Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah 'tendang' Chevron dari Blok Siak

Pemerintah 'tendang' Chevron dari Blok Siak Chevron. REUTERS/Mario Anzuoni

Merdeka.com - PT Chevron Pacific Indonesia akhirnya didepak dari Blok Siak menyusul keputusan pemerintah yang tidak memperpanjang kontrak perusahaan Migas asal Amerika Serikat itu.

"Kami sudah putuskan bahwa Blok Siak tidak diperpanjang," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di Nusa Dua, Bali, Rabu (28/11).

Keputusan itu, kata Wacik, sudah didiskusikan dengan Pertamina dan Migas. "Kita cukup lah dengan Chevron," imbuh Wacik.

Untuk selanjutnya, pengelolaan Blok Siak bakal diserahkan ke tangan Pertamina. "Saya akan berikan masa transisi paling lambat enam bulan. Kalau bisa tiga bulan lebih bagus," imbuh Wacik.

Dia mengklaim, Pertamina telah menyatakan siap mengelola Blok Siak yang menghasilkan 4.000 barel minyak per hari.

Mantan Menteri Pariwisata ini juga mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Chevron. "Dengan Chevron kita juga bicara baik-baik. Jadi mengakhiri kontrak juga harus baik-baik. Seperti suami istri lah, 50 tahun bersama-sama masa terus ribut," tandasnya.

Sekadar diketahui, Chevron telah mengelola Blok Siak selama 50 tahun. Kontrak mereka berakhir 27 November 2013. Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, semua Kontrak Kerja Sama (KKS) yang sudah berakhir masa kontraknya harus dikembalikan ke negara. Oleh karena itu, negara harus mendapat keuntungan lebih.

"Caranya gimana? Itu yang sedang dibahas dalam permen ini," kata dia beberapa waktu lalu.

Operasi yang sudah ada harus tetap berjalan dan tidak boleh berhenti meski status pengelolaan Blok Siak di tangan perusahaan asal Amerika, PT Chevron Pasifik Indonesia akan segera berakhir. Pemerintah akan melakukan beberapa langkah untuk menjaga proses produksi tetap berjalan.

"Pemerintah biasanya menugaskan untuk sementara operator-operator yang mengoperasikan kontrak kerja tersebut sampai, katakanlah, 3-6 bulan sehingga pemerintah betul-betul mempunyai kesempatan memutuskan," terang Susilo.

Susilo mengklaim, pemerintah berupaya agar Blok Siak dikelola oleh operator dalam negeri. Sehingga, blok dengan kapasitas produksi mencapai 18.000 barel per hari dapat memberikan manfaat sebesar mungkin pada negara. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Panjang Shell Masuk ke Indonesia, dari Kejayaannya hingga Dikabarkan Bakal Tutup SPBU
Perjalanan Panjang Shell Masuk ke Indonesia, dari Kejayaannya hingga Dikabarkan Bakal Tutup SPBU

Perusahaan multinasional asal Belanda ini dikabarkan akan menutup operasinya di sektor ritel bahan bakar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Revisi Aturan, Buka Jalan Perpanjang Kontrak Freeport di Papua
Pemerintah Revisi Aturan, Buka Jalan Perpanjang Kontrak Freeport di Papua

Arifin menjelaskan, aturan perpanjangan kontrak pertambangan juga sebenarnya telah tertuang dalam Pasal 196 UU No. 3 Tahun 2020

Baca Selengkapnya
Shell Jual Blok Masela Rp 4,87 T, Pertamina Borong Saham 20 Persen
Shell Jual Blok Masela Rp 4,87 T, Pertamina Borong Saham 20 Persen

Shell merilis nilai peralihan hak partisipasi, atau participating interest (PI) 35 persen di proyek Blok Masela kepada Pertamina dan Petronas.

Baca Selengkapnya
Sah, Pertamina dan Petronas Kantongi 35 Persen Saham Blok Masela
Sah, Pertamina dan Petronas Kantongi 35 Persen Saham Blok Masela

PHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.

Baca Selengkapnya
Komitmen Pemanfaatan Karbon, Pertamina dan Chevron Bangun Kerja Sama
Komitmen Pemanfaatan Karbon, Pertamina dan Chevron Bangun Kerja Sama

PT Pertamina (Persero) bersama dengan Chevron bangun kerja sama dalam bidang dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD

IDD merupakan proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000.

Baca Selengkapnya
PGN Dapat Pasokan Gas 410 BBTUD dari Blok Corridor
PGN Dapat Pasokan Gas 410 BBTUD dari Blok Corridor

Volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan dan industri.

Baca Selengkapnya
PGN Saka Resmi Dapat Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Selama 20 Tahun
PGN Saka Resmi Dapat Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Selama 20 Tahun

Terdapat dua sumur eksplorasi yang menjadi komitmen kerja pasti (KKP), yang nantinya akan dilakukan pengeboran di WK Ketapang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina
Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Chevron dan Pertamina Geothermal Energy Tandatangani Perjanjian Way Ratai
Chevron dan Pertamina Geothermal Energy Tandatangani Perjanjian Way Ratai

Penandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Perpanjang Izin Tambang PT Vale Hingga 20 Tahun
Menteri ESDM Perpanjang Izin Tambang PT Vale Hingga 20 Tahun

Pemerintah Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID resmi mengakuisisi 14 persen saham PT Vale Indonesia.

Baca Selengkapnya