PNS dan Guru Jadi Kelompok Prioritas Penerima Rusun Pasar Rumput
Pasar Rumput akan diprioritaskan untuk para guru dan pegawai negeri sipil (PNS) yang dapat menunjukkan slip gaji sebagai syarat.
Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput akan diutamakan untuk para guru, anggota TNI/Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki pangkat dan gaji rendah.
"Syaratnya adalah slip gaji, dan verifikasinya harus kuat. Kami juga merencanakan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tidak memiliki pekerjaan formal dengan pendapatan tetap," ujar Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, dilansir dari Antara, Senin (28/10).
Maruarar menambahkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai banyaknya guru yang bekerja di Jakarta tetapi tinggal di luar kota. Oleh karena itu, mereka perlu diprioritaskan untuk dapat menempati Rusun Pasar Rumput.
Selain itu, Rusun Pasar Rumput juga harus didahulukan untuk personel TNI-Polri berpangkat rendah, mengingat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang merupakan mantan Kapolri, memahami bahwa personel berpangkat rendah jarang berpindah tugas.
Mengenai harga sewa, Maruarar meminta PD Pasar Jaya sebagai pengelola untuk menetapkan harga sewa yang terjangkau demi membantu masyarakat kecil.
"Menurut Gubernur, pembagian tarif harus adil, tidak boleh disamaratakan, dan harus ada subsidi silang. Tarif awalnya ditetapkan sebesar Rp1,25 juta; bagi yang berpenghasilan lebih tinggi bisa membayar sekitar Rp1,5 juta, sedangkan yang berpendapatan rendah bisa membayar lebih sedikit. Sebelumnya, harga sewa mencapai Rp3,5 juta, yang jelas tidak terjangkau bagi masyarakat kecil dan tidak tepat sasaran," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Menteri PKP Maruarar yang segera menindaklanjuti arahan Presiden untuk mendukung masyarakat kecil.
"Salah satu isu adalah Rusun Pasar Rumput yang masih mengalami hambatan dalam proses penghuniannya, sehingga kami datang ke sini untuk menyelesaikan masalah ini demi rakyat kecil," ungkap Tito.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto, menginformasikan bahwa saat ini Rusun Pasar Rumput telah dihuni sebanyak 418 unit oleh warga yang terdampak kebakaran di Manggarai, dari total 794 unit yang disediakan untuk mereka.
Diberikan secara gratis bagi warga yang terkena dampak kebakaran di Manggarai
Maruarar Sirait mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar warga yang terkena dampak kebakaran di Manggarai dapat tinggal di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput secara gratis selama satu tahun.
Hal ini ditujukan untuk mereka yang akan direlokasi akibat penataan kawasan Sungai Ciliwung. "Yang gratis adalah untuk warga yang terdampak kebakaran di Manggarai pada 13 Agustus 2024," ungkap Maruarar Sirait.
Selain memberikan fasilitas gratis bagi warga yang terkena kebakaran, Maruarar juga meminta agar Rusun Pasar Rumput disediakan untuk warga yang akan dipindahkan karena penataan kawasan Sungai Ciliwung, yang bertujuan untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.
"Kedua, nanti kita akan mau menata kawasan sungai Ciliwung untuk mengatasi banjir, pasti akan ada warga yang direlokasi. Mereka yang direlokasi tidak usah mencari tempat tinggal, kita sudah sediakan di Rusun Pasar Rumput dan gratis selama setahun," tambahnya.
Menurut Maruarar, pemerintah perlu memikirkan solusi tempat tinggal bagi warga yang terpaksa direlokasi akibat penataan kawasan tersebut.
Dengan langkah ini, diharapkan upaya untuk menggratiskan Rusun Pasar Rumput dapat mendukung Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta dalam menangani masalah perumahan bagi warga yang terdampak.
Diusulkan tanpa biaya selama satu tahun
"Oleh karena itu, kita harus memperhatikan nasib rakyat yang terkena dampak relokasi, agar mereka tahu ke mana harus pergi," ungkap Maruarar Sirait.
Dia juga menambahkan bahwa Rusun Pasar Rumput perlu diberikan secara gratis selama satu tahun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada warga yang terdampak kebakaran di Manggarai serta warga yang akan direlokasi akibat penataan Kawasan Sungai Ciliwung.
Menurut Maruarar, ini adalah bentuk komitmen dari pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menciptakan pembangunan yang berkeadilan untuk masyarakat kecil.
"Saya percaya bahwa pembangunan yang berkeadilan seperti ini sangat penting untuk memanusiakan manusia, terutama bagi rakyat kecil," ujarnya.
Perlu diketahui, pada Selasa, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, terjadi kebakaran di daerah Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
Kebakaran tersebut melanda kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Remaja, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, dan berhasil dikendalikan setelah petugas pemadam kebakaran (damkar) menjebol pagar pembatas komplek pertokoan.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting saat pengisian daya ponsel di salah satu rumah warga.