Survei: 59 Persen Konsumen Ingin Garmen Ramah Lingkungan di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Chairman Cotton Council International, Hank Reichle menyebut bahwa ada perubahan perilaku konsumen terkait permintaan produk garmen yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berdasarkan data survei global U.S. Cotton Trust Protocol terkini, 54 persen pemimpin perusahaan brand garmen dan tekstil mengatakan bahwa mereka telah melihat tuntutan konsumennya akan praktik dan produk yang ramah lingkungan meningkat sejak awal pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang sama, 59 persen responden percaya bahwa konsumen akan tetap memprioritaskan harga saat melakukan pembelanjaan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Apa aja produk tekstil impor yang Kemendag selidiki? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Kenapa celana kargo diprediksi tren tahun 2024? Celana Kargo untuk Gaya Santai Dengan desain yang dilengkapi banyak kantong di kedua sisi celana, celana kargo diproyeksikan akan tetap menjadi tren pada tahun 2024.
-
Bahan apa yang diprediksi tren untuk gamis Lebaran 2025? Jika pada Lebaran 2024 kain jenis Shimmer menjadi trend pilihan bahan Gamis, pada Idul Fitri 1446H diprediksi jenis kain ceruti dan katun bordir akan jadi bahan paling banyak digunakan untuk baju gamis Lebaran 2025.
-
Kenapa bisnis produk ramah lingkungan menguntungkan? Konsumen semakin memprioritaskan keberlanjutan, yang berarti lini produk ramah lingkungan yang diposisikan dengan baik memiliki potensi pendapatan yang kuat. Dengan biaya pemasaran dan akuisisi pelanggan yang lebih rendah karena minat organik terhadap gerakan ramah lingkungan, margin keuntungan bisa tinggi.
"Dengan data tersebut, untuk memperkuat optimisme industri tekstil paska pandemi, tentu para pelaku industri tekstil perlu melakukan transformasi industri dengan mengadaptasi tuntutan konsumen terkait produk tekstil yang lebih ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk terus bisa terus tumbuh, bahkan dapat meningkatkan ekspansi bisnis di level yang lebih luas," kata Hank dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (25/9).
Berbagai perusahaan di dunia mencari cara meneruskan program keberlanjutan selama pandemi, juga berusaha bertahan dengan peningkatan bantuan dari kemitraan luar (62 persen) hingga mampu berinvestasi kembali dalam inovasi baru yang besar.
"Lebih dari 62 persen responden survey yang disampaikan para pemimpin perusahaan garmen global menyampaikan bahwa program keberlanjutan produk menjadi fokus utama saat ini. Selain itu, 59 persen responden juga menyampaikan bahwa mereka melakukan transparansi dalam produksi produk yang ramah lingkungan." kata Reichle.
Dalam waktu dekat akan digelar Cotton Council International yang saat ini pun fokus memberikan pendampingan kepada pelaku industri garmen global, termasuk di Indonesia untuk dapat bertransformasi dalam memenuhi perubahan perilaku konsumen pascapandemi ini.
Agenda tahunan Cotton Day 2020 tetap terselenggara tahun ini meski diadakan secara virtual demi beradaptasi dengan situasi akibat pandemi Covid-19.
Pertemukan Pelaku Industri
Acara yang mempertemukan para pelaku industri tekstil dan fesyen di Indonesia ini tidak hanya melibatkan pelaku industri di skala nasional melainkan juga hingga skala global.
"Tahun lalu ada seminar B2B dan fashion show di Jakarta, kali ini 100 persen virtual," kata Andy Do, perwakilan asosiasi perdagangan nirlaba Cotton Council International di Indonesia yang menyelenggarakan Cotton Day 2020.
Cotton Day telah diadakan lima kali di Indonesia. Tahun ini acara diselenggarakan melalui platform Zoom & 6Connex dengan agenda sesi jejaring, seminar hingga peragaan busana virtual yang menampilkan karya kolaborasi dari perancang lokal Indonesia.
"Cotton Day 2020 - Indonesia ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi para pelaku industri tekstil, karena dapat berinteraksi langsung dengan pelaku industri global. Tidak hanya memberikan hal baru, melainkan para pelaku industri tekstil di Indonesia juga bisa memperluas jaringan pasar mereka ke pelaku industri global secara langsung," kata Andy Do.
Menurut Andy, acara tahun ini tetap bisa memberikan pengalaman baru bagi peserta karena ada booth virtual dan peragaan busana untuk mengenalkan produk serta inovasi baru dari pelaku industri tekstil Indonesia kepada dunia.
Presiden dan Kepala Eksekutif dari National Cotton Council Gary Adams menuturkan pentingnya Indonesia bagi produsen kapas di Amerika Serikat.
"Produsen kapas dan pedagang kapas Amerika Serikat memahami pentingnya pasar di dunia terutama di Indonesia. Kami mengantisipasi hubungan yang lebih erat dengan Indonesia dalam hal kapas untuk mendukung industri yang dibutuhkan." (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan ini memberikan kesempatan industri TPT domestik untuk bangkit dan bersaing dengan produk impor legal.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor pakaian jadi serta kulit tentu akan memicu pertumbuhan industri tekstil pakaian jadi, kulit, barang dari kulit dan alas kaki nasional.
Baca SelengkapnyaLesunya industri tekstil turut berimplikasi pada PHK karyawan di sejumlah perusahaan konfeksi. Namun, Sinergi ADV mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaBanyak produsen furnitur Indonesia telah menanggapi tren ini dengan memperluas saluran penjualan online.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaGanjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.
Baca SelengkapnyaMendengar laporan itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengaku terkejut.
Baca Selengkapnya