Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PUPR desak produsen material infrastruktur perbaiki kualitas dan turunkan harga

PUPR desak produsen material infrastruktur perbaiki kualitas dan turunkan harga Pembangunan Jalan Tol Cipali. ©2015 merdeka.com/pramirvan datu

Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendesak produsen material infrastruktur dalam negeri untuk memperbaiki kualitas barang yang diperdagangkan, serta mempermurah harganya.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin mengatakan, tenaga kontraktor di Indonesia masih kekurangan suplai material dari dalam negeri sendiri.

"Yang tersimpan secara keseluruhan dari 5 pulau besar di Indonesia ini hanya batu kali. Tapi yang lainnya ada kekurangan," keluh dia di Jakarta, Selasa (2/10).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan, pihak kontraktor acapkali masih mengimpor bahan material untuk membangun suatu proyek. Padahal, jika ditilik lebih lanjut, stok dalam negeri sudah berlebih.

"Misalnya semen, sesungguhnya itu sudah over supply. Kita sudah cek ke pabrik, itu tidak habis 6 tahun ke depan stok yang ada. Jadi memang seharusnya kita tutup pintu impor untuk semen, agar supaya industri semen juga bisa bangkit," paparnya.

"Saya kira ini juga jadi bagian yang harus diinformasikan, sehingga kondisi kenaikan kurs dan sebagainya seharusnya tidak mempengaruhi terhadap pekerjaan kita," dia menambahkan.

Sebagai bentuk pemanfaatan material lokal, dia coba menyinggung aspal Buton yang sering dipandang sebelah mata oleh tenaga kontraktor dalam negeri. "Tapi kenapa barang ini diekspor ke China? Saya kira ini tantangan. Saya rasa bagaimana kita kembali memanfaatkan material dalam kita, karena sesungguhnya kita punya potensi material cukup besar, sehingga kita bisa mandiri," tegasnya.

Terkait bahan material lain, Syarif pun meminta produsen baja dalam negeri untuk menurunkan harga jualnya yang terlampau mahal. "Baja memang jadi bagian yang kadang-kadang kita impor. Tapi banyak juga baja-baja kita yang diproduksi dalam negeri tapi kita tidak beli karena harganya mahal. Sehingga kami sampaikan pada teman-teman pabrik baja, mohon turunkan harganya," pintanya.

"Hal seperti ini yang perlu jadi pembelajaran, karena kontraktor inginnya bahan yang murah tapi dengan kualitas yang bagus. Kalau ada yang murah pasti akan kita cari. Ini yang jadi tantangan pemerintah agar secara harga kita bisa bersaing," tutup dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Infrastruktur Harus Menopang Tiga Hal Ini
Said Abdullah Sebut Infrastruktur Harus Menopang Tiga Hal Ini

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mendukung upaya pemerintah dalam membangun banyak infrastruktur

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Temui Wapres Ma'ruf Amin, Pengusaha Konstruksi Curhat Jumlah Badan Usaha Terus Berkurang
Temui Wapres Ma'ruf Amin, Pengusaha Konstruksi Curhat Jumlah Badan Usaha Terus Berkurang

Kunjungan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, yang menyambut baik komitmen Gapensi.

Baca Selengkapnya
Banyak Usaha Keramik Dalam Negeri Bangkrut, Ternyata Ini Penyebabnya
Banyak Usaha Keramik Dalam Negeri Bangkrut, Ternyata Ini Penyebabnya

Produk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.

Baca Selengkapnya
Wamendag Sebut Penumpukan Kontainer di Pelabuhan Hambat Produktivitas Industri Dalam Negeri
Wamendag Sebut Penumpukan Kontainer di Pelabuhan Hambat Produktivitas Industri Dalam Negeri

Wamendag menyebut, pelaku usaha atau pabrik menjadi sulit berproduksi karena tidak ada bahan baku.

Baca Selengkapnya
Jokowi Curiga Banjir Impor Produk Bikin Kinerja Manufaktur di Indonesia Anjlok
Jokowi Curiga Banjir Impor Produk Bikin Kinerja Manufaktur di Indonesia Anjlok

Jokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk

Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur Anjlok, Jokowi Minta Anak Buah Belanja Produk Lokal
PMI Manufaktur Anjlok, Jokowi Minta Anak Buah Belanja Produk Lokal

PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terkontraksi atau berada di zona negatif.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor

Hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal

Baca Selengkapnya
Sritex Pailit, Pimpinan DPR Dorong Misi Penyelamatan Pekerja dari 'Badai' PHK
Sritex Pailit, Pimpinan DPR Dorong Misi Penyelamatan Pekerja dari 'Badai' PHK

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti putusan pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.

Baca Selengkapnya