Sektor Perbankan Diperkirakan akan Membaik di Tahun 2021
Merdeka.com - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan laju pertumbuhan kredit perbankan terhambat secara signifikan akibat pandemi Covid-19. Sampai Oktober 2020 lalu pertumbuhan kredit tumbuh negatif 0,5 persen. Hal ini disebabkan tingkat konsumsi, dan investasi yang menurun selama tahun 2020.
"Sisi konsumsi dan investasi menurun makanya kredit menurun baik itu kredit modal kerja dari seluruh komponen," kata Josua kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu, (13/12).
Meskipun kinerja di sektor perekonomian melambat, tingkat likuiditas perbankan dinilai sangat baik. Suku bunga perbankan juga menurun didukung likuiditas yang memadai dan program restrukturisasi kredit.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa bank tolak pengajuan kredit? Alasan utama bank menolak permohonan kredit adalah syarat-syarat yang belum terpenuhi. Berkas-berkas yang diminta biasanya terdiri dari KTP, Kartu Keluarga, dan masih banyak lagi. Sementara untuk dokumen pendukung, kalian akan diminta mengumpulkan NPWP, surat izin usaha, dan slip gaji.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa yang menyebabkan penolakan pinjaman? Ketika pengajuan ditolak karena alasan ini, bank tentu telah memperhitungkan kemampuanmu dalam membayar hutang pinjaman. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko terjadinya gagal bayar.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
Josua mengatakan dengan asumsi perekonomian terus menunjukkan perbaikan, likuiditas perbankan diperkirakan akan tetap terjaga dengan baik di tahun 2021. Bank Indonesia juga akan tetap memberlakukan kebijakan akomodatif, khususnya dengan menjaga likuiditas.
Begitu juga dengan resiko kredit akan tetap terjaga pasca OJK yang memperpanjang masa restrukturisasi kredit hingga tahun 2021. Perpanjangan waktu ini menurutnya bisa membatasi peningkatan dari resiko kredit.
"Ini jadi momentum pemulihan untuk sektor perbankan dalam hal intermediasi dan penyaluran kredit," kata dia.
Hanya saja momentum tersebut tidak lantas bisa terjadi bersamaan dengan pemulihan ekonomi nasional. Ada jarak waktu tertentu bagi industri perbankan memasuki masa pemulihan khususnya pada penyaluran kredit.
Bila vaksinasi dilakukan di awal tahun dan bisa selesai pada kuartal kedua dan ketiga, maka pertumbuhan penyaluran kredit baru mulai akan bergeliat beberapa waktu setelahnya. Sebab setelah vaksinasi, perlu dipastikan lebih dulu pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari vaksinasi.
"Memang dua hal ini ada korelasi tetapi ada leging-nya," kata dia.
Vaksinasi Massal
Josua menjelaskan, proses vaksinasi pun dilakukan bukan dalam waktu yang singkat. Terlebih harus juga dilihat distribusi vaksin yang dilakukan pemerintah. Tata kelola vaksin ini juga harus dipastikan bisa terdistribusi dengan baik dan seimbang.
Vaksin tidak boleh hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang karena dampaknya pun akan dinilai percuma. Dari ahli epidemologi lanjut Josua, efektivitas vaksin akan berdampak baik jika vaksinasi diberikan secara menyeluruh. Agar kekebalan kelompok (herd immunity) tersebut bisa tercapai.
"Jangan sampai vaksinasi belum menyeluruh, ini justru berbahaya dan informasi dari sektor kesehatan ini bisa menyebabkan second wave dan bisa mempercepat penyebaran virus," tutur dia.
Meski begitu, kehadiran 1,2 juta vaksin beberapa waktu lalu masih meninggalkan pertanyaan besar, sebab pemerintah juga masih menunggu persetujuan Badan POM untuk proses vaksinasi massal. "Jadi ini kita juga masih menerka-nerka, masih menunggu dan mencermati tata kelola vaksinasi tang perlu diperhitungkan," imbuhnya.
Bila proses vaksinasi belum berjalan dengan baik, tentunya akan membuat masyarakat untuk tetap menahan diri dalam melakukan aktivitas ekonomi. Sehingga pertumbuhan ekonomi mungkin akan tetap tumbuh positif tetapi tidak secara signifikan.
"Ini kita harap perekonomian bisa tubuh positif secara gradual belum signifikan karena bergantung pada seberapa cepat ini (persetujuan Badan POM) dan proses vaksinasi," kata dia.
Setelahnya, berbagai perbaikan di sektor ekonomi baru akan mengikuti karena membutuhkan permintaan. Termasuk juga dengan pembiayaan melalui kredit perbankan untuk modal kerja yang menjadi komponen terbesar dalam penyaluran kredit.
"Kalau kapasitas ini meningkat, nanti ada kebutuhan modal kerja, ini juga komposisinya juga paling besar," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaTarget penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca Selengkapnya