Peran UKM RI pada perekonomian negara, terbesar di Asia Tenggara
Merdeka.com - CEO Intellecap Nisha Dutt menyatakan peran usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia pada perekonomian negara menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. UKM Indonesia menyumbang setidaknya 57,9 persen pada produk domestik bruto (PDB/GDP) Tanah Air.
"UKM Indonesia menjadi salah satu kontributor GDP tertinggi dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN mencapai 60 persen," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (19/11).
Pesatnya pertumbuhan UKM Indonesia membuat sektor ini menjadi 'gadis seksi' bagi investor untuk berinvestasi. Apalagi, Indonesia didukung oleh pertumbuhan jumlah penduduk kelas menengah yang pesat.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
-
Apa yang menjadi contoh pentingnya peran UMKK bagi perekonomian? Waktu tahun 2020 kemarin Covid, ekonomi kita turun. Tapi pulihnya cepat, 2021 naik hingga saat ini. Kalau kekuatan ekonomi itu ada di UMKK, maka kekuatan ekonomi nasional kita akan semakin kuat,' papar Hendi di hadapan ratusan pelaku UMKK.
Maka dari itu, sebagai tempat wadah kolaborasi dalam menanggapi perkembangan potensi kewirausahaan sosial Asia Tenggara, saat ini tengah diselenggarakan Sankalp Southeast Asia Summit 2015.
Acara ini menyediakan peluang investasi, jaringan dan pendidikan internasional serta inspirasi dari kewirausahaan sosial di Asia Tenggara-India-Afrika. "Diharapkan dapat memperluas jejaring dan memperbesar investasi di industri," jelas dia.
Dalam jangka panjang, melalui program ini, diharapkan para wirausaha dapat membangun koridor pengetahuan dan kolaborasi berkelanjutan se-India, Afrika dan Asia Tenggara.
"Kami akan bekerja sama dengan para investor, dan bisnis inklusif di pasar berkembang," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM menjadi penyokong utama dalam struktur ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaPeran UMKM sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.
Baca SelengkapnyaPembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaBKPM mencatatkan kesepakatan sebesar Rp3,9 triliun dari 579 kemitraan antara Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan pelaku Usaha Besar.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak membual untuk memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaPulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaLaba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca Selengkapnya