Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tekan impor beras, Kemenkop UKM kembangkan koperasi ketahanan pangan

Tekan impor beras, Kemenkop UKM kembangkan koperasi ketahanan pangan AA Gede Ngurah Puspayoga. ©blogspot.com

Merdeka.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) tengah mengembangkan koperasi berbasis ketahanan pangan untuk pemenuhan kebutuhan beras dan mengurangi ketergantungan impor.

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mengatakan, pengembangan tersebut dilakukan karena koperasi sebagai penyangga perekonomian bangsa seharusnya bisa memberikan pemerataan kesejahteraan kepada masyarakat.

"Koperasi memang harus direformasi, itu saran dari pak presiden. Kalau gini-gini saja koperasi tidak bisa memberikan pemerataan kesejahteraan kepada masyarakat karena kemiskinan tetap tinggi, kesenjangan pendapatan masyarakat tetap tinggi. Jadi, pak presiden sudah menyarankan reformasi total koperasi," katanya di purwokerto, Minggu (4/12).

Untuk itu, pihaknya akan melakukan rehabilitasi koperasi, reorientasi koperasi, dan pengembangan koperasi. Khusus pengembangan koperasi, Kemenkop dan UKM mengembangkan prototype pengembangan koperasi menjadi badan ketahanan pangan.

"Jadi misi kita, menjadikan koperasi untuk badan ketahanan pangan itu menjadi obsesi yang terukur. Ada 65 klaster di Indonesia, nanti kita akan buat yang namanya koperasi-koperasi yang bergerak dalam bidang pertanian," ujarnya.

Ia mengemukakan dari 65 klaster tersebut, masing-masing klaster skala ekonominya lima ribu hektar lahan untuk ketahanan pangan. Langkah ini, kata Puspayoga dilakukan untuk mengurangi ketergantungan beras impor.

"Sekarang kita buat prototype dulu di empat tempat, kalau Sukabumi sudah jalan. Kemarin kita di Demak, hari ini di Purwokerto, minggu depan kita ke Lumajang dan ke Lampung," ujarnya.

Selain itu, para petani juga difasilitasi bibit dan pupuk, guna memotong keberadaan rentenir. Sedangkan untuk gaji yang diperoleh setiap petani, jelasnya, kisarannya berada di angka Rp 2,2 juta per bulan.

"Untuk yang jalan di Sukabumi saat ini sebesar itu. Dan hasil panennya itu, kita bisa beli di atas harga bulog. Karena mungkin harga bulog diproduksi setelah gabah dikelola petani kemudian Bulog baru beli berasnya setelah sampai gudang Bulog. Kalau ini tidak, petani terima bersih (dan) kita yang ambil dari petani," tuturnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia

Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Baca Selengkapnya
Sambut HPS 2023, Kementan Perkuat Target Produksi Pangan
Sambut HPS 2023, Kementan Perkuat Target Produksi Pangan

Untuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi

Baca Selengkapnya
Koperasi Susu Bakal Digenjot Buat Program Makan Bergizi Gratis
Koperasi Susu Bakal Digenjot Buat Program Makan Bergizi Gratis

Koperasi susu di Indonesia memiliki potensi sangat besar.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Pupuk Sulit hingga Beras Mahal di Banyak Tempat, Kenapa Enggak Hidupkan Lagi KUD?
Ganjar: Pupuk Sulit hingga Beras Mahal di Banyak Tempat, Kenapa Enggak Hidupkan Lagi KUD?

Ganjar mengatakan menyatakan perlunya merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan petani

Baca Selengkapnya
Kemenkop UKM Kembangkan Model Bisnis Agregasi bagi Sektor Wastra dan Kriya
Kemenkop UKM Kembangkan Model Bisnis Agregasi bagi Sektor Wastra dan Kriya

Menteri Teten mengatakan, model bisnis agregasi turut menumbuhkan ekspor di sektor kriya.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Koperasi Indonesia 12 Juli 2023, Berikut Tema dan Sejarahnya
Peringatan Hari Koperasi Indonesia 12 Juli 2023, Berikut Tema dan Sejarahnya

Peringatan Hari Koperasi Indonesia peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi.

Baca Selengkapnya
Bapanas Klaim Bansos Beras Turunkan Angka Kemiskinan ke Posisi 9,03 Persen
Bapanas Klaim Bansos Beras Turunkan Angka Kemiskinan ke Posisi 9,03 Persen

Bantuan pangan beras menjadi salah satu program pemerintah untuk bantalan ekonomi masyarakat yang berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan.

Baca Selengkapnya
Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Program Makan Bergizi Gratis, Bank Mandiri Genjot KUR Sektor Pangan
Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Program Makan Bergizi Gratis, Bank Mandiri Genjot KUR Sektor Pangan

Terutama para pelaku UMKM di bidang produksi dan distribusi pangan seperti pertanian, perikanan hingga perdagangan.

Baca Selengkapnya
KemenKopUKM dan Kelompok Negara D-8 Jajaki Kerja sama Peningkatan Kapasitas UMKM
KemenKopUKM dan Kelompok Negara D-8 Jajaki Kerja sama Peningkatan Kapasitas UMKM

D-8mencakup delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam yang berkeinginan mempererat kerja sama dalam pembangunan.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Tingkatkan Produksi Pangan Demi Swasembada Beras
Strategi Pemerintah Tingkatkan Produksi Pangan Demi Swasembada Beras

Salah satunya dengan program Upsus yang dicanangkan Kementerian Pertanian

Baca Selengkapnya
Mengurangi Beban Produksi UMKM, Ini Manfaat Pembangunan Rumah Kemasan di Medan
Mengurangi Beban Produksi UMKM, Ini Manfaat Pembangunan Rumah Kemasan di Medan

Pembangunan rumah kemasan di Medan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di bidang kuliner dan kriya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siap Revisi Aturan Bantuan Pangan Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah Siap Revisi Aturan Bantuan Pangan Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem

Bantuan pangan sudah dimulai awal 2023 kemudian diperpanjang April hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya