Perusahaan Rintisan Agriculture Kembangkan Waralaba Tambak Udang Vaname
Merdeka.com - Perusahaan rintisan agriculture technology (agritech), eFishery berkolaborasi dengan salah satu pionir jaringan waralaba makanan terbesar di Indonesia, Baba Rafi untuk pengelolaan franchise atau waralaba tambak udang vaname.
Bagi Baba Rafi, ini adalah kerja sama pertama yang dilakukan dengan tech startup dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang vaname dengan menerapkan Internet of Things (IoT). Pada fase pertama dalam kolaborasi ini, eFishery akan mengelola 71 tambak udang seluas 40.000 meter persegi yang merupakan tambak kelolaan Baba Rafi.
"eFishery memiliki expertise dalam penguasaan teknologi akuakultur, dan kami sangat tertarik dengan kerjasama ini karena kami dapat mengaplikasikan teknologi sekaligus mengelola bisnis tambak udang secara end-to-end," kata CEO & Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah di Jakarta, Kamis (5/11).
-
Apa yang banyak dipanen di Indonesia? Tanaman yang banyak dipanen di Indonesia (4 huruf) - PADI
-
Mengapa udang menjadi sumber protein yang baik? Kandungan Protein yang Tinggi Udang merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan protein dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Dalam 3 ons udang, terdapat sekitar 20 gram protein, yang setara dengan 40 persen dari kebutuhan protein harian tubuh Anda.
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Dimana spesies udang ini ditemukan? Spesies baru udang ditemukan merayap di tengah batu karang di dasar laut berbatu di pulau terpencil di Jepang, Miyake.
-
Apa komoditas utama Sulawesi Selatan? Lima komoditas utama Sulawesi Selatan yang diekspor periode Januari-juni 2023 meliputi; Nikel, Rumput Laut, Carragenan, Udang Segar dan Biji Kakao dan sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika serikat dan Vietnam.
-
Apa saja jenis sayuran yang umum dikonsumsi di Indonesia? Pada dasarnya ada ribuan jenis sayur yang hidup di bumi. Namun hanya beberapa jenis yang umum dikonsumsi masyarakat.
"Selain itu, kerja sama dengan Baba Rafi yang ahli dalam mengelola franchise ini merupakan suatu bentuk strategic partnership, Baba Rafi yang menjalankan bisnis waralaba sedangkan eFishery yang mengelola operasional tambak. Kami berharap kolaborasi ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan stakeholders lainnya," kata dia.
Udang merupakan hasil ekspor perikanan andalan Indonesia yang jumlahnya mencapai hingga 40 persen dari seluruh ekspor perikanan. Selain itu, udang juga termasuk dalam 10 komoditas non-migas dengan surplus terbesar di Indonesia. Hal ini yang membuat Baba Rafi tertarik untuk menggeluti bisnis tambak udang vaname dan menjadikannya suatu bisnis dengan model waralaba.
Melalui waralaba tambak udang ini, Baba Rafi mengundang masyarakat untuk dapat menjadi investor dengan seluruh operasional dan manajemen bisnis dikelola oleh pihak Baba Rafi sehingga tingkat keamanan dalam berinvestasi terjamin.Kepastian hasil produksi tambak udang vaname Baba Rafi semakin terjaga dengan masuknya eFishery sebagai pengelola tambak.
Dalam kerja sama ini, eFishery bertindak sebagai technical expert yang akan mengatur manajemen operasional tambak dan memberikan pendampingan dari awal hingga akhir siklus budidaya. Pendampingan dimulai dari proses penyediaan benih, pemilihan pakan, hingga penyediaan teknologi pendukung.
Selain teknologi eFisheryFeeder yang mampu mengefisienkan FCR, eFishery juga menggunakan inovasi terbaru untuk menghindarkan penyakit pada udang. Serangan penyakit pada udang diketahui mampu menyebabkan penurunan hasil panen hingga 90 persen.
"Potensi tambak udang di Indonesia amat besar, dan dengan target pemerintah untuk meningkatkan nilai produksi udang sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan, kita butuh inovasi bisnis agar hal ini dapat tercapai. Model waralaba tambak udang yang diterapkan oleh Baba Rafi ini adalah pola ekspansi bisnis yang sangat inovatif dan scalable," ungkapnya.
"Model ekspansi ini, dikombinasikan dengan teknologi serta layanan eFishery, diharapkan dapat menjadi standar dan contoh operasional tambak udang yang dapat direplikasi dengan cepat. Kami berharap dapat menjadi lokomotif dalam mengakselerasi dan menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomer satu di dunia,” Gibran menjelaskan.
Fasilitas Pengelolaan Tambak Udang
Tidak hanya dilengkapi dengan berbagai teknologi, eFishery juga memfasilitasi tambak udang vaname Baba Rafi dengan teknisi handal yang sudah berpengalaman dalam mengelola tambak udang. Penjualan udang pun akan difasilitasi oleh Baba Rafi sehingga pemilik modal tidak perlu khawatir akan kesulitan dalam memasarkan hasil panennya.
Penerapan teknologi oleh eFishery diperkirakan mampu menekan angka kegagalan panen hingga 50 persen. Kombinasi antara teknologi, pendekatan sains, dan staf ahli di lapangan ini diprediksi mampu meningkatkan tingkat produksi atau hasil panen dari tambak udang hingga 25-30 persen.
Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak potensi Indonesia yang saat ini merupakan negara produsen udang ketiga terbesar di dunia, setelah China dan India.
Hingga saat ini, Baba Rafi mengelola 204 kolam tambak yang berada di Subang dan Lampung. Sejak diluncurkan pada 2017, waralaba tambak udang vaname Baba Rafi laris manis dan telah memiliki ratusan investor. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan akan ada 500 tambak yang dikelola secara digital oleh Baba Rafi dan eFishery.
Founder dan group CEO Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono, menyadari akan pentingnya sentuhan teknologi dalam pengelolaan tambak udang.
"Di era Revolusi Industri 4.0 ini, memang tidak bisa kita pungkiri peran teknologi dalam segala hal, salah satunya di bidang akuakultur. Dan kami juga ingin turut berperan dalam perubahan tersebut. Saya selalu percaya, dengan berkolaborasi banyak hal yang bisa kita capai dengan hasil yang lebih maksimal," kata Hendy.
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaBudidaya udang di Indonesia masih pakai cara tradisional.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaEkspor ikan Indonesia ke Uni Eropa didominasi oleh komoditas tuna, tongkol, dan cakalang dengan kontribusi sebesar 30,3 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaUdang hidup yang dilelang tersebut tergolong premium.
Baca SelengkapnyaIkan sidat tengah menjadi komoditas ekspor yang makin diminati.
Baca SelengkapnyaDevisa itu paling banyak berasal dari negara China.
Baca SelengkapnyaUdang Indonesia digugat atas dugaan subsidi, anti dumping.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut telah menggeser Singapura dan juga Belanda.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca Selengkapnya