Tips Bijak Atur THR Agar Beri Manfaat Keuangan Optimal
Merdeka.com - Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hal yang tak terpisahkan dalam perayaan Idul Fitri. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Permenaker 6 tahun 2016 dan pasal 9 ayat (1) PP 36 tahun 2021, membayar THR adalah kewajiban setiap orang yang mempekerjakan orang lain dengan imbalan upah, baik itu berbentuk perusahaan, perorangan, yayasan, atau perkumpulan.
THR yang diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam merayakan hari raya keagamaan. Perlu diperhatikan, ketika menerima hak dari THR, jangan lupa untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Karena apabila sampai salah dalam mempergunakan uang THR, bisa saja kita akan mengalami kesulitan keuangan selepas hari raya.
Oleh karena itu, kamu perlu tahu apa aja yang perlu dilakukan begitu menerima uang THR. Co-Founder dari Lifepal.co.id, Benny Fajarai, membagikan 4 tips yang dapat berguna dalam memastikan THR dipergunakan dengan cara yang semestinya agar keuangan tetap sehat.
-
Apa itu THR? THR atau Tunjangan Hari Raya adalah salah satu bentuk tunjangan khusus yang diberikan kepada seorang karyawan sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan di momen hari raya tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal.
-
Bagaimana THR menjadi hak ekonomi? Akhirnya, ketika Ahem Erningpradja menjadi Menteri Perburuhan, ia mengeluarkan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 1 Tahun 1961 yang menegaskan bahwa THR merupakan hak ekonomi bagi buruh swasta.
-
Kapan THR diberikan? THR juga dikenal dengan sebutan bonus hari raya atau gaji ke-13.
-
Kenapa pantun THR diberikan? Tujuan diberikannya THR adalah memberikan kesejahteraan kepada para karyawan agar dapat merayakan hari raya dengan senang hati dan tanpa stres keuangan.
-
Kapan orang biasanya bagi THR Lebaran? Idul Fitri yang akan tiba dalam kurun waktu kurang dari dua bulan ini merupakan saat yang sangat dinantikan oleh umat Islam.
-
Kapan THR pertama kali diberikan? Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bermula pada tahun 1952 dan hanya diberikan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja.
1. Buatkan Bujet Alokasi Pengeluaran
Keuangan yang sehat tergantung dari seberapa baiknya kamu dalam mengatur pengeluaran. Kunci dalam mengatur alokasi pengeluaran itu adalah kamu harus tahu mana pengeluaran yang prioritas dan mana yang gak.
Perlu diingat, kamu tidak cuma menerima THR aja di bulan ini, tetapi juga gaji bulanan. Itu berarti pemasukan yang kamu terima dobel di bulan ini. Nah agar memastikan pemasukan tersebut digunakan dengan bijak, kamu bisa mengatur pengeluaran menggunakan rumus 50/30/20.
Yaitu sekitar 50 persen buat kebutuhan sehari-hari, 30 persen buat bayar utang (apabila ada) atau kebutuhan pribadi, dan 20 persen lagi buat ditabung ataupun investasi.
Apabila alokasi sudah terpenuhi, kamu tinggal mengalokasikan uang THR ke kebutuhan belanja hari raya sebesar 50 persen. Sisanya dapat kamu simpan dan digunakan kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.
2. Bereskan Utang yang Ada
Sebelum belanja buat kebutuhan Lebaran, ada baiknya kamu bereskan dulu utang-utang yang ada biar kamu bisa tenang saat hari raya nanti. Pasalnya, kamu bakal sibuk dan repot dalam mempersiapkan hari raya. Selain itu, ada kemungkinan kamu bisa lupa buat bayar cicilanmu.
Kebayangkan betapa repotnya kalau sampai itu terjadi. Seharusnya cicilan kartu kredit yang bisa dibayarkan tanpa bunga justru malah kena bunga karena dibayarnya lewat dari tanggal jatuh tempo. Ini masih ditambah dengan denda keterlambatan.
Jadi, cicilan yang ada langsung dibayarkan aja ya tanpa perlu menunggu waktu jatuh tempo. Dengan begitu, kamu tidak terbebani di bulan selanjutnya.
3. Jangan Lupa Berinvestasi
Setelah bayar utang ataupun disisihkan sebagai tabungan, investasi juga bisa menjadi salah satu pilihan ketika mendapatkan THR. Memilih investasi yang tepat dapat menjadi langkah penting sebagai langkah antisipatif terhadap risiko-risiko yang kemungkinan terjadi bisa ditanggulangi.
Banyak pilihan investasi yang bisa kamu pilih selama bulan Ramadan ini. Apabila ingin memilih investasi yang aman, kamu bisa berinvestasi di deposito dengan bunga rata-rata 6 persen setahunnya.
Apabila kamu mengincar profit yang lebih besar dengan tentunya resiko yang lebih besar juga, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menempatkan dana dengan berinvestasi di saham.
4. Sebelum Mudik, Baiknya Miliki Asuransi Perjalanan
Saat mudik, asuransi perjalanan itu penting banget peranannya. Kalau terjadi apa-apa, keuangan kamu bisa terlindungi dengan dana asuransi. Sebab, resiko tersebut ditanggung dan menjadi ketentuan yang harus dipenuhi perusahaan asuransi dalam melindungi peserta asuransi.
Lagi pula, premi asuransi perjalanan itu tidak besar-besar amat kok. Tidak sampai Rp 100.000 kamu udah dapat perlindungan terhadap barang-barang pribadi, perawatan medis, hingga pemberian santunan.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain PNS, pekerja sektor swasta juga akan memperoleh THR pada lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaBanyak orang menggunakan THR untuk sekedar membelanjakan kebutuhan lebaran.
Baca SelengkapnyaTHR bisa menjadi alternatif sumber dana untuk tabungan dana darurat dan investasi, keuntungannya mulai dari sedikit lama-lama jadi bukit.
Baca SelengkapnyaDana darurat dapat disimpan untuk keadaan tak terduga seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau kehilangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSering kali seseorang akan mengalami kekurangan uang menjelang tanggal tua.
Baca SelengkapnyaHal itu akan lebih bermanfaat dibandingkan membeli barang-barang yang dirasa hanya ingin dipakai dalam waktu sekejap saja.
Baca SelengkapnyaEuforia Ramadan tanpa terasa sering bikin jadi lebih boros. Yuk saatnya atur strategi keuanganmu!
Baca SelengkapnyaRencana keuangan merupakan langkah paling awal yang harus dilakukan jika ingin mencapai tujuan.
Baca SelengkapnyaNggak perlu hadapi dilema keuangan boncos pasca mudik, yuk terapkan tips ini!
Baca SelengkapnyaCara ini merupakan upaya mencari solusi bersama untuk kembali menyehatkan keuangan.
Baca SelengkapnyaLiburan yang menyenangkan tidak harus selalu mahal.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Baca Selengkapnya