The Fed Hingga Bank Sentral Eropa Diprediksi Kembali Naikkan Suku Bunga
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga pada tahun ini. Penyesuaian suku bunga ini merespon masih ketatnya pasar tenaga kerja di tengah kinerja perekonomian yang di atas ekspektasi.
"Sehingga, The Fed mensinyalkan masih akan ada kenaikan suku bunga di tahun ini," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (4/7).
Selain The Fed, kebijakan untuk menaikkan suku bunga juga ditempuh oleh Bank Sentral Eropa. Kebijakan ini dipicu oleh tingkat inflasi di beberapa negara Eropa yang persisten tinggi.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
Sementara itu, Pemerintah dan Bank Sentral China terus mengeluarkan stimulus dan menurunkan suku bunga. Kebijakan ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China yang terus melemah.
Mahendra mengatakan, kinerja perekonomian Indonesia terpantau positif dengan tekanan inflasi mereda dan kembali ke rentang target pemerintah di bawah 4,00 persen. Per Juni 2023, inflasi nasional mencapai 3,52 persen yoy, turun dari Mei 2023 sebesar 4,00 persen.
"Selain itu, optimisme konsumen meningkat dan kinerja sektor riil juga terpantau positif. Kemudian, neraca perdagangan juga masih mencatatkan surplus di tengah penurunan harga komoditas utama ekspor Indonesia di Mei 2023," tandanya.
Dampak Kenaikan Suku Bunga AS Bagi Indonesia
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dampak kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan antara membuat likuiditas global semakin ketat. Kebijakan ini merespon lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir.
"Hal ini berpotensi membuat likuiditas global semakin ketat," kata Menteri Sri Mulyani.
Berkaca pada peristiwa serupa di 2018 lalu, kenaikan suku bunga The Fed akan sangat berdampak pada cost of fund pemerintah. Sehingga kenaikan imbal hasil pada SBN tidak bisa lagi terhindarkan.
"Peningkatan tersebut akan berdampak pada peningkatan beban bunga APBN," imbuh Menteri Sri Mulyani.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaKemenangan presiden terpilih Trump dan partai republik Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaIni sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.
Baca SelengkapnyaLangkah Federal Reserve menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto.
Baca Selengkapnya