Perusahaan BUMN dan swasta didorong perangi krisis iklim
Merdeka.com - Perusahaan BUMN dan swasta didorong untuk memerangi perubahan iklim. Hal ini sekaligus sebagai bentuk mendukung Kesepakatan Paris 2015. Sebanyak 195 negara peserta Konferensi Perubahan Iklim, atau Conference of Parties (COP) 21 telah menyetujui Kesepakatan Paris (Paris Agreement), yaitu kesepakatan internasional berbasis hukum untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pasca 2020.
Manager The Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niod mengatakan, salah satu cara memerangi perubahan iklim adalah menyelenggarakan atau memutar film An Inconvenient Sequel: Truth to Power bagi karyawan, relasi dan mahasiswa di berbagai kota di Indonesia. Selain itu, juga memberi buku dengan judul yang sama kepada para pemangku kepentingan, terutama perpustakaan berbagai universitas di seluruh Indonesia.
"Penyebarluasan buku dan pemutaran film, diharapkan akan menciptakan gebrakan seputar isu perubahan iklim global, dampaknya, dan bagaimana menangani masalah ini," ucap Manager The Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niod dalam keterangannya dikutip merdeka.com di Jakarta, Rabu (23/8).
-
Siapa yang sepakat menurunkan emisi? Lebih dari 30 negara industri sepakat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca mereka hingga 5% di bawah tingkat emisi gas rumah kaca pada tahun 1990.
-
Apa itu Protokol Kyoto? Protokol Kyoto adalah perjanjian internasional yang dibuat untuk meminimalkan emisi polutan beracun, termasuk gas rumah kaca, yang mempengaruhi perubahan iklim.
-
Mengapa Protokol Kyoto dibuat? Protokol Kyoto telah diterima oleh lebih dari 190 negara termasuk Uni Eropa (UE).
-
Kapan Protokol Kyoto diterapkan? Perjanjian ini awalnya ditandatangani oleh 55 negara dan secara praktis diterapkan pada tahun 2008.
-
Apa itu pemanasan global? Pemanasan global, atau yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai global warming, merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara bertahap. Proses ini ditandai dengan kenaikan suhu permukaan bumi yang berlangsung selama puluhan hingga ratusan tahun.
-
Siapa yang menandatangani Protokol Montreal? Protokol Montreal ditandatangani oleh 46 negara pada tanggal 16 September 1987 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1989 setelah diratifikasi oleh 20 negara.
The Climate Reality Project Indonesia telah bekerja sama dengan Paramount Pictures mengadakan pemutaran perdana film An Inconvenient Sequel: Truth to Power. Ini merupakan film dokumenter tentang perubahan iklim, dibawakan oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, yang pertama dirilis tahun 2006.
"Jika pada An Inconvenient Truth yang pertama Al Gore dengan gayanya yang menarik, berhasil meyakinkan masyarakat bahwa pemanasan global itu nyata, penyebab utamanya adalah manusia, dan pengaruhnya sangat dahsyat jika tidak segera disikapi. Pada An Inconvenient Sequel: Truth to Power yang baru rilis 2017 ini, lebih membangkitkan semangat dan solusi yang menunjukkan seberapa dekat kita dengan revolusi energi," jelas Amanda.
Menurutnya, film ini juga banyak menceritakan upaya Al Gore melanjutkan perjuangannya yang tak kenal lelah berkeliling dunia melatih pejuang iklim serta mempengaruhi kebijakan iklim internasional. Banyak momen-momen pribadi maupun public yang lucu dan getir, saat dia mengejar gagasan inspirasional bahwa perubahan iklim dapat diantisipasi jika masyarakat dunia mau berkomitmen bersama-sama memperjuangkannya.
"Pemutaran film ini merupakan momen unik untuk mengumpulkan teman dan jaringan, serta meminta mereka untuk membantu meyakinkan semua kalangan, bahwa krisis iklim adalah isu yang harus diperhatikan saat ini dan masa mendatang."
Bersama dengan diluncurkanya film, Al Gore juga menerbitkan buku dengan judul yang sama. Al Gore mengumpulkan penelitian mutakhir dari para ilmuwan terkemuka di seluruh dunia, ditambah cerita pengalaman dan hasil pengamatan pribadi yang dilengkapi dengan lebih dari 200 foto dan ilustrasi visual, untuk mendokumentasikan pemanasan global secara luas.
Untuk membedah lebih jauh mengenai isi buku tersebut, The Climate Reality Project Indonesia bekerja sama dengan Periplus akan menyelenggarakan Booktalk An Inconvenient Sequel: truth to Power pada hari Kamis, 24 Agustus 2017 di Periplus Plaza Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan komitmen setiap negara untuk mengurangi gas polutan.
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan menghadiri presidensi event terkait transformasi food system, KTT G-77, serta melakukan beberapa pertemuan bilateral.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengharapkan agar kerja sama ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan pajak karbon bertujuan untuk memberikan alternatif kepada dunia usaha dalam upaya mengurangi emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan razia uji emisi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProgram dekarbonisasi ini adalah bukti nyata dari tujuan perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi telah meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTeknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan langkah itu jadi upaya untuk menekan emisi karbon di Indonesia dan dunia. Ini juga sejalan dengan upaya penerapan energi bersih di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPuluhan negara bertemu di Forum South-South Knowledge Exchange, Kota Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPLN telah menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon.
Baca Selengkapnya