."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSudaryono mengklaim perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaImpor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Baca Selengkapnya