Potensi Jagung di NTT Melimpah, Penyuluh Dorong Petani Diversifikasi Pangan
Merdeka.com - Jumlah penduduk, peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi salah satu faktor tren kebutuhan pangan suatu daerah.
Kearifan lokal suatu daerah pun mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Ini menunjukkan indikasi bahwa diversifikasi pangan sangat diperlukan untuk mendukung pemantapan swasembada pangan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajak masyarakatnya untuk melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan di kebun atau lahannya, hal ini untuk menghindari ketergantungan pada salah satu komoditas tanaman pangan.
-
Siapa yang dipengaruhi oleh perubahan konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
-
Dimana Kementan fokus meningkatkan produksi pangan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana Kementan mendorong produksi pangan? Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra di 10 hari pertama kerja. Hal ini memberi sinyal positif bagi produksi masa tanam (MT) 1 karena petani semakin bersemangat melakukan produksi.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
Masyarakat NTT, khususnya masyarakat Kabupaten Manggarai Timur sangat bersyukur dengan adanya limpahan produksi jagung di daerahnya yang membawa berkah stok pangan alternatif selain padi/beras.
Bermodalkan produksi yang melimpah ruah, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, mulai mengangkat jagung sebagai ikon pangan alternatif dengan memberdayakan kelompok tani mengolah beras/nasi jagung.
Dari kondisi ini maka harus dapat dipenuhi dua hal, yaitu penyediaan bahan pangan dan diversifikasi olahan pangan. Salah satu sumber bahan pangan pengganti beras yang mempunyai potensi yang baik adalah jagung.
Nasi Jagung dinilai memiliki nilai gizi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasi beras. Nasi Jagung lebih kaya akan vitamin (Vit. A, B1, B6, B12, C dan E), mineral (Folat, Kalsium, fosfor, natrium, zink) dan serat. Dalam nasi jagung, gizi yang paling tinggi terkandung ialah magnesium (Mg).
Mengonsumsi magnesium membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit diabetes dan darah tinggi. Beras jagung cocok sebagai alternatif sumber kalori pengganti nasi. Jagung juga kaya akan serat dan rendah kalori.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang kerap disapa SYL mengatakan bahwa pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik.
"Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional," ujar Mentan.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menegaskan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.
"Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru," paparnya.
Kelompok Tani (Poktan) Purnama, di Kecamatan Borong NTT dengan ketuanya Abdul Syukur, mengatakan kelompoknya tertarik melirik usaha pangan alternatif karena kondisinya mendukung, salah satunya karena memiliki luasan lahan 300 hektar (ha) untuk budidaya jagung.
"Dengan luas lahan 300 ha dan produksi rata-rata sebesar 8,6 ton/ ha, maka jagung yang dihasilkan juga melimpah, sehingga hasilnya bisa dijual dalam bonggol jagung dan bisa di olah menjadi nasi/beras jagung," ujar Abdul Syukur.
Abdul menambahkan beras jagung yang di produksi oleh Poktan Purnama dijual ke kabupaten lainnya seperti Kabupaten Ende, Bajawa, Ruteng, Sumba Timur, dan daerah lainnya.
"Kelompok Purnama juga sudah menandatangani MoU dengan Pengusaha di Kabupaten Bajawa dan Ruteng untuk Beras jagung di Jual ke Pengusaha seharga 10.000/kg dan ini sangat menguntungkan kelompok dan kesejahteraan kelompok semakin baik," paparnya.
Penyuluh Pertanian dari BPP Kecamatan Borong, Fransiskus Jerandut mengatakan ikon baru jagung sebagai pangan alternatif dimunculkan lewat pemberdayaan kelompok tani maupun kelompok rentan seperti petani wanita dan ibu rumah tangga. Semuanya dimulai dari pelatihan lalu memfasilitasi peralatan.
"Kami tetap membina mereka, menginspirasi mereka untuk kreatif mengolah pangan untuk peningkatan pendapatan kelompok," ujar Fransiskus.
Jagung merupakan salah satu sumber pangan pengganti beras yang mempunyai potensi baik. Harganya yang relatif murah, mudah didapat, dan memiliki kandungan gizi yang baik, sangat tepat untuk mengganti beras yang dinilai memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipengaruhi oleh beberapa komoditas unggulan nasional seperti gabah, kelapa sawit, jagung dan kakao
Baca SelengkapnyaTiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional
Baca SelengkapnyaLuas lahan pertanian di Manokwari mencapai 3.000 hektar lebih.
Baca SelengkapnyaPermintaan nasi ampok jagung instan naik drastis seiring mahalnya harga beras. Usaha rumahan nasi ampok jagung di Jombang cuan jutaan rupiah per hari
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaPertanian di Pulau Rote sebagian besar mengandalkan teknik sawah tadah hujan, di mana para petani berhasil panen dengan baik meskipun tanpa irigasi.
Baca SelengkapnyaMentan mengapresiasi kinerja Pj. Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh atas pengembangan sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaWarga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaProduk di sektor perikanan ASEAN menyumbang 21,9 persen dari total produksi perikanan dunia.
Baca Selengkapnya