Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upayakan Kenaikan Harga Lada, Kemendag Dukung Peningkatan Konsumsi Lada Domestik

Upayakan Kenaikan Harga Lada, Kemendag Dukung Peningkatan Konsumsi Lada Domestik Upayakan Kenaikan Harga Lada, Kemendag Dukung Peningkatan Konsumsi Lada Domestik. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kelebihan suplai dibandingkan permintaan menyebabkan harga lada terus tertekan sejak 2016 sehinga mempengaruhi pendapatan petani. Untuk itu, Kementerian Perdagangan mendukung berbagai upaya peningkatan konsumsi lada demi menyerap kelebihan suplai lada.

Hal tersebut dinyatakan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda saat membuka Forum Diskusi Hari Lada yang mengangkat tema "Lada Indonesia: Kini dan Masa Depan" di Jakarta, Selasa (17/9).

"Saat ini produksi lada global mengalami suplai yang melebihi permintaan. Untuk itu, negara anggota International Pepper Community (IPC) menggalang kerja sama melakukan promosi untuk meningkatkan konsumsi lada domestiknya demi menyerap kelebihan suplai," ujar Arlinda.

Orang lain juga bertanya?

Pada forum diskusi yang dihadiri wakil pemerintahan dari Kemendag dan Kementerian Pertanian, akademisi Universitas Pertanian Bogor, dan pengusaha lada tersebut, Arlinda menjelaskan bahwa persoalan rendahnya harga perlu diatasi dengan upaya diplomasi oleh IPC, mengingat 73 persen suplai lada dunia berasal dari negara anggota IPC.

Selain itu, upaya diplomasi juga perlu ditunjang kebijakan domestik, khususnya kebijakan pemasaran lada, penguatan kelembagaan, dan hilirisasi produk berbasis lada.

Menurut Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Antonius Yudi Triantoro selaku pemandu diskusi, (17/9), penciptaan permintaan (demand creation) yang didukung kesiapan industri hilir dalam negeri adalah kunci.

"Lada Indonesia baik yang dikonsumsi sendiri maupun diekspor masih banyak berbentuk butir. Hilirisasi menjadi penting agar ada diversifikasi produk turunan di pasar domestik dan global," ujar Yudi.

Yudi melanjutkan, salah satu cara menciptakan permintaan adalah dengan mengampanyekan manfaat lada bagi kesehatan yang hingga kini masih belum gencar dilakukan. Secara ilmiah seperti riset Universitas Pertanian Bogor, lada terbukti memiliki dampak positif bagi kesehatan karena mengandung senyawa khas yang bermanfaat mencegah penuaan dini dan anti inflamasi. Informasi manfaat lada bagi kesehatan ini harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga dapat mendorong peningkatan konsumsi.

"Kita harus publikasikan bukti ilmiah yang menunjukan manfaat lada bagi kesehatan. Pengembangan riset yang telah dilakukan Universitas Pertanian Bogor dapat dimanfaatkan menjadi skala industri dan komersialisasi oleh pelaku usaha," imbuh Yudi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Ari Satria juga menyatakan hal senada. Menurutnya, Kemendag siap mendukung program hilirisasi untuk mendongkrak ekspor.

Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag akan membantu pemangku kepentingan dalam mempromosikan, membuat kemasan yang menarik, menciptakan merek (branding), sampai memasarkan produk, dan mematenkan hak kekayaan intelektual (HKI).

"Ekspor lada kita pada 2018 yang bernilai USD 152,48 juta sangat potensial ditingkatkan, tidak hanya ke negara tujuan utama, tetapi juga ke mitra dagang nontradisional lainnya," tambah Ari.

Saat ini pasar tujuan ekpsor lada Indonesia diantaranya Vietnam (USD 56,46 juta), India (USD 18,31 juta), Amerika Serikat (USD 17,86 juta), Jerman (USD 9,20 juta), dan Belanda (USD 7,58 juta).

Adapun terkait penguatan kelembagaan petani, Wakil Kementerian Pertanian, Galih Surti, menyatakan setuju bahwa hal tersebut dapat memberi peluang bagi petani bermitra dengan pelaku usaha. Dengan demikian, dapat meningkatkan posisi tawar dan semangat petanimembudidayakan lada.

"Pemerintah telah memiliki peta jalan pengembangan komoditas lada.Namun, berlimpahnya produksi petani yang belum dapat diserap dengan baik menjadi tantangan baru yang harus diatasi, yaitu dengan memperkuat kelembagaan petani di sektor hulu dan pascapanen," ujar Galih. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Gula Dunia Merangkak Naik, Begini Kondisi Stok Gula dalam Negeri
Harga Gula Dunia Merangkak Naik, Begini Kondisi Stok Gula dalam Negeri

Harga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg
Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg

Acuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Waspada, Harga Pangan Global Naik di Tengah Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Waspada, Harga Pangan Global Naik di Tengah Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor

residen Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium

Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Sudah Kantongi Izin, Pengusaha Diminta Segera Impor Bawang Putih
Sudah Kantongi Izin, Pengusaha Diminta Segera Impor Bawang Putih

Sudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Beras Langka di Indomaret dan Alfamart
Ternyata Ini Penyebab Beras Langka di Indomaret dan Alfamart

Bulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.

Baca Selengkapnya
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani

Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.

Baca Selengkapnya
Waspada Inflasi Naik Didorong Kenaikan Harga Beras
Waspada Inflasi Naik Didorong Kenaikan Harga Beras

Harga beras naik saat ini dipicu el nino. Tak hanya di Indonesia, kondisi ini juga terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya