Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siap-Siap, Harga Makanan dan Minuman Naik 7 Persen Akhir 2022

Siap-Siap, Harga Makanan dan Minuman Naik 7 Persen Akhir 2022 Ilustrasi restoran. ©2012 Shutterstock/Csaba Vanyi

Merdeka.com - Ketua Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman memberi sinyal kemungkinan adanya kenaikan harga produk jadi makanan minuman (mamin) hingga 7 persen mulai akhir 2022 nanti.

Dia mengatakan, permintaan pasokan jelang tahun politik pada 2024 mendatang sudah mulai meningkat sejak saat ini. Sebab, ramainya pergerakan jelang pemilu bakal ikut mendongkrak permintaan di sektor industri mamin.

"Tahun depan saya kira sudah mulai (naik permintaan produk makanan minuman), karena persiapan-persiapan kan mulai November mulai kampanye. Sementara persiapan kan sudah dilakukan sebelum-sebelumnya," ujar Adhi saat ditemui di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (19/10).

Adhi pun memperkirakan, komoditas bahan pangan seperti biji-bijian secara harga akan meninggi. Termasuk karena ongkos distribusi yang meningkat lantaran adanya potensi kenaikan harga energi lagi.

"Untuk antisipasi kita perlu kalkulasi. Makannya industri mamin sedang me-review, karena kemarin kenaikan BBM kita hampir tidak naik harga. Kita akan review akhir tahun ini atau awal tahun depan, kemungkinan perkiraan saya akan naik sekitar 5-7 persen harga produk jadi," kata dia.

Isu Resesi Ekonomi

Menurut dia, isu resesi hingga kenaikan inflasi global tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pasar domestik. Namun, harga bahan pangan masih tetap terganggu akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

"Masalahnya memang harga, saya perkirakan harga tahun depan akan meningkat. Karena sekarang ini geopolitik belum menentu, perang masih ada. Otomatis pertanian, pupuk, energi segala macam akan terganggu," ungkapnya.

Kendati begitu, dia bersyukur Indonesia masih punya relasi baik dengan banyak negara. Sebagai contoh, ketika pasokan gandum dari Ukraina tersendat, Indonesia masih bisa mencari substitusi ke negara-negara lain seperti Australia, Brazil, Argentina, hingga Amerika Serikat.

"Kemudian India larang ekspor gandum, tapi kita punya hubungan baik, akhirnya kita masih bisa dapat. Cuman harga memang tinggi," sebut dia.

"Perkiraan saya, saya optimis tetap tumbuh, ketersediaan cukup, tapi harga yang harus diwaspadai. Yang perlu dilakukan di dalam negeri adalah mencari pengganti-pengganti yang bisa mensubtitusi," pungkasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri

Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Terus Naik, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.000 per Kg
Harga Pangan Terus Naik, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.000 per Kg

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai

Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024

Lonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya
Ironi, Harga Beras Dunia Turun, Tapi di Indonesia Malah Naik
Ironi, Harga Beras Dunia Turun, Tapi di Indonesia Malah Naik

Tak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Idul Adha, Ini Hal Ditakutkan Sri Mulyani
Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Idul Adha, Ini Hal Ditakutkan Sri Mulyani

Harga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Bahan Pokok di Jakarta Kompak Naik Jelang Malam Pergantian Tahun
FOTO: Harga Bahan Pokok di Jakarta Kompak Naik Jelang Malam Pergantian Tahun

Harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia

Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen

Angka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.

Baca Selengkapnya