Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah terkapar, harga barang elektronik naik hingga Rp 300.000

Rupiah terkapar, harga barang elektronik naik hingga Rp 300.000 barang-barang elektronik. ©2018 Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat masih terus terjadi dalam beberapa hari belakangan. Pada perdagangan kemarin, Rupiah ditutup di angka Rp 14,857 per USD. Kondisi ini membuat harga barang elektronik menjadi mahal.

Salah satu pedagang elektronik di Pasar Glodok City, Londo Supardi mengatakan, pihaknya menaikkan harga laptop sampai Rp 300.000 per unit sebulan belakangan. Kenaikan ini karena Rupiah telah menyentuh batas yang ditoleransi yaitu Rp 14.500 per USD.

"Kami naikkan, karena tadinya kami bikin prediksi Dolar cuma sampai Rp 14.500. Itu masih bisa kami toleransi dengan untung sedikit yang penting barang laku," ujar Londo di Pasar Glodok, Jakarta Pusat, Selasa (11/9).

Orang lain juga bertanya?

Londo mengatakan, sejak awal tahun pedagang sebenarnya telah memprediksi kenaikan nilai tukar Dolar terhadap Rupiah. Untuk itu, pedagang menaikkan harga jual Rp 150.000 per unit.

"Jadi awal tahun kalau misalnya mba sering ke sini, kita udah naikkan itu harganya. Kenapa? Karena kita tahu bakalan naik terus, kita buat batas sampai Rp 14.500 dengan harga naik Rp 150.000. Tapi beberapa minggu naik terus, baca berita bahkan sampai sentuh Rp 15.000, kan bisa lagi. Jadi harus naik lagi," katanya.

Kenaikan ini, kata Londo, mendapat respon negatif dari masyarakat. Tak jarang masyarakat yang tadinya sudah membuat kesepakatan untuk membeli kemudian mengurungkan niatnya sambil menunggu gejolak Rupiah berhenti.

"Ada tuh beberapa yang sudah deal mau beli. Cuma belum bayar dan belum ambil. Kita terangkan harga naik, dia malah membatalkan. Ada yang begitu tiga sampai empat pelanggan," katanya.

Pedagang elektronik lainnya khusus speaker sedang dan besar, Jhosua juga merasakan hal yang sama. Barang dagangannya yang mayoritas impor juga terdampak dari pelemahan Rupiah.

"Naik jelas, tapi kan ini kebutuhan ya. Karena pasar kita untuk acara-acara tertentu. Mereka tetap beli. Tadinya sebelum Dolar Rp 14.800 kita korbanin untung untuk mempertahankan pelanggan. Sekarang sudah susah," kata Jhosua.

Jhosua mengatakan, untuk speaker sedang pihaknya menaikkan harga hingga 5 persen. "Mau tidak mau kita naikkan 5 persen untuk yang sedang. Kalau besar yaitu naik Rp 300.000 sampai Rp 400.000 tergantung spesifikasinya," paparnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Jeblok ke Rp16.000, Siap-Siap Harga Barang Elektronik Bakal Naik
Rupiah Jeblok ke Rp16.000, Siap-Siap Harga Barang Elektronik Bakal Naik

Harga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.

Baca Selengkapnya
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini
Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini

Banyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngeri Dolar Amerika Tembus Rp16.200: Kita Mulai Ketar-Ketir karena Negara Lain Melompat
Jokowi Ngeri Dolar Amerika Tembus Rp16.200: Kita Mulai Ketar-Ketir karena Negara Lain Melompat

Jokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keluh Pedagang dan Pembeli di Tengah Kenaikan Tajam Harga Beras di Pasar Tradisional
FOTO: Keluh Pedagang dan Pembeli di Tengah Kenaikan Tajam Harga Beras di Pasar Tradisional

Para pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Harga Eceran MinyaKita Naik Jadi Rp15.700 per Liter dan Berlaku Pekan Depan
Diam-Diam, Harga Eceran MinyaKita Naik Jadi Rp15.700 per Liter dan Berlaku Pekan Depan

Permendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg
Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg

Acuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Faktor Cuaca, Harga Gula di Jakarta Naik Jadi Rp18.000 per Kilogram
FOTO: Faktor Cuaca, Harga Gula di Jakarta Naik Jadi Rp18.000 per Kilogram

Kenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.

Baca Selengkapnya