Perhitungan Dampak Gelontoran Dana PEN Ratusan Triliun Rupiah
Merdeka.com - Pemerintah telah menggulirkan berbagai insentif untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi covid-19. Hingga 28 September 2020, tercatat realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 304,62 triliun.
Lalu, seberapa besar dampak dari berbagai insentif pemerintah terhadap perekonomian? Menjawab itu, Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin mencoba menjabarkannya secara ringkas.
"Pertama memang secara teori ada hitungannya. Tapi, katanya setiap rupiah yang pemerintah salurkan itu akan berdampak. Jumlah (insentif) tersebut dikalikan fiscal multiplier, kasarnya seperti itu. Di mana fiscal multiplier itu merupakan satu rumus di mana sama dengan satu dibagi satu dikurangi marginal prosperity to consume," jelas Budi dalam konferensi pers, Rabu (30/9).
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Bagaimana program ini membantu perekonomian masyarakat? 'Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat mengalami peningkatan pelanggan yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat,' kata Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bantuan apa yang diberikan Kementan? Kementan Salurkan Bantuan 2,3 Ton Pangan Untuk Masyarakat Papua Terdampak Cuaca Ekstrem Kementerian Pertanian (Kementan) merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
Dalam perhitungannya, jika pada kuartal III insentif yang tersalurkan mencapai Rp 137,89 triliun, maka dampaknya ke GDP bisa 2,1 persen. Atau sekitar Rp 270 triliun.
"Saya dengar marginal prosperity to consume kita 0,52 persen sehingga fiscal multiplier 2,1. Jadi kalau kita menyalurkan selama kuartal III ini bisa Rp 137,89 triliun ya kira-kira ke dampak ke GDP 2,1. Atau sekitar Rp 270-an triliun," kata dia.
Hanya Hitungan Kasar
Namun, sekali lagi, Budi menegaskan ini hanya perkiraan kasar. "Tapi balik lagi ini hitung-hitungan kasar dan balik lagi saya bukan ahli ekonomi. Saya belajar ekonomi sambil kerja di perbankan. Pemerintah ada ancer sendiri. Tapi buat kami kalau bisa kasih Rp 100 triliun kira-kira dampaknya dua kalinya," tambah Budi.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat mengalami pertumbuhan 2,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAdapun dari jumlah itu, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau 85,6 persen dari pagu anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAnggaran perlinsos 2024 naik 12,4 persen dibanding tahun 2023. Ini selaras dengan tujuan pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran untuk pembayaran THR lebaran tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaPenyaluran BLT El Nino sampai 21 Desember 2023 baru mencapai Rp6,72 triliun.
Baca Selengkapnya