Untung rugi Hary Tanoe beli antv-tvOne
Merdeka.com - Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo ingin membeli dua stasiun televisi milik Aburizal Bakrie kembali santer terdengar.
Kali ini disertai dengan data penawar lain yaitu CT Group dan SCTV. Berita terakhir menyebutkan bahwa dua stasiun televisi yang bergabung dalam PT Visi Media Asia (VIVA) dilego hingga USD 2 miliar.
Namun, baik pihak MNC dan Bakrie belum mau berkomentar mengenai hal itu.
-
Apa yang dijual dengan harga 199 Miliar? Sebuah naskah berjumlah 54 halaman yang ditulis oleh Albert Einstein dan insinyur Swiss Michele Besso pernah terjual dalam pelelangan dengan harga USD13 juta. Bila dikurskan saat ini USD 1= Rp 15.381 dapat mencapai Rp.199 miliar.
-
Kenapa Honda menjual perusahaan nya ke Toyota? Soichiro kemudian mendirikan Tokai Seiki, perusahaan untuk membuat gelang piston. Nama Perusahaan tersebut tidak berlangsung lama. Sebab, dia menjual perusahaan itu kepada Toyota Motor dengan harga 450 ribu yen karena dirinya ingin istirahat sejenak pada 1945.
-
Mengapa Google membeli Youtube? Google melihat peluang yang luar biasa dari pertumbuhan pesat YouTube dan memutuskan untuk mengakuisisinya sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka di bidang video online.
-
Siapa saja yang membeli karya Heny? Pada tahun 2017 lalu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo membeli produk karya Heny. Tak hanya Ibu Negara, pada tahun 2022, Ibu Wakil Negara Wury Estu Handayani Ma'ruf Amin memborong produk kerajinan karya Heny pada salah satu pameran yang digelar pemerintah.
-
Bagaimana Manchester United mendapatkan uang dari penjualan Antony? Laporan yang serupa menyatakan bahwa Manchester United tidak akan ragu untuk melepas Antony pada bursa transfer musim dingin yang akan datang. Namun, Setan Merah berharap Newcastle bersedia membayar sekitar 40 juta pounds untuk winger tersebut.
-
Kenapa Hana terpaksa jual motor dan perhiasan? Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal. Motor kesayangannya ia jual, perhiasan istrinya ia jual, ditambah ia harus masih meminjam uang dari orang tuanya.
Lalu, apa saja perkiraan keuntungan dan kerugian Hary Tanoe menguasai dua media milik Bakrie tersebut?
Variasi media Hary Tanoe semakin banyak
Akuisisi media berbasis berita memang akan menguntungkan dari pihak Hary Tanoe. Saat ini, MNC hanya memiliki MNC News untuk stasiun televisi yang berkonsentrasi di berita.
Sayangnya, MNC News hanya terbatas untuk layanan TV kabel. Menurut analis dari First Asia Capital David Sutyanto, hal tersebut bisa mendukung bisnis penyiaran MNC di sektor non TV kabel.
"Dia kan belum punya TV berita khusus untuk non TV kabel. Jadi ini menguntungkan," ujar dia.
Cengkeraman Hary Tanoe di media semakin kuat
Jika akuisisi tersebut benar-benar terjadi, maka aksi ekspansi Hary Tanoe telah sukses. Padahal akhir tahun lalu Hary Tanoe baru saja mengakuisisi Bakrie Toll Road serta aset Bakrie di Lido, Jawa Barat dengan nilai transaksi Rp 2 triliun.
Di sisi lain, MNC memang akan fokus mengembangkan bisnis medianya. Jadi, jika dua stasiun televisi andalan Bakrie itu dibeli, maka cengkeraman Hary Tanoe di bisnis media semakin kuat.
Harga antv-tvOne terlalu mahal
Patokan harga penjualan PT Visi Media Asia (VIVA) dinilai terlalu mahal. Pasalnya, dengan harga saham saat ini yaitu Rp 600 per lembar saham, harusnya hanya laku Rp 1,2 triliun saja.
Bakrie disebut-sebut bakal melego VIVA pada kisaran harga USD 1,2 miliar (Rp 11,5 triliun) hingga USD 2 miliar (Rp 19,28 triliun).
Analis pasar saham dari First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, jika dilihat dari aset yang dimiliki VIVA, harga patokan tersebut terlalu mahal. Pasalnya, hingga saat ini aset VIVA terhitung hanya Rp 2,9 triliun.
Harta Hary Tanoe semakin banyak
Hary Tanoe yang kini masuk dalam peringkat ke 29 pada 40 orang terkaya di Indonesia versi Forbes akan semakin kaya.
Dengan harta USD 1,04 miliar (Rp 9,9 triliun), bukan tidak mungkin akan semakin bertambah jika VIVA bergabung dalam jajaran media kepunyaannya.
Tahun lalu saja, pendapatan MNC mengalami kenaikan sebesar 13 persen menjadi Rp 6,09 triliun. Sementara VIVA berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun tahun lalu.
Hal itu belum dihitung dari pendapatan hak siar Piala Dunia 2014 nanti. Tentu saja keuntungan televisi merah tersebut akan berlipat.
Kerugian untuk Bakrie
Jika memang VIVA dijual, maka akan menjadi kerugian untuk Bakrie. Analis dari Trust Securites, Reza Priyambada mengatakan Bakrie yang akan merugi jika melepas VIVA.
"Soalnya dari sekian banyak perusahaan Bakrie, VIVA yang mencatatkan keuntungan tinggi," ujar dia.
Hingga kuartal ketiga tahun lalu, laba VIVA tercatat naik lebih dari 300 persen menjadi Rp 85,26 miliar. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi akuisisi Tiktok terhadap Tokopedia bukan semata-mata demi pelaku usaha kecil-menengah dan produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKonsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.
Baca SelengkapnyaHary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha Indonesia yang memegang posisi strategis di perusahaan terkemuka.
Baca SelengkapnyaIndonesia Investment Authority (INA) resmi membeli 2 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) senilai Rp20,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMulai tahun 2026 mendatang, Hutama Karya akan lebih banyak melepas kepemilikan tol dari pada membangun tol JTTS.
Baca SelengkapnyaKemitraan ini memberikan penawaran tayangan streaming Vidio sebagai bagian dari paket Aneka Plus Pack Unifi TV.
Baca SelengkapnyaPada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaBergengsinya Outstanding Contributor Asian TV Awards Penghargaan yang Diterima SCM.
Baca SelengkapnyaIndosat resmi mengakuisisi pelanggan MNC Play dalam ekosistem digitalnya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaVidio meningkatkan pengalaman menonton pelanggan Malaysia
Baca Selengkapnya