Virus Corona Masuk Indonesia, Rempah-Rempah di Tangsel Langka
Merdeka.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengakui telah terjadi kelangkaan berbagai jenis rempah tradisional, seperti; jahe, kunyit, temulawak dan lainnya. Dia menduga hal ini karena tingginya permintaan dari masyarakat untuk mengonsumsi berbagai rempah tersebut. Sebab, dianggap mempunyai khasiat untuk mencegah terjangkit virus Corona.
Namun, dia mengklaim walaupun telah terjadi kelangkaan berbagai jenis rempah di wilayahnya, belum menyebabkan adanya kenaikan harga. "Kemarin kepala dinas kita melaporkan ada kelangkaan, bukan kenaikan," tegas dia di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (4/3).
Pihaknya juga tidak segan akan melakukan intervensi terhadap pemasok untuk menekan harga jual sejumlah rempah apabila terjadi kenaikan harga saat ramai-ramai virus corona. Maka dari itu, Airin berharap ke sejumlah pemasok agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya. "Kesediaan bahan pokok (rempah-rempah) harus ada," pungkasnya.
-
Apa saja manfaat rempah-rempah bagi kesehatan? Rempah-rempah seperti jahe, kunyit, kayu manis, dan cengkih mengandung senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan, antibiotik, antimikroba, dan antiinflamasi.
-
Kenapa temuan rempah penting? Temuan itu juga adalah bukti tertua adanya bumbu kari yang ditemukan di luar India.
-
Kenapa rempah bisa cegah penyakit jantung? Dalam era modern yang semakin kompleks, menjaga kesehatan jantung menjadi prioritas utama bagi banyak orang. Penyakit jantung dan hipertensi adalah dua kondisi yang paling umum dan berpotensi membahayakan kesehatan kita.
-
Mengapa orang menggunakan Rempah Aromatik? Rempah-rempah aromatik ini tak hanya menarik bagi indera penciuman, bersifat dekoratif, dan praktis. Namun, ada banyak manfaat kesehatan yang terkandung di baliknya yang bisa Anda dapatkan.
-
Kenapa rempah-rempah bermanfaat? Rempah-rempah bumbu tongseng memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
-
Siapa yang bisa manfaat dari rempah? Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa mengonsumsi holy basil sebanyak 1 gram setiap hari terbukti cukup efektif untuk menurunkan kolesterol, meskipun efek yang dihasilkan bersifat sementara. Para peneliti merekomendasikan agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi manfaat holy basil dalam penggunaan jangka panjang.
Rempah-Rempah di Sejumlah Daerah Naik Harga
Sebelumnya, sejumlah empon-empon atau rempah tradisional kini mengalami lonjakan harga. Kenaikan harga ditemui di beberapa pasar. Seperti di Pasar Kemiri Muka Depok, pedagang membanderol temulawak Rp40.000 per Kg.
"Sekarang harganya (temulawak) Rp40.000/kg, biasanya saya jual cuma Rp10.000/kg," kata Suyadi salah satu pedagang Pasar Kemiri, Rabu (4/3).
Selain temulawak harga rempah-rempah yang juga melonjak adalah jahe, sereh dan kunyit. Namun kenaikan harga rempah-rempah tersebut tidak sesignifikan harga temulawak. "Jahe harganya sekarang Rp40.000/kg dari Rp20.000/kg. Sereh Rp10.000/kg dari Rp6.000/kg dan kunyit Rp12.000/kg dari 5.000/kg," paparnya.
Permintaan rempah-rempah tersebut diakui Yadi terjadi lonjakan sejak dua hari lalu atau bersamaan dengan diumumkan adanya dua warga Depok yang terkena virus Covid-19. "Sejak senin banyak yang nyari (beli) mungkin karena ada yang kena (Corona) kemarin," ceritanya.
Dirinya terpaksa menaikkan harga jual karena harga dari Pasar Induk sudah naik. "DI Induk saja harga Rp40.000 (temulawak) langka barangnya. Ada tapi sedikit. Jadi ya saya jualnya juga sesuai harga karena naik jadi saya naikkan juga," tuturnya.
Kenaikan harga rempah tradisional juga ditemui di Pasar Palmerah, Jakarta Barat. Salah satu pembeli, Tri harus mengocek kantong dalam-dalam untuk satu kilogram jahe. "Abis dari pasar Palmerah harga jahe Rp80.000/kg, temulawak Rp40.000/kg," ungkap Tri.
Guru Besar Unair: Jahe, Kunyit dan Temulawak Bisa Tangkal Virus Corona
Universitas Airlangga (Unair) mengaku berhasil menemukan penangkal virus corona. Salah satu hasil temuannya adalah konsumsi sari rempah-rempah yang diyakini dari hasil riset bisa menjadi penangkal virus corona yang akhir-akhir ini masih menjadi ancaman masyarakat dunia.
Temuan hasil riset ini dilakukan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Unair Chaerul Anwar Nidom. Nidom yang juga alumnus Unair ini berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma). Nidom mengatakan, untuk menghadapi virus corona, masyarakat bisa mengatasinya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung curcuma.
"Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak," ujar Nidom, Selasa (18/2).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rempah dan bumbu dapur tidak hanya berguna untuk melezatkan makanan saja namun juga memiliki manfaat kesehatan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi jamu bisa menjadi cara meningkatkan daya tahan tubuh kita. Untungnya hal ini bisa diraih dengan konsumsi sejumlah jamu dengan rasa lezat.
Baca SelengkapnyaNikmati keajaiban jamu rempah tradisional Indonesia! Lezat dan menyehatkan, jamu ini turunkan kolesterol dan kontrol tekanan darah. Coba resepnya di rumah!
Baca SelengkapnyaMengonsumsi jamu rempah secara rutin bisa menjadi solusi alami untuk menjaga kesehatan tubuh. Berbagai resep jamu kaya akan rempah ini bisa dibuat dengan mudah
Baca SelengkapnyaBerikut adalah manfaat dan cara pengolahan temulawak, salah satu herbal penting dalam dunia kesehatan!
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang manfaat kayu manis dan jahe untuk kesehatan tubuh yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaRimpang adalah tanaman obat yang banyak dikonsumsi untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaSejak dahulu, jamu sudah dipercaya sebagai obat herbal yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaTanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.
Baca SelengkapnyaRempah satu ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
Baca SelengkapnyaKepercayaan pada manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh jamu menjadikannya populer di kalangan masyarakat yang mencari alternatif alami untuk pengobatan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan.
Baca Selengkapnya