Sandiaga Uno: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Kedua Setelah Vietnam
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 lebih rendah dibandingkan Vietnam. Vietnam mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,03 persen, sementara Indonesia mencapai 5,01 persen.
"Alhamdulillah pertumbuhan kuartal pertama kita di 5,01 persen dan tertinggi kedua setelah Vietnam di 5,03 persen, tapi tentunya kita harus pastikan ini momentum terus terjaga," kata Sandiaga dalam konferensi pers mingguan, Jakarta, Senin (8/5).
Sandiaga mengatakan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar semakin baik, pemerintah memastikan penyerapan belanja pemerintah semakin berkualitas dan tepat waktu. Faktor lain yang menjadi perhatian yaitu Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi penting? Sehubungan dengan itu, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika terjadi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat karena pendapatan per kapita sudah melonjak.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
"Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, bukan hanya rancangan untuk pengadaan atau yang berhasil mencapai Rp583 triliun, tapi juga langsung realisasi kontraknya, sehingga ini bisa menggerakkan ekonomi membangkitkan peluang usaha dan lapangan kerja," katanya.
Sementara itu, dari sisi pengangguran telah berkurang sebanyak 350.000 dan ini sejalan terutama dengan sektor Parekraf. "Di mana pariwisata kita harapkan tahun ini kita dalam langkah-langkah mengamankan terciptanya 400.000 lapangan kerja baru," kata Sandiaga.
Untuk sektor ekonomi kreatif, Kemenparekraf menargetkan akan tercipta 700.000 lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor ekonomi kreatif. Sehingga secara keseluruhan total dari pariwisata dan ekonomi kreatif akan menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas 2022 ini.
Data BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen. Angka ini mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan pada kuartal IV-2021 yang pertumbuhannya 5,02 persen.
"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi kuartal I secara kuartal mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan dengan kuartal IV-2021 dan ekonomi indonesia tumbuh 5,01 persen secara tahunan," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5).
"Tingginya angka pertumbuhan ini selain karena aktivitas ekonomi, karena low base effect kuartal I yang terkontraksi 0,70 persen," kata dia.
Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal I-2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 4513 triliun. Sedangkan bila berdasarkan harga konstan Rp 2819,6 triliun.
Adapun faktor pendukung pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain kapasitas produksi industri pengolahan sebesar 72,54 persen. Indeks penjualan ritel dini tumbuh meyakinkan 12,17 persen.
Dari PMI manufaktur mencapai level 51,77 persen, lebih tinggi dari Q1-2021 sebesar 50,01 persen. PLN juga melaporkan konsumsi listrik industri ini tumbuh meyakinkan sebesar 15,44 persen. "Artinya aktivitas sektor industri mengalami pertumbuhan," kata dia.
Impor Barang Modal
Impor barang modal dan produksi ini tumbuh pada kuartal I-2022. Barang modal tumbuh 30,68 persen, bahan baku tumbuh 33,4 persen dan barang konsumsi tumbuh 11,77 persen.
Dari sisi suplai dan konsumsi, penjualan mobil penumpang tumbuh 45,9 persen. Jumlah penumpang angkutan udara mengalami peningkatan dengan pertumbuhan 58,13 persen. Selain itu, jumlah kedatangan wisman dari pintu utama ini tumbuh secara impresif. Meski belum besar tapi jumlah pertumbuhannya 228,24 persen dibandingkan tahun lalu.
Penerimaan PPh juga tumbuh 18,8 persen. Artinya pajak perusahaan meningkat dan pungutan pajak pegawai ini meningkat. Begitu juga dengan penerimaan PPh badan tumbuh 136 persen.
"Ini diindikasikan kegiatan di korporasi ada pertumbuhan karena PPh badan-nya ini tumbuh secara impresif, artinya ekonomi menggeliat di kuartal I-2022," kata dia.
Di sisi lain, belanja barang dan bansos untuk penangan dan pencegahan dampak Covid-19 di masyarakat menurun masing-masing 33,99 persen dan 30,22 persen. "Di sini memperlihatkan aktivitas ekonomi ini tergantung mobilitas penduduk," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaTerbaru pada kuartal II-2023 Indonesia ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaIndonesia semakin memiliki daya tarik dan diharapkan semakin banyak investasi untuk di sektor parekraf.
Baca SelengkapnyaDia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi World Bank, Indonesia diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya