Produk Hortikultura Asal 6 Kabupaten di Sumut, Laris di Pasar Ekspor
Merdeka.com - Pembangunan pertanian di 6 kabupaten di wilayah Sumatera Utara (Sumut) masing-masing Kabupaten Batu Bara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhan Batu Utara, Labuan Batu Induk dan Labuan Batu Selatan telah membuahkan hasil, pasalnya produk hortikulturanya telah menjadi langganan pemasok di manca negara.
"Keberhasilan ini dapat tercapai karena jalinan kerjasama antara pemerintah baik pusat hingga kabupaten dengan petani berjalan dengan baik. Hasil berlimpah, kemudahan layanan dan pasar ekspor yang tersedia," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil saat lakukan kunjungan kerja ke tempat pemeriksaan karantina lain di gudang pemilik, UD Khairatama di Labuhan Batu Utara, Sumut, Minggu (6/10).
Menurut Jamil, produk hortikultura asal Sumut yang diminati pasar global adalah buah jeruk nipis, salak, alpukat, sirsak, kecombrang dan pisang kepok.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Bagaimana Kementan fasilitasi petani? 'Pak Amran itu saya kenal visinya sangat baik dan saya yakin dengan yang dikatakannya hari ini di Kalimantan Selatan dan kemarin di Sumatera Selatan bahwa dia melakukan percepatan tanam.' Maka saya dan teman-teman petani akan bergerak untuk mencapai (target.red) produksi kita, terutama palawija, padi, kedelai, dan jagung. Itu akan kita genjot,' ungkap Yadi saat ditemui seusai menghadiri kegiatan 1st Agri-Invesment Forum and Expo (AIFE) 2023, di Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis, 16 November 2023.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
Khusus untuk pisang kepok, Jamil memaparkan adanya tren peningkatan yang signifikan. Tercatat sebanyak 487 kali sertifikasi ekspor pisang kepok dengan tonase 3,1 ribu ton senilai Rp. 14,6 miliar ke Malaysia dari Januari hingga September 2019. Sementara pada periode sama ditahun 2018, jumlah sertifikasi ekspor dengan tujuan sama hanya 252 kali, volume 1,4 ribu ton dengan nilai Rp. 764,9 milyar. Dua kali lipat peningkatanya, tambah Jamil.
Tindakan Karantina untuk Jaminan Kesehatan dan Keamanan Produk
Kepala Barantan di saat yang sama melepas ekspor pisang kepok sebanyak 37 ton senilai Rp. 170 juta dengan tujuan negara Malaysia.
Selaku otoritas karantina yang memberikan jaminan kesehatan dan keamanan produk pertanian, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina.
Pisang kepok ini harus bebas dari target hama atau pest yang dipersyaratkan negara tujuan yakni Bactrocera musae dan Ralstolonia musae atau Moco disiase. Jika sudah dipastikan aman maka Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phyosanitary Certificate (PC) segera diterbitkan.
"Sesuai instruksi Menteri Pertanian, layanan pemeriksaan karantina harus dipermudah dan dipercepat dengan tetap menjaga akurasi pemeriksaannya," ungkap Jamil.
Selain siapkan layanan "jemput bola", Barantan juga lakukan digitalisasi ditiap layanan publiknya. "Ini sudah menjadi dituntutan di era perdagangan juga perkarantinaan internasional," jelas Kepala Barantan.
Giatkan Program Agro Gemilang, Indikator Akselerasi Ekspor Meningkat
Kepala Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan (TBA), Bukhari yang mendampingi kunjungan kerja kali ini menyampaikan sebagai unit pelaksana teknis Barantan, pihaknya telah menggiatkan program Agro Gemilang semenjak bulan Februari hingga kini.
Program Ayo Galakkan Ekspor produk pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa ini merupakan program yang digagas Barantan untuk mendorong peningkatan kinerja ekspor produk pertanian. Program berupa pendampingan dan bimbingan memenuhi persyaratan teknis produk pertanian di pasar global bagi pelaku usaha baru khususnya dari kalangan muda.
Menurut Bukhari, program ini diwilayah kerjanya telah mulai membuahkan hasil. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan pada beberapa indikator yakni : peningkatan jumlah eksportir sebesar 11,2 % (2019 : 248, 2018 : 223). Jumlah tujuan negara meningkat 8% (2019: 54, 2018: 50). Juga frekwensi yang ditandai dengan peningkatan sertifkasi karantina untuk ekspor sebanyak 13,8% (2019: 3226, 2018 : 2.833)
Kepala Karantina Pertanian TBA juga menyampaikan adanya penurunan kinerja ekspor pada produk sapu lidi asal TBA. Dibanding tahun 2018 yang dapat mencapai 297 kali sertifikasi dengan tonase 13,5 ribu ton senilai Rp. 881,6 milyar. Ditahun 2019 sampai dengan September baru tercatat 189 kali sertifikasi dengan total 15,1 ribu ton nilai Rp. 300,6 milyar. Terjadinya penurunan kinerja ini disebabkan karena negara India sebagai tujuan ekspor terbesar tengah menetapkan pelarangan sementara terhadap pemasukan Sapu Lidi atau Brom Stick asal Indonesia. Hal ini yang tengah dilakukan upaya negosiasi persyaratan teknis oleh Barantan agar dapat dibuka kembali. Dan hari ini, kita sama-sama pastikan bahwa proses pemenuhan persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary (SPS) pada sapu lidi telah dapat dipenuhi oleh UD Khairatama selaku eksportir. Jangan sampai produk kita tertolak di negara tujuan karena tidak memenuhi persyaratan teknis SPS, jelas Bukhari.
©2019 Merdeka.comPelepasan Ekspor Produk Pertanian Sumut
Pada kesempatan yang sama juga diekspor 6 komoditas pertanian Sumut lainya dengan total 17,9 ribu ton dengan nilai Rp. 35,5 milyar. Masing-masing terdiri dari Sapu Lidi sejumlah 206 ton tujuan negara Pakistan, Ijuk sejumlah 3 ton tujuan negara Malaysia, Kelapa Parut sejumlah 222,2 ton tujuan negara Cina
Selain itu juga ada Kelapa Serabut sejumlah 36 ton tujuan negara Russia, Palm Kernel Expeller tujuan Yunani dan Pinang Biji sejumlah 260 ton tujuan Iran.
Wakil Bupati Kabupaten Labuhan Batu Utara, Dwi Parantara yang juga hadir dan turut melepas ekspor mengapresiasi upaya pembangunan pertanian yang dilakukan diwilayah kerjanya oleh jajaran Kementan.
Secara khusus, apresiasi juga disampaikan untuk Karantina Pertanian TBA yang telah menjaga kelestarian sumber daya alam hayati sekaligus mendorong upaya pertumbuhan kinerja ekspor diwilayahnya. Tidak saja sehat, aman dan berlimpah tapi juga miliki daya saing sehingga sehingga produk pertanian asal Sumut dapat laris di pasar global, tambah Dwi Parantara.
Sejalan dengan hal ini, Kepala Barantan menyampaikan bahwa status kesehatan hewan dan tumbuhan disuatu wilayah sangat menentukan keberterimaan produk di pasar ekspor. "Kedepan, selain kerjasama pusat dan daerah dalam pembangunan pertanian berorientasi ekspor, partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian SDA juga penting. Mari optimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk menyongsong cita-cita bersama kita, Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," pungkas Jamil. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca SelengkapnyaHutan yang dimiliki Jawa Timur sangat kaya akan keberagaman flora dan fauna. Banyak komoditas jadi rebutan negara-negara maju di dunia.
Baca SelengkapnyaKebutuhan pasar ekspor bisa dipenuhi secara kontinu karena stok petai masih cukup melimpah.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan Bazaar UMKM BRILiaN di Kantor Pusat BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).
Baca SelengkapnyaEkspor petai oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukobubuk dengan tujuan utama pasar Jepang memiliki nilai transaksi ekonomi sebesar Rp989 juta.
Baca SelengkapnyaAda peran koperasi yang membuat para petani alpukat sejahtera dengan harga jual yang kompetitif.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaKerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Baca Selengkapnya