Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjalanan Hidup Kim Jang-Ha, Warga Miskin Korsel yang Kini Sangat Dermawan

Perjalanan Hidup Kim Jang-Ha, Warga Miskin Korsel yang Kini Sangat Dermawan Korea Selatan. ©2015 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Penghargaan bergengsi dunia perfilman Korea Selatan, Baeksang Art Award yang ke-59 sukses digelar di Incheon Paradise City, Korea Selatan, Jumat (28/4). Sederet pelaku industri perfilman Korea Selatan menuai penghargaan di masing-masing kategori.

Dari sederet kategori, film dokumenter ‘Adult Kim Jang-Ha’ muncul sebagai pemenang sebagai Best Educational Show di kategori televisi. Mungkin, di Indonesia film dokumenter yang tayang di MBC ini tidak cukup populer. Namun, dokumenter ini dibuat sebagai dedikasi untuk Kim Jang-Ha, pendiri Namseongdangdang Pharmacy, sekaligus dermawan Korea Selatan.

Akun twitter @tang__kira membuat utasan yang mengulas perjalanan Kim Jang-Ha. Dalam utasannya menyebutkan bahwa Kim Jang-Ha lahir dari keluarga miskin di Provinsi Gyeongsang Selatan. Sejak duduk di bangku sekolah jenjang SMP, Kim Jang-Ha sudah bekerja di toko obat herbal.

Orang lain juga bertanya?

Kim Jang-Ha tidak memiliki waktu untuk bermain bersama teman-teman sebayanya. Waktunya, didedikasikan meracik obat-obatan herbal. Hingga di usia 19 tahun, Kim Jang-Ha mendapatkan lisensi sebagai peracik obat herbal pada tahun 1963.

Bermodalkan lisensi itu, Kim Jang-Ha mendirikan apotek obat herbal bernama Namseongdangdang Pharmacy. Apotik ini disebut cukup terkenal sebagai apotek herbal di Korea Selatan.

Memiliki usaha farmasi, Kim Jang-Ha tidak lantas memanfaatkan pendapatan dari apotek tersebut untuk berfoya-foya. Pendapatan dari apotek, dia kumpulkan untuk membangun sekolah SMA Myungshin. Modal Kim Jang-Ha membangun sekolah itu mencapai KRW10 miliar.

Sepanjang sekolah itu beroperasi, hingga tahun 1991 tidak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa modal pembangunan sekolah berasal dari Kim Jang-Ha. Hingga akhirnya identitas Kim Jang-Ha terungkap sebagai dermawan yang membangun SMA Myungshin.

Sepanjang periode 1983-2022, Kim Jang-Ha sangat tertutup terhadap media masa. Dia kerap menolak untuk diwawancara terkait aktivitasnya berdonasi. Baru setelah pensiun, Kim Jang-Ha terbuka untuk menerima permintaan wawancara.

Jejak kedermawanan Kim Jang-Ha terekam jelas oleh seorang hakim bernama Moon Hyungbae. Dia bercerita bahwa Kim Jang-Ha membiayainga selama sekolah. Saat berhasil menjadi hakim, Moon Hyungbae berniat untuk memberi hadiah kepada Kim Jang-Ha.

"Saat aku kasih hadiah ke Kim Jang-Ha seonsaengnim, dia bilang 'Kalau kamu pikir kamu harus balikin (uang yang kamu terima dari aku), balikin uang itu ke masyarakat'," demikian ungkapan Moon Hyungbae, dikutip dari utasan @tang__kira pada Sabtu (29/4).

Penerima beasiswa dari Kim Jang-Ha pernah mengungkapkan dia merasa menyesal dan meminta maaf karena tidak menjadi orang sukses. Namun, Kim Jang-Ha membalas "Aku tidak pernah meminta kamu menjadi orang hebat, masyarakat kita dibangun oleh kerja keras orang-orang biasa."

Dalam dokumenter itu juga disebutkan bahwa Kim Jang-Ha secara ‘habis-habisan’ membiayai beberapa orang hingga menempuh pendidikan S2 dan S3, di antaranya Professor Seoul National University (SNU) Lee Junho mendapatkan biaya pendidikan hingga master, Profesor ekonomi di Universitas Saitama, Jepang, Woo Jongwon, juga mendapatkan biaya pendidikan ke luar negeri.

Lebih dari 1000 anak mendapatkan beasiswa dari Kim Jang-Ha secara pribadi. Kim Jang-Ha udah mulai memberi beasiswa saat mendirikan apotek.

Hal lainnya juga terungkap bahwa dana milik Namseong Cultural Foundation sebesar KRW3,4 miliar yang disumbangkan ke Gyeongsang National University, merupakan uang pribadi Kim Jang-Ha.

Kesaksian juga datang dari salah satu guru di SMA Myungshin yang bercerita kalau Kim Jang-Ha selalu membawa uang cash minimal KRW30 juta untuk diberikan ke orang-orang. Bahkan, dia pernah memberi KRW50 juta kepada murid yang sedang kesusahan.

Memiliki finansial yang tinggi, nyatanya Kim Jang-Ha tidak memiliki aset berlebih, bahkan sekadar mobil tak dia miliki. Mobilitas Kim Jang-Ha menggunakan sepeda. Bahkan Kim Jang-Ha tak pernah berlibur ke luar negeri.

"Uang itu seperti kotoran, kotoran itu jika ditumpuk bau dan enggak berguna. Tapi kotoran bisa berguna jika digunakan untuk pupuk yang menciptakan tanaman, begitu juga dengan uang, harus disebarkan ke sebanyak mungkin orang yang membutuhkan."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Buruh Plastik yang Kini Sukses jadi Konglomerat di Hongkong
Kisah Buruh Plastik yang Kini Sukses jadi Konglomerat di Hongkong

Bekas buruh pabrik plastik yang sukses merangkak menjadi orang terkaya di Hongkong.

Baca Selengkapnya
Yatim Piatu Sejak 10 Tahun & Hidup di Jalanan, Kini Usia 31 Tahun Jadi Miliarder Berkat Bisnis Teh Susu
Yatim Piatu Sejak 10 Tahun & Hidup di Jalanan, Kini Usia 31 Tahun Jadi Miliarder Berkat Bisnis Teh Susu

Perjalanan hidup Zhang adalah bukti nyata kekuatan tekad dan kerja keras yang mampu mengubah nasib seseorang.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot
Kisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot

Sosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik

Walau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum

Baca Selengkapnya
Jualan Keripik Kaca Sejak SMA, Ai Jadi Jutawan di Usia 25 Tahun
Jualan Keripik Kaca Sejak SMA, Ai Jadi Jutawan di Usia 25 Tahun

Ide untuk berjualan karena dia ingin memiliki uang jajan tambahan tanpa harus meminta kepada orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia
Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Chong Sung Kim bercerita bahwa setelah melaksanakan kewajibannya di Korea dia berencana untuk berinvestasi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Hidup Itu Tidak Bisa Instan, Kecuali Kamu Anaknya Siapa
Ganjar: Hidup Itu Tidak Bisa Instan, Kecuali Kamu Anaknya Siapa

Ganjar mengaku pernah menjalani profesi sebagai kernet dan berjualan bensin eceran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sosok Wamen Ni Luh, Sempat Tinggal di Desa Kecil Tanpa Listrik & Jadi ART Kini Diangkat Prabowo
VIDEO: Sosok Wamen Ni Luh, Sempat Tinggal di Desa Kecil Tanpa Listrik & Jadi ART Kini Diangkat Prabowo

Dari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Viral Pria Asal Korea Maju Jadi Caleg, Ternyata Sudah WNI Sejak 10 Tahun Lalu
Viral Pria Asal Korea Maju Jadi Caleg, Ternyata Sudah WNI Sejak 10 Tahun Lalu

Dia menegaskan bahwa dirinya sudah tinggal selama 31 tahun di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bersyukur Lahir dari Keluarga Miskin, Isra Kini Sukses Punya Apotek hingga Pabrik Garmen di Pemalang
Bersyukur Lahir dari Keluarga Miskin, Isra Kini Sukses Punya Apotek hingga Pabrik Garmen di Pemalang

Dia harus 'kucing-kucingan' dengan polisi Perhutani karena dianggap melakukan pencurian kayu dari pohon pinus.

Baca Selengkapnya