Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sektor Perbankan Diperkirakan akan Membaik di Tahun 2021

Sektor Perbankan Diperkirakan akan Membaik di Tahun 2021 Aktifitas Teller Bank BRi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan laju pertumbuhan kredit perbankan terhambat secara signifikan akibat pandemi Covid-19. Sampai Oktober 2020 lalu pertumbuhan kredit tumbuh negatif 0,5 persen. Hal ini disebabkan tingkat konsumsi, dan investasi yang menurun selama tahun 2020.

"Sisi konsumsi dan investasi menurun makanya kredit menurun baik itu kredit modal kerja dari seluruh komponen," kata Josua kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu, (13/12).

Meskipun kinerja di sektor perekonomian melambat, tingkat likuiditas perbankan dinilai sangat baik. Suku bunga perbankan juga menurun didukung likuiditas yang memadai dan program restrukturisasi kredit.

Orang lain juga bertanya?

Josua mengatakan dengan asumsi perekonomian terus menunjukkan perbaikan, likuiditas perbankan diperkirakan akan tetap terjaga dengan baik di tahun 2021. Bank Indonesia juga akan tetap memberlakukan kebijakan akomodatif, khususnya dengan menjaga likuiditas.

Begitu juga dengan resiko kredit akan tetap terjaga pasca OJK yang memperpanjang masa restrukturisasi kredit hingga tahun 2021. Perpanjangan waktu ini menurutnya bisa membatasi peningkatan dari resiko kredit.

"Ini jadi momentum pemulihan untuk sektor perbankan dalam hal intermediasi dan penyaluran kredit," kata dia.

Hanya saja momentum tersebut tidak lantas bisa terjadi bersamaan dengan pemulihan ekonomi nasional. Ada jarak waktu tertentu bagi industri perbankan memasuki masa pemulihan khususnya pada penyaluran kredit.

Bila vaksinasi dilakukan di awal tahun dan bisa selesai pada kuartal kedua dan ketiga, maka pertumbuhan penyaluran kredit baru mulai akan bergeliat beberapa waktu setelahnya. Sebab setelah vaksinasi, perlu dipastikan lebih dulu pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari vaksinasi.

"Memang dua hal ini ada korelasi tetapi ada leging-nya," kata dia.

Vaksinasi Massal

Josua menjelaskan, proses vaksinasi pun dilakukan bukan dalam waktu yang singkat. Terlebih harus juga dilihat distribusi vaksin yang dilakukan pemerintah. Tata kelola vaksin ini juga harus dipastikan bisa terdistribusi dengan baik dan seimbang.

Vaksin tidak boleh hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang karena dampaknya pun akan dinilai percuma. Dari ahli epidemologi lanjut Josua, efektivitas vaksin akan berdampak baik jika vaksinasi diberikan secara menyeluruh. Agar kekebalan kelompok (herd immunity) tersebut bisa tercapai.

"Jangan sampai vaksinasi belum menyeluruh, ini justru berbahaya dan informasi dari sektor kesehatan ini bisa menyebabkan second wave dan bisa mempercepat penyebaran virus," tutur dia.

Meski begitu, kehadiran 1,2 juta vaksin beberapa waktu lalu masih meninggalkan pertanyaan besar, sebab pemerintah juga masih menunggu persetujuan Badan POM untuk proses vaksinasi massal. "Jadi ini kita juga masih menerka-nerka, masih menunggu dan mencermati tata kelola vaksinasi tang perlu diperhitungkan," imbuhnya.

Bila proses vaksinasi belum berjalan dengan baik, tentunya akan membuat masyarakat untuk tetap menahan diri dalam melakukan aktivitas ekonomi. Sehingga pertumbuhan ekonomi mungkin akan tetap tumbuh positif tetapi tidak secara signifikan.

"Ini kita harap perekonomian bisa tubuh positif secara gradual belum signifikan karena bergantung pada seberapa cepat ini (persetujuan Badan POM) dan proses vaksinasi," kata dia.

Setelahnya, berbagai perbaikan di sektor ekonomi baru akan mengikuti karena membutuhkan permintaan. Termasuk juga dengan pembiayaan melalui kredit perbankan untuk modal kerja yang menjadi komponen terbesar dalam penyaluran kredit.

"Kalau kapasitas ini meningkat, nanti ada kebutuhan modal kerja, ini juga komposisinya juga paling besar," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.

Baca Selengkapnya
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023

Salah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun

Penyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo
Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo

Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai

Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.

Baca Selengkapnya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.

Baca Selengkapnya